Menentukan skema rekrutmen software engineer untuk proses development produk, terkadang bisa menjadi tantangan tersendiri.
Seringkali karena keterbatasan budget dan kebutuhan manpower yang cenderung fluktuatif, membuat kita sebagai HR atau Tech Talent Acquisition merasa dilema untuk merekrut secara inhouse atau memilih IT outsourcing.
Belum lagi proses hiring dan firing yang menguras waktu, sehingga menentukan skema perekrutan menjadi hal yang penting untuk dipertimbangkan.
Artikel ini akan membantu anda untuk menentukan pilihan rekrutmen lebih bijak, menyesuaikan dengan kondisi perusahaan anda.
Perbedaan In House dan Outsource Software Engineer
In house software developer adalah software developer yang direkrut menjadi karyawan internal perusahaan atau karyawan tetap. Sedangkan outsource software developer adalah developer yang direkrut dari perusahaan penyedia outsource, umumnya dalam jumlah banyak dengan timeline kerja yang sudah ditentukan sebelumnya.
Jika Anda merekrut in house software developer, anda harus melalui proses rekrutmen mulai dari memasang laman job vacancy di berbagai job portal dan sosial media, menyaring kandidat yang melamar, tes praktek, interview dan menentukan kandidat yang layak.
Berbeda dengan outsource software developer, anda hanya perlu bekerjasama dengan perusahaan penyedia outsource terpercaya yang sudah memiliki standar tenaga kerja yang ahli dan siap kerja.
Perbedaan in house dan outsource software engineer dapat dilihat dari beberapa pertimbangan seperti cost dan durasi perekrutan, cost untuk pengembangan karyawan, fleksibilitas, dan lain sebagainya yang bisa dilihat di dalam tabel ini:
Kelebihan dan Kekurangan In House Software Engineer
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan in-house software engineer jika anda mempertimbangkan untuk merekrut in-house dari tabel di atas.
Kelebihan In House Software Engineer:
- Sesuai dengan Company Culture
Merekrut in house software engineer berarti juga merekrut karyawan yang sesuai dengan visi misi perusahaan. Pentingnya memiliki karyawan yang dapat menyesuaikan diri dengan kultur perusahaan adalah memudahkan proses kolaborasi dan kerjasama antar tim.
- Kemudahan Berkomunikasi
Komunikasi dengan in house software engineer juga jauh lebih mudah, karena tidak ada penghalang dan mereka adalah bagian dari perusahaan secara langsung. Manager dapat langsung berkomunikasi dan memberi arahan jika dibutuhkan.
- Availability dan Support
Jika ditemukan bug atau error yang harus segera diatasi (hotfix), in house software developer dapat mengatasi dengan cepat. Availability mereka lebih dapat diandalkan karena terikat secara langsung dengan perusahaan.
- Pemahaman Lebih Terhadap Bisnis
Sebagai karyawan internal, tentu in house software developer harus memahami product knowledge dan business goal. Sehingga mereka punya pemahaman di company level dan mampu menyelaraskan pekerjaannya untuk mencapai goal yang lebih besar.
- Lebih Memahami User Dan Customer
Selain memiliki pemahaman terhadap bisnis, mereka tentunya juga akan lebih memahami siapa customer dan user yang menggunakan produk dari perusahaan Anda. Hal ini penting untuk menumbuhkan empati, agar produk yang dikembangkan dapat benar-benar menyesuaikan kebutuhan user.
Kekurangan In House Software Engineer:
- Cenderung Lebih Mahal dan Lebih Time Consuming
Merekrut karyawan in house membutuhkan budget yang besar. Mulai dari budget rekrutmen, budget equipment / gear, biaya training, gaji karyawan, dan biaya lainnya. Selain itu, untuk menemukan karyawan yang “pas” dan cocok dengan kebutuhan perusahaan juga sering kali menguras waktu.
- Resiko Turnover Tinggi dan Retention Rendah
Turnover dan retention karyawan adalah resiko dan tantangan yang harus dioptimalkan untuk menjaga karyawan tetap betah bekerja di perusahaan Anda. Sebuah studi menemukan mayoritas in house software engineer hanya bertahan 1-2 tahun di sebuah perusahaan.
- Kurangnya Skill Di Beberapa Aspek Tertentu
Ketika merekrut karyawan tetap, tidak semua karyawan memiliki seluruh skill teknis yang diperlukan. Dibutuhkan waktu untuk beradaptasi dan mempelajari tools yang biasa digunakan.
- Upskilling Karyawan Menjadi Kewajiban dan Tanggung Jawab Perusahaan
Seperti yang disebutkan pada tabel perbandingan di atas, merekrut karyawan in house memerlukan biaya tambahan seperti upskilling dan biaya-biaya lainnya. Namun yang harus lebih dipikirkan adalah, bagaimana perusahaan dapat memberikan sarana upskilling bagi karyawannya. Tentu hal ini membutuhkan budget dan tenaga
Kelebihan dan Kekurangan Outsource Software Engineer
Jika anda kurang cocok dengan pro-kontra dari in house software engineer, mungkin outsource software engineer akan lebih sesuai dengan kondisi perusahaan anda. Berikut penjelasannya.
Kelebihan Outsource Software Engineer:
- Cost Effectiveness
Biaya dapat jauh lebih terkontrol karena banyaknya karyawan yang dibutuhkan dapat Anda custom sesuai kebutuhan. Merekrut karyawan outsource dapat menghemat biaya 40% lebih efektif.
- Ketersediaan Talent Yang Lebih Banyak
Jika anda membutuhkan karyawan dalam jumlah besar sekaligus, outsource software engineer adalah solusi yang tepat. Selain itu anda juga dapat menyesuaikan jumlah yang dibutuhkan seiring berjalannya proses development, tanpa harus memusingkan proses perampingan karyawan.
- Skill Lebih Terstandarisasi
Perusahaan penyedia outsource memiliki standar tersendiri untuk mengkategorikan talent yang dimilikinya. Sehingga anda tidak perlu meragukan jam terbang dan skill dari karyawan outsource, karena umumnya mereka adalah karyawan berpengalaman di bidangnya.
Anda juga tidak perlu memikirkan program upskilling, karena umumnya hal ini sudah diberikan dari perusahaan penyedia outsource.
- Waktu Penyelesaian Proyek Yang Cepat Sesuai Timeline
Proyek maupun product development yang dikerjakan juga berpotensi lebih cepat diselesaikan sebelum maupun sesuai timeline. Karena karyawan outsource punya masa berakhir sesuai kontrak kerjasama antara perusahaan anda dan perusahaan penyedia outsource. Sehingga mereka harus menyelesaikan project sesuai timeline yang sudah diberikan.
- Fleksibilitas
Jumlah dan kriteria karyawan yang dibutuhkan bisa didapatkan lebih mudah lewat perusahaan penyedia outsource. Anda juga dapat mengatur durasi kontrak kerja menyesuaikan timeline product development, tanpa terikat pemberian tunjangan dan kewajiban lainnya seperti melakukan PHK pada karyawan tetap.
Kekurangan Outsource Software Engineer:
- Tidak Dapat Dikontrol Penuh
Anda tidak dapat mengontrol penuh pekerjaan outsource engineer, karena mereka juga tidak dapat memberikan support penuh di luar jam kerja yang disepakati.
Berbeda dengan karyawan internal yang dapat melakukan hotfix secara cepat, ketika ditemukan bug.
- Kerahasiaan Data Yang Bisa Menjadi Trust Issue
Merekrut karyawan outsource berarti juga membagikan data confidential perusahaan anda, jika anda belum memiliki sistem dengan tingkat security yang baik tentu dapat menimbulkan trust issue.
- Kedekatan Relasi dan Komunikasi
Terkadang, berkomunikasi dengan karyawan outsource engineer dapat menjadi tantangan tersendiri. Karena kedekatan relasi dan cara kerja yang berbeda dapat menimbulkan miskomunikasi. Namun hal ini tentunya dapat diminimalisir dengan berbagai teknologi yang ada saat ini.
Temukan Kelebihan Lainnya dari Outsource Engineer di Rekrut Talenta Digital dari BINAR for Business!
Tertarik untuk Merekrut Outsource Software Engineer?
Temukan tech talent berkualitas dengan Rekrut Talenta Digital, ada banyak kelebihan yang bisa Anda dapatkan seperti:
- Hemat biaya hingga 40% bahkan bagi perusahaan dengan budget terbatas
- Skema perekrutan fleksibel & garansi penggantian karyawan secara gratis
- 300+ lulusan baru setiap bulan dari akademi BINAR
- 3000+ talenta aktif dan terkurasi dari komunitas BINAR dan sumber eksternal
- Dalam 7 hari, Anda akan mendapat 3-5 CV/resume tech talent berkualitas yang terkurasi
Konsultasikan kebutuhan perusahaan anda secara GRATIS bersama representatif BINAR for Business dengan mengisi form di bawah ini!
Menentukan skema rekrutmen software engineer untuk proses development produk, terkadang bisa menjadi tantangan tersendiri.
Seringkali karena keterbatasan budget dan kebutuhan manpower yang cenderung fluktuatif, membuat kita sebagai HR atau Tech Talent Acquisition merasa dilema untuk merekrut secara inhouse atau memilih IT outsourcing.
Belum lagi proses hiring dan firing yang menguras waktu, sehingga menentukan skema perekrutan menjadi hal yang penting untuk dipertimbangkan.
Artikel ini akan membantu anda untuk menentukan pilihan rekrutmen lebih bijak, menyesuaikan dengan kondisi perusahaan anda.
Perbedaan In House dan Outsource Software Engineer
In house software developer adalah software developer yang direkrut menjadi karyawan internal perusahaan atau karyawan tetap. Sedangkan outsource software developer adalah developer yang direkrut dari perusahaan penyedia outsource, umumnya dalam jumlah banyak dengan timeline kerja yang sudah ditentukan sebelumnya.
Jika Anda merekrut in house software developer, anda harus melalui proses rekrutmen mulai dari memasang laman job vacancy di berbagai job portal dan sosial media, menyaring kandidat yang melamar, tes praktek, interview dan menentukan kandidat yang layak.
Berbeda dengan outsource software developer, anda hanya perlu bekerjasama dengan perusahaan penyedia outsource terpercaya yang sudah memiliki standar tenaga kerja yang ahli dan siap kerja.
Perbedaan in house dan outsource software engineer dapat dilihat dari beberapa pertimbangan seperti cost dan durasi perekrutan, cost untuk pengembangan karyawan, fleksibilitas, dan lain sebagainya yang bisa dilihat di dalam tabel ini:
Kelebihan dan Kekurangan In House Software Engineer
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan in-house software engineer jika anda mempertimbangkan untuk merekrut in-house dari tabel di atas.
Kelebihan In House Software Engineer:
- Sesuai dengan Company Culture
Merekrut in house software engineer berarti juga merekrut karyawan yang sesuai dengan visi misi perusahaan. Pentingnya memiliki karyawan yang dapat menyesuaikan diri dengan kultur perusahaan adalah memudahkan proses kolaborasi dan kerjasama antar tim.
- Kemudahan Berkomunikasi
Komunikasi dengan in house software engineer juga jauh lebih mudah, karena tidak ada penghalang dan mereka adalah bagian dari perusahaan secara langsung. Manager dapat langsung berkomunikasi dan memberi arahan jika dibutuhkan.
- Availability dan Support
Jika ditemukan bug atau error yang harus segera diatasi (hotfix), in house software developer dapat mengatasi dengan cepat. Availability mereka lebih dapat diandalkan karena terikat secara langsung dengan perusahaan.
- Pemahaman Lebih Terhadap Bisnis
Sebagai karyawan internal, tentu in house software developer harus memahami product knowledge dan business goal. Sehingga mereka punya pemahaman di company level dan mampu menyelaraskan pekerjaannya untuk mencapai goal yang lebih besar.
- Lebih Memahami User Dan Customer
Selain memiliki pemahaman terhadap bisnis, mereka tentunya juga akan lebih memahami siapa customer dan user yang menggunakan produk dari perusahaan Anda. Hal ini penting untuk menumbuhkan empati, agar produk yang dikembangkan dapat benar-benar menyesuaikan kebutuhan user.
Kekurangan In House Software Engineer:
- Cenderung Lebih Mahal dan Lebih Time Consuming
Merekrut karyawan in house membutuhkan budget yang besar. Mulai dari budget rekrutmen, budget equipment / gear, biaya training, gaji karyawan, dan biaya lainnya. Selain itu, untuk menemukan karyawan yang “pas” dan cocok dengan kebutuhan perusahaan juga sering kali menguras waktu.
- Resiko Turnover Tinggi dan Retention Rendah
Turnover dan retention karyawan adalah resiko dan tantangan yang harus dioptimalkan untuk menjaga karyawan tetap betah bekerja di perusahaan Anda. Sebuah studi menemukan mayoritas in house software engineer hanya bertahan 1-2 tahun di sebuah perusahaan.
- Kurangnya Skill Di Beberapa Aspek Tertentu
Ketika merekrut karyawan tetap, tidak semua karyawan memiliki seluruh skill teknis yang diperlukan. Dibutuhkan waktu untuk beradaptasi dan mempelajari tools yang biasa digunakan.
- Upskilling Karyawan Menjadi Kewajiban dan Tanggung Jawab Perusahaan
Seperti yang disebutkan pada tabel perbandingan di atas, merekrut karyawan in house memerlukan biaya tambahan seperti upskilling dan biaya-biaya lainnya. Namun yang harus lebih dipikirkan adalah, bagaimana perusahaan dapat memberikan sarana upskilling bagi karyawannya. Tentu hal ini membutuhkan budget dan tenaga
Kelebihan dan Kekurangan Outsource Software Engineer
Jika anda kurang cocok dengan pro-kontra dari in house software engineer, mungkin outsource software engineer akan lebih sesuai dengan kondisi perusahaan anda. Berikut penjelasannya.
Kelebihan Outsource Software Engineer:
- Cost Effectiveness
Biaya dapat jauh lebih terkontrol karena banyaknya karyawan yang dibutuhkan dapat Anda custom sesuai kebutuhan. Merekrut karyawan outsource dapat menghemat biaya 40% lebih efektif.
- Ketersediaan Talent Yang Lebih Banyak
Jika anda membutuhkan karyawan dalam jumlah besar sekaligus, outsource software engineer adalah solusi yang tepat. Selain itu anda juga dapat menyesuaikan jumlah yang dibutuhkan seiring berjalannya proses development, tanpa harus memusingkan proses perampingan karyawan.
- Skill Lebih Terstandarisasi
Perusahaan penyedia outsource memiliki standar tersendiri untuk mengkategorikan talent yang dimilikinya. Sehingga anda tidak perlu meragukan jam terbang dan skill dari karyawan outsource, karena umumnya mereka adalah karyawan berpengalaman di bidangnya.
Anda juga tidak perlu memikirkan program upskilling, karena umumnya hal ini sudah diberikan dari perusahaan penyedia outsource.
- Waktu Penyelesaian Proyek Yang Cepat Sesuai Timeline
Proyek maupun product development yang dikerjakan juga berpotensi lebih cepat diselesaikan sebelum maupun sesuai timeline. Karena karyawan outsource punya masa berakhir sesuai kontrak kerjasama antara perusahaan anda dan perusahaan penyedia outsource. Sehingga mereka harus menyelesaikan project sesuai timeline yang sudah diberikan.
- Fleksibilitas
Jumlah dan kriteria karyawan yang dibutuhkan bisa didapatkan lebih mudah lewat perusahaan penyedia outsource. Anda juga dapat mengatur durasi kontrak kerja menyesuaikan timeline product development, tanpa terikat pemberian tunjangan dan kewajiban lainnya seperti melakukan PHK pada karyawan tetap.
Kekurangan Outsource Software Engineer:
- Tidak Dapat Dikontrol Penuh
Anda tidak dapat mengontrol penuh pekerjaan outsource engineer, karena mereka juga tidak dapat memberikan support penuh di luar jam kerja yang disepakati.
Berbeda dengan karyawan internal yang dapat melakukan hotfix secara cepat, ketika ditemukan bug.
- Kerahasiaan Data Yang Bisa Menjadi Trust Issue
Merekrut karyawan outsource berarti juga membagikan data confidential perusahaan anda, jika anda belum memiliki sistem dengan tingkat security yang baik tentu dapat menimbulkan trust issue.
- Kedekatan Relasi dan Komunikasi
Terkadang, berkomunikasi dengan karyawan outsource engineer dapat menjadi tantangan tersendiri. Karena kedekatan relasi dan cara kerja yang berbeda dapat menimbulkan miskomunikasi. Namun hal ini tentunya dapat diminimalisir dengan berbagai teknologi yang ada saat ini.
Temukan Kelebihan Lainnya dari Outsource Engineer di Rekrut Talenta Digital dari BINAR for Business!
Tertarik untuk Merekrut Outsource Software Engineer?
Temukan tech talent berkualitas dengan Rekrut Talenta Digital, ada banyak kelebihan yang bisa Anda dapatkan seperti:
- Hemat biaya hingga 40% bahkan bagi perusahaan dengan budget terbatas
- Skema perekrutan fleksibel & garansi penggantian karyawan secara gratis
- 300+ lulusan baru setiap bulan dari akademi BINAR
- 3000+ talenta aktif dan terkurasi dari komunitas BINAR dan sumber eksternal
- Dalam 7 hari, Anda akan mendapat 3-5 CV/resume tech talent berkualitas yang terkurasi
Konsultasikan kebutuhan perusahaan anda secara GRATIS bersama representatif BINAR for Business dengan mengisi form di bawah ini!