Digital Insights • Job Connect
Scroll to Read More

Perbedaan Headhunter dan Recruiter, Serta Cara Kerjanya

Table of Content :

Binar Academy — Headhunter merupakan suatu perusahaan, individu, ataupun agen yang menjadi penyedia layanan rekrutmen tenaga kerja untuk berbagai posisi sesuai dengan permintaan dari perusahaan terkait.

Perusahaan seringkali mempekerjakan headhunter untuk membantu dalam pencarian calon kandidat yang memiliki bakat, skill, dan kemampuan sesuai dengan persyaratan yang diajukan perusahaan untuk beberapa posisi.

Headhunter juga biasanya telah memiliki banyak data terkait calon kandidat untuk berbagai posisi. Sehingga tidak jarang jasa headhunter ini dimanfaatkan oleh suatu perusahaan yang sedang mencari karyawan baru. Headhunter juga menyediakan layanan untuk konsultasi informasi kandidat.

Binar Academy memiliki program Rekrut Talent Digital yang bisa membantu perusahaan Anda dalam mencari karyawan baru yang berkualitas. Tak hanya itu, Binar Academy turut menyediakan berbagai talent dengan kemampuan digital yang bervariasi seperti product manager, UI/UX Design, frontend engineer, iOS developer, dan masih banyak lagi.

Nah, untuk Anda yang masih belum paham apa itu headhunter, mari simak penjelasannya di sini.

Apa itu Headhunter dan Perbedaannya dengan Recruiter?

pengertian headhunter, dan perbedaannya dengan recruiter
Sumber: Karrierebibel

Headhunter adalah penyedia layanan jasa untuk perekrutan karyawan baru. Headhunter juga bisa bekerja secara mandiri atau bergerak bersama dengan perusahaan pemberi kerja. 

Headhunter memiliki tujuan utama untuk memberi kepuasan pada perusahaan yang menjadi kliennya, serta menjadi mediator antara kandidat dengan perusahaan yang hendak merekrut anggota baru.

Headhunter juga bisa membantu para kandidat supaya dapat menghadapi proses rekrutmen dan siap untuk menjadi pekerja yang baik dan profesional. Hal ini menjadikan headhunter turut disebut sebagai career coach, karena bisa mengarahkan kandidat untuk berkembang dan siap menghadapi dunia kerja.

Sebenarnya, perbedaan headhunter dengan recruiter cukup terlihat jelas. Jika headhunter merupakan perusahaan atau seseorang yang berdiri sendiri, recruiter merupakan karyawan di sebuah perusahaan. Recruiter juga bertugas untuk melaksanakan proses perekrutan karyawan baru, dari tahap seleksi hingga diterimanya kandidat sebagai karyawan. 

Karena bekerja sebagai internal perusahaan, seorang recruiter bisa memiliki banyak informasi terkait posisi-posisi yang kosong dan lebih memahami kebutuhan perusahaan.

Baca Juga: Cara Menerapkan Agile Leadership dalam Perusahaan

5 Cara Kerja Headhunter

cara  kerja headhunter
Sumber: Na Pratica

1. Melakukan Analisis

Pertama-tama, headhunter akan melakukan analisis terlebih dahulu tentang tenaga kerja yang biasanya dibutuhkan oleh perusahaan, belajar mengenai tren terbaru, mencari tahu tentang pekerjaan baru, hingga pekerjaan yang membutuhkan skill khusus yang tidak dimiliki oleh banyak orang. Analisis ini dilakukan tentunya berdasarkan riset yang ada di lapangan.

2. Melakukan Identifikasi

Setelah selesai menganalisis, headhunter akan mulai untuk melakukan identifikasi kandidat yang memiliki kualifikasi terbaik untuk berbagai posisi. Headhunter bisa mendapatkan banyak kandidat dengan mencarinya di aplikasi pencari kerja.

3. Mengelola Kandidat

Jika sudah menemukan kandidat dengan berbagai skill dan kemampuan, headhunter akan mulai mengelola profil para kandidat dalam database sehingga mudah untuk dicari ketika dibutuhkan. Headhunter mengkategorikan setiap kandidat sesuai dengan bakatnya masing-masing.

4. Memiliki Hubungan Baik dengan Kandidat

Seorang headhunter tentunya perlu memiliki hubungan yang baik dengan para kandidat, supaya proses kerja sama dapat berjalan dengan baik. Headhunter juga bertugas untuk memberikan penawaran kepada kandidat ketika ada klien yang membutuhkan jasa sesuai dengan skill yang mereka miliki.

5. Menjadi Mediator antara Kandidat dengan Perusahaan Klien

Di sinilah headhunter menjadi penengah antara kandidat dengan klien. Kandidat dengan kualifikasi yang cocok akan dipertemukan dengan perusahaan klien untuk proses wawancara. 

Jika sesuai, perusahaan klien akan melakukan kesepakatan kerja dengan kandidat. Nantinya headhunter akan memperoleh fee dari proses recruitment yang dihitung 20-30% gaji kandidat jika berhasil menjadi karyawan selama satu tahun.

Skills yang Dibutuhkan oleh Headhunter

skill yang dibutuhkan seorang headhunter
Sumber: Front Squirrel

Menjadi seorang headhunter tentunya harus dibekali dengan skill yang memadai. Jika Anda ingin menjadi seorang headhunter, Anda harus memiliki skill di bawah ini:

1. Memiliki Pemahaman akan Tren Masa Kini

Headhunter wajib memahami perkembangan bisnis masa kini. Semakin berkembangnya era digitalisasi, berpengaruh juga pada perkembangan bisnis yang ada. Headhunter harus siap dan bisa menghadapi tantangan yang berbeda, karenanya seorang headhunter perlu mempunyai wawasan terkait kemajuan bisnis.

2. Mempunyai Keterampilan dalam Melakukan Penjualan

Bukan sales saja yang ahli dalam melakukan penjualan, namun seorang headhunter juga perlu memiliki kemampuan ini. Oleh sebab itu, headhunter harus bisa menawarkan kandidat kepada klien, begitu juga dengan penawaran yang diberikan pada kandidat agar bersedia menerima posisi yang ditawarkan.

3. Dapat Menganalisis

Selanjutnya, headhunter juga perlu menganalisis kemampuan kandidat yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan mulai dari, kemampuan, karakter, dan kepribadiannya. Headhunter harus bisa melihat hal-hal tersebut ketika proses wawancara dengan kandidat berlangsung.

4. Paham akan Teknologi

Bukan hanya bagian IT saja yang perlu paham tentang teknologi, headhunter juga membutuhkan kemampuan tersebut ketika melakukan pekerjaannya. Headhunter dituntut untuk bisa menggunakan berbagai aplikasi untuk melaksanakan rekrutmen. 

5. Memiliki Pemahaman Networking

Pemahaman akan networking digunakan seorang headhunter agar dapat menemukan kandidat yang sesuai dengan kualifikasi yang tepat. Karena itu networking menjadi bagian yang cukup penting untuk menunjang pekerjaan seorang headhunter.

6. Mampu Menjaga Rahasia

Ada beberapa waktu di mana klien meminta untuk dicarikan kandidat yang bisa mengisi suatu posisi. Posisi yang kosong ini merupakan bagian yang cukup penting dalam perusahaan. Ketika hal ini terjadi, headhunter harus bisa menemukan kandidat secara tertutup dan bisa menjaga rahasia yang dimiliki klien.

Baca Juga: Quality Management System: Pengertian, Prinsip, dan Manfaatnya

Binar Academy — Headhunter merupakan suatu perusahaan, individu, ataupun agen yang menjadi penyedia layanan rekrutmen tenaga kerja untuk berbagai posisi sesuai dengan permintaan dari perusahaan terkait.

Perusahaan seringkali mempekerjakan headhunter untuk membantu dalam pencarian calon kandidat yang memiliki bakat, skill, dan kemampuan sesuai dengan persyaratan yang diajukan perusahaan untuk beberapa posisi.

Headhunter juga biasanya telah memiliki banyak data terkait calon kandidat untuk berbagai posisi. Sehingga tidak jarang jasa headhunter ini dimanfaatkan oleh suatu perusahaan yang sedang mencari karyawan baru. Headhunter juga menyediakan layanan untuk konsultasi informasi kandidat.

Binar Academy memiliki program Rekrut Talent Digital yang bisa membantu perusahaan Anda dalam mencari karyawan baru yang berkualitas. Tak hanya itu, Binar Academy turut menyediakan berbagai talent dengan kemampuan digital yang bervariasi seperti product manager, UI/UX Design, frontend engineer, iOS developer, dan masih banyak lagi.

Nah, untuk Anda yang masih belum paham apa itu headhunter, mari simak penjelasannya di sini.

Apa itu Headhunter dan Perbedaannya dengan Recruiter?

pengertian headhunter, dan perbedaannya dengan recruiter
Sumber: Karrierebibel

Headhunter adalah penyedia layanan jasa untuk perekrutan karyawan baru. Headhunter juga bisa bekerja secara mandiri atau bergerak bersama dengan perusahaan pemberi kerja. 

Headhunter memiliki tujuan utama untuk memberi kepuasan pada perusahaan yang menjadi kliennya, serta menjadi mediator antara kandidat dengan perusahaan yang hendak merekrut anggota baru.

Headhunter juga bisa membantu para kandidat supaya dapat menghadapi proses rekrutmen dan siap untuk menjadi pekerja yang baik dan profesional. Hal ini menjadikan headhunter turut disebut sebagai career coach, karena bisa mengarahkan kandidat untuk berkembang dan siap menghadapi dunia kerja.

Sebenarnya, perbedaan headhunter dengan recruiter cukup terlihat jelas. Jika headhunter merupakan perusahaan atau seseorang yang berdiri sendiri, recruiter merupakan karyawan di sebuah perusahaan. Recruiter juga bertugas untuk melaksanakan proses perekrutan karyawan baru, dari tahap seleksi hingga diterimanya kandidat sebagai karyawan. 

Karena bekerja sebagai internal perusahaan, seorang recruiter bisa memiliki banyak informasi terkait posisi-posisi yang kosong dan lebih memahami kebutuhan perusahaan.

Baca Juga: Cara Menerapkan Agile Leadership dalam Perusahaan

5 Cara Kerja Headhunter

cara  kerja headhunter
Sumber: Na Pratica

1. Melakukan Analisis

Pertama-tama, headhunter akan melakukan analisis terlebih dahulu tentang tenaga kerja yang biasanya dibutuhkan oleh perusahaan, belajar mengenai tren terbaru, mencari tahu tentang pekerjaan baru, hingga pekerjaan yang membutuhkan skill khusus yang tidak dimiliki oleh banyak orang. Analisis ini dilakukan tentunya berdasarkan riset yang ada di lapangan.

2. Melakukan Identifikasi

Setelah selesai menganalisis, headhunter akan mulai untuk melakukan identifikasi kandidat yang memiliki kualifikasi terbaik untuk berbagai posisi. Headhunter bisa mendapatkan banyak kandidat dengan mencarinya di aplikasi pencari kerja.

3. Mengelola Kandidat

Jika sudah menemukan kandidat dengan berbagai skill dan kemampuan, headhunter akan mulai mengelola profil para kandidat dalam database sehingga mudah untuk dicari ketika dibutuhkan. Headhunter mengkategorikan setiap kandidat sesuai dengan bakatnya masing-masing.

4. Memiliki Hubungan Baik dengan Kandidat

Seorang headhunter tentunya perlu memiliki hubungan yang baik dengan para kandidat, supaya proses kerja sama dapat berjalan dengan baik. Headhunter juga bertugas untuk memberikan penawaran kepada kandidat ketika ada klien yang membutuhkan jasa sesuai dengan skill yang mereka miliki.

5. Menjadi Mediator antara Kandidat dengan Perusahaan Klien

Di sinilah headhunter menjadi penengah antara kandidat dengan klien. Kandidat dengan kualifikasi yang cocok akan dipertemukan dengan perusahaan klien untuk proses wawancara. 

Jika sesuai, perusahaan klien akan melakukan kesepakatan kerja dengan kandidat. Nantinya headhunter akan memperoleh fee dari proses recruitment yang dihitung 20-30% gaji kandidat jika berhasil menjadi karyawan selama satu tahun.

Skills yang Dibutuhkan oleh Headhunter

skill yang dibutuhkan seorang headhunter
Sumber: Front Squirrel

Menjadi seorang headhunter tentunya harus dibekali dengan skill yang memadai. Jika Anda ingin menjadi seorang headhunter, Anda harus memiliki skill di bawah ini:

1. Memiliki Pemahaman akan Tren Masa Kini

Headhunter wajib memahami perkembangan bisnis masa kini. Semakin berkembangnya era digitalisasi, berpengaruh juga pada perkembangan bisnis yang ada. Headhunter harus siap dan bisa menghadapi tantangan yang berbeda, karenanya seorang headhunter perlu mempunyai wawasan terkait kemajuan bisnis.

2. Mempunyai Keterampilan dalam Melakukan Penjualan

Bukan sales saja yang ahli dalam melakukan penjualan, namun seorang headhunter juga perlu memiliki kemampuan ini. Oleh sebab itu, headhunter harus bisa menawarkan kandidat kepada klien, begitu juga dengan penawaran yang diberikan pada kandidat agar bersedia menerima posisi yang ditawarkan.

3. Dapat Menganalisis

Selanjutnya, headhunter juga perlu menganalisis kemampuan kandidat yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan mulai dari, kemampuan, karakter, dan kepribadiannya. Headhunter harus bisa melihat hal-hal tersebut ketika proses wawancara dengan kandidat berlangsung.

4. Paham akan Teknologi

Bukan hanya bagian IT saja yang perlu paham tentang teknologi, headhunter juga membutuhkan kemampuan tersebut ketika melakukan pekerjaannya. Headhunter dituntut untuk bisa menggunakan berbagai aplikasi untuk melaksanakan rekrutmen. 

5. Memiliki Pemahaman Networking

Pemahaman akan networking digunakan seorang headhunter agar dapat menemukan kandidat yang sesuai dengan kualifikasi yang tepat. Karena itu networking menjadi bagian yang cukup penting untuk menunjang pekerjaan seorang headhunter.

6. Mampu Menjaga Rahasia

Ada beberapa waktu di mana klien meminta untuk dicarikan kandidat yang bisa mengisi suatu posisi. Posisi yang kosong ini merupakan bagian yang cukup penting dalam perusahaan. Ketika hal ini terjadi, headhunter harus bisa menemukan kandidat secara tertutup dan bisa menjaga rahasia yang dimiliki klien.

Baca Juga: Quality Management System: Pengertian, Prinsip, dan Manfaatnya

Find Another article

Table of Content

Connect With Us Here

Our representative team will contact you soon
BINAR Contribution to SDG’s Impact
Promenade 20, Unit L, Jl. Bangka Raya No.20,

Kec. Mampang Prapatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12720
021 397 11642
Promenade 20, Unit L, Jl. Bangka Raya No.20,

Kec. Mampang Prapatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12720
021 397 11642
© 2016 - 2024, PT. Lentera Bangsa Benderang
Follow us in Social Media
Hi! 👋🏼  
Kamu bisa konsultasi kebutuhanmu di BINAR via WhatsApp ya