Product Manager / PM adalah profesi yang sedang banyak dibutuhkan perusahaan dan juga banyak diminati oleh jobseeker ataupun career shifter.
Tapi biasanya para career shifter ini cenderung takut untuk memulai karir sebagai Product Manager, karena perannya yang banyak bersinggungan dengan tim developer/engineer. Sehingga muncul asumsi bahwa product manager harus bisa coding & programming.
Artikel ini akan menjawab asumsi tersebut berdasarkan data dari hasil riset tim R&D BINAR seputar job demand Product Manager di Indonesia. Simak selengkapnya untuk cari tahu akses belajar Product Management GRATIS di akhir!
Apakah Product Manager / PM Harus Bisa Coding?
Tidak, product manager tidak harus memiliki skill coding & programming. Hal ini diperkuat dari riset tim R&D BINAR yang menemukan 75% tugas Product Manager dalam lowongan kerja di tahun 2022, cenderung ke arah generalis. Disusul 18% lowongan PM lainnya ke arah business-oriented, dan sisanya di 7% ke arah tech.
3 Spesialisasi Product Manager di Indonesia
Menurut riset tim R&D BINAR, ada 3 spesialisasi product manager yang paling banyak dibutuhkan di Indonesia yaitu, Technologist, Generalist, dan Business-Oriented.
Nah seperti yang disebutkan di atas, role PM di Indonesia lebih banyak membutuhkan tipe PM yang Generalis karena scope pekerjaannya sangat beragam mencangkup tech & business, terlebih dalam industri B2C (Business to Customer).
PM Generalis berfokus pada user delight (kepuasan user), sehingga spesialisasi PM Generalis punya skill yang lebih kuat di User Experience (UX). Objektif dari PM Generalis biasanya diukur dari peningkatan end-user metrics, contohnya availability, responsiveness, usability.
PM Technologist adalah spesialisasi PM yang lebih unggul dalam implementasi tech-enabler atau fitur dalam product. PM Technologist tidak diharuskan untuk melakukan coding dan programming, karena hanya diperlukan basic knowledge tentang proses implementasinya agar memudahkan proses komunikasi dengan tim software engineer.
PM Business Oriented lebih unggul di pengetahuan bisnis karena objektifnya diukur dari dampak yang dihasilkan untuk mendukung bisnis, seperti daily active user, conversion rate, customer retention, dan lain-lain. Sehingga PM Business Oriented lebih banyak dibutuhkan untuk mencari inovasi yang bisa meningkatkan business impact metrics.
Ketiga spesialisasi ini justru menguntungkan kamu yang ingin berkarir sebagai Product Manager, karena dalam proses belajarnya kamu bisa memilih spesialisasi sesuai dengan minat dan kemampuanmu.
Skill dan Background yang Dibutuhkan Product Manager
Kabar baiknya, untuk menjadi Product Manager tidak ada ketentuan background lulusan jurusan manapun! Asalkan kamu memiliki skill teknis / hard skill dan soft skill di bawah ini:
Hard Skill yang Dibutuhkan Product Manager
- Fundamental bisnis, user, dan tech
- Memimpin product development process sesuai SDLC (Software Development Life Cycle)
- Membuat Customer Journey Map dengan melakukan customer research
- Riset competitive analysis, untuk mengidentifikasi peluang improvisasi produk
- Membuat PRD (Product Requirement Documents) dan product roadmap, dengan objektif yang jelas berdasarkan kebutuhan user
- Merancang, mengembangkan, dan membuat Go-to-Market (GTM) Strategy untuk mengembangkan bisnis/sales pada perusahaan
- Membuat, mengukur, dan memonitor produk dan business metrics untuk meningkatkan kepuasan user dan memahami lebih dalam kebutuhan user.
Soft Skill yang Dibutuhkan Product Manager
- Leadership & stakeholder management
- Analytical thinking & data oriented mindset
- Critical thinking & problem solving
- Teamwork & collaboration
- Communication & negotiation
- Business & customer impact-focused and strategy-centered
- High curiosity
- Self directed learning
Gaji Product Manager di Indonesia
Dengan tuntutan kemampuan hard skill dan soft skill di atas, rata-rata gaji Product Manager di Indonesia berdasarkan data dari Glassdoor Oktober 2023 adalah Rp. 15,000,000 per bulan dengan base salary 10.000.000-20.000.000 per bulan dan gaji tertinggi di angka 61.000.000 per bulan.
Namun perlu diingat bahwa nominal gaji Product Manager di setiap perusahaan berbeda-beda tergantung level company dan kompleksitas pekerjaan product manager tersebut.
Kuasai Hard Skill dan Soft Skill Product Manager lewat BINAR Bootcamp
Yuk mulai karirmu sebagai product manager dengan BINAR Bootcamp Product Management!
Di bulan Oktober 2023 ini, silabus dan kurikulum Product Management telah diperbarui untuk semakin menyesuaikan industry need
Bootcamp Product Management BINAR akan lebih banyak fokus ke spesialisasi PM Generalis yang lebih banyak dibutuhkan di Indonesia, sehingga peluang karirmu semakin besar setelah lulus dari bootcamp!
Semua hardskill di atas akan dipelajari selama bootcamp, dengan studi kasus aplikatif dan metode-metode yang dipraktekkan langsung bersama Fasilitator berpengalaman!
Daftar BINAR Bootcamp Product Management di sini untuk menjadi student di batch terdekat!
Product Manager / PM adalah profesi yang sedang banyak dibutuhkan perusahaan dan juga banyak diminati oleh jobseeker ataupun career shifter.
Tapi biasanya para career shifter ini cenderung takut untuk memulai karir sebagai Product Manager, karena perannya yang banyak bersinggungan dengan tim developer/engineer. Sehingga muncul asumsi bahwa product manager harus bisa coding & programming.
Artikel ini akan menjawab asumsi tersebut berdasarkan data dari hasil riset tim R&D BINAR seputar job demand Product Manager di Indonesia. Simak selengkapnya untuk cari tahu akses belajar Product Management GRATIS di akhir!
Apakah Product Manager / PM Harus Bisa Coding?
Tidak, product manager tidak harus memiliki skill coding & programming. Hal ini diperkuat dari riset tim R&D BINAR yang menemukan 75% tugas Product Manager dalam lowongan kerja di tahun 2022, cenderung ke arah generalis. Disusul 18% lowongan PM lainnya ke arah business-oriented, dan sisanya di 7% ke arah tech.
3 Spesialisasi Product Manager di Indonesia
Menurut riset tim R&D BINAR, ada 3 spesialisasi product manager yang paling banyak dibutuhkan di Indonesia yaitu, Technologist, Generalist, dan Business-Oriented.
Nah seperti yang disebutkan di atas, role PM di Indonesia lebih banyak membutuhkan tipe PM yang Generalis karena scope pekerjaannya sangat beragam mencangkup tech & business, terlebih dalam industri B2C (Business to Customer).
PM Generalis berfokus pada user delight (kepuasan user), sehingga spesialisasi PM Generalis punya skill yang lebih kuat di User Experience (UX). Objektif dari PM Generalis biasanya diukur dari peningkatan end-user metrics, contohnya availability, responsiveness, usability.
PM Technologist adalah spesialisasi PM yang lebih unggul dalam implementasi tech-enabler atau fitur dalam product. PM Technologist tidak diharuskan untuk melakukan coding dan programming, karena hanya diperlukan basic knowledge tentang proses implementasinya agar memudahkan proses komunikasi dengan tim software engineer.
PM Business Oriented lebih unggul di pengetahuan bisnis karena objektifnya diukur dari dampak yang dihasilkan untuk mendukung bisnis, seperti daily active user, conversion rate, customer retention, dan lain-lain. Sehingga PM Business Oriented lebih banyak dibutuhkan untuk mencari inovasi yang bisa meningkatkan business impact metrics.
Ketiga spesialisasi ini justru menguntungkan kamu yang ingin berkarir sebagai Product Manager, karena dalam proses belajarnya kamu bisa memilih spesialisasi sesuai dengan minat dan kemampuanmu.
Skill dan Background yang Dibutuhkan Product Manager
Kabar baiknya, untuk menjadi Product Manager tidak ada ketentuan background lulusan jurusan manapun! Asalkan kamu memiliki skill teknis / hard skill dan soft skill di bawah ini:
Hard Skill yang Dibutuhkan Product Manager
- Fundamental bisnis, user, dan tech
- Memimpin product development process sesuai SDLC (Software Development Life Cycle)
- Membuat Customer Journey Map dengan melakukan customer research
- Riset competitive analysis, untuk mengidentifikasi peluang improvisasi produk
- Membuat PRD (Product Requirement Documents) dan product roadmap, dengan objektif yang jelas berdasarkan kebutuhan user
- Merancang, mengembangkan, dan membuat Go-to-Market (GTM) Strategy untuk mengembangkan bisnis/sales pada perusahaan
- Membuat, mengukur, dan memonitor produk dan business metrics untuk meningkatkan kepuasan user dan memahami lebih dalam kebutuhan user.
Soft Skill yang Dibutuhkan Product Manager
- Leadership & stakeholder management
- Analytical thinking & data oriented mindset
- Critical thinking & problem solving
- Teamwork & collaboration
- Communication & negotiation
- Business & customer impact-focused and strategy-centered
- High curiosity
- Self directed learning
Gaji Product Manager di Indonesia
Dengan tuntutan kemampuan hard skill dan soft skill di atas, rata-rata gaji Product Manager di Indonesia berdasarkan data dari Glassdoor Oktober 2023 adalah Rp. 15,000,000 per bulan dengan base salary 10.000.000-20.000.000 per bulan dan gaji tertinggi di angka 61.000.000 per bulan.
Namun perlu diingat bahwa nominal gaji Product Manager di setiap perusahaan berbeda-beda tergantung level company dan kompleksitas pekerjaan product manager tersebut.
Kuasai Hard Skill dan Soft Skill Product Manager lewat BINAR Bootcamp
Yuk mulai karirmu sebagai product manager dengan BINAR Bootcamp Product Management!
Di bulan Oktober 2023 ini, silabus dan kurikulum Product Management telah diperbarui untuk semakin menyesuaikan industry need
Bootcamp Product Management BINAR akan lebih banyak fokus ke spesialisasi PM Generalis yang lebih banyak dibutuhkan di Indonesia, sehingga peluang karirmu semakin besar setelah lulus dari bootcamp!
Semua hardskill di atas akan dipelajari selama bootcamp, dengan studi kasus aplikatif dan metode-metode yang dipraktekkan langsung bersama Fasilitator berpengalaman!
Daftar BINAR Bootcamp Product Management di sini untuk menjadi student di batch terdekat!