Buat Binarian yang ingin menjadi programmer, langkah pertama sebelum mempelajari bahasa pemrograman adalah memahami algoritma pemrograman. Tenang, algoritma pemrograman bukanlah hal yang rumit untuk dipahami. Justru algoritma pemrograman ini sederhananya adalah, cara berpikir atau logika dalam bentuk langkah-langkah sistematis untuk menyelesaikan masalah pada suatu pemrograman komputer.
Kita akan membahas apa itu algoritma pemrograman, fungsi algoritma pemrograman, 2 cara menyusun algoritma menggunakan Flowchart & Pseucode, contoh dan cara kerja algoritma pemrograman. Semuanya akan kita kupas tuntas dengan bahasa yang mudah, jadi pastikan kamu menyimak hingga akhir yaa!
Apa itu Algoritma dan Algoritma Pemrograman
Secara tunggal, algoritma memang erat kaitannya dengan matematika dan ilmu komputer. Algoritma secara umum dipahami sebagai instruksi yang dirancang sistematis untuk menyelesaikan masalah. Sedangkan, Algoritma Pemrograman adalah dasar / fondasi suatu program pada komputer berupa langkah sistmematis dalam menyelesaikan masalah.
Algoritma pemrograman adalah serangkaian langkah atau instruksi yang ditetapkan untuk menyelesaikan masalah atau tugas tertentu. Algoritma ini dirancang secara logis dan sistematis, dengan tujuan agar mudah diikuti dan diimplementasikan oleh komputer atau sistem pemrosesan data lainnya.
Dengan kata lain, algoritma pemrograman adalah dasar logika dalam menciptakan suatu program pada komputer agar bisa berjalan sesuai perintah.
Algoritma pemrograman digunakan dalam berbagai bidang, termasuk komputasi, matematika, dan ilmu data, untuk memecahkan masalah yang bervariasi dari sederhana hingga kompleks.
Fungsi Algoritma Pemrograman
Algoritma bertujuan untuk menyelesaikan berbagai macam kendala, mulai dari yang sederhana hingga yang kompleks. Dengan menggunakan algoritma, kita dapat memecahkan masalah dengan cara yang lebih terstruktur dan sistematis, sehingga memudahkan kita dalam mencari solusi.
Fungsi utama dari algoritma pemrograman adalah membantu programmer untuk merancang dan menulis kode yang efektif, efisien, dan mudah dipahami. Namun lebih dari itu adapun beberapa fungsi lainnya dari algoritma pemrograman:
- Menyelesaikan permasalahan rumit dalam program dan meminimalisir kesalahan pada perhitungan matematis tingkat tinggi
- Mampu menyederhanakan program yang besar menjadi program yang sederhana, sehingga penggunaannya lebih efektif dan efisien.
- Dapat digunakan secara berulang, kita tidak perlu report menuliskan lagi program yang sama sehingga memudahkan kita dalam pembuatan program.
- Memudahkan mencari kesalahan pada program jika terjadi eror, serta dapat diperbaiki dalam waktu yang singkat, karena alurnya yang runtut dan jelas (definiteness).
- Mempermudah proses modifikasi tanpa perlu mengubah seluruh modul, cukup mengubah modul yang berkaitan.
- Memudahkankan proses pengembangan (development) karena script telah dibuat secara urut dan sistematis.
- Terdapat 2 pendekatan dalam algoritma pemrograman yaitu top down dan divide & conquer, untuk memudahkan proses pembuatan program.
Contoh Dan Cara Kerja Algoritma Pemrograman
Berbagai kendala dapat diselesaikan lewat penyusunan algoritma, salah satu contoh permasalahan yang sering menggunakan algoritma adalah permasalahan matematis seperti:
Temukan nilai X dari persamaan X = 10 + 5Y
Algoritmanya adalah:
- Mulai
- Tentukan nilai X
- Hitung nilai X = 10 + 5Y
- Cetak nilai x dan y
- Selesai
Contoh penggunaan algoritma dalam penghitungan matematis yang lebih praktikal seperti menghitung rapot atau kelulusan nilai murid dalam data nilai satu kelas.
Contohnya, jika terdapat data dengan nama dan nilai ujian murid dari skala 0-100, berapa jumlah murid yang dinyatakan lulus dan tidak lulus jika batas minimum kelulusannya adalah 75. Jika nilai siswa sama dengan atau lebih besar dari 75 maka siswa dinyatakan lulus, tetapi jika nilai siswa di bawah 75 maka dinyatakan tidak lulus.
Algoritmanya adalah:
- Baca nama dan nilai siswa
- Jika nilai >= 75 maka
- Keterangan = lulus
- Tetapi jika
- Keterangan <75 = tidak lulus
- Tulis nama dan keterangan
- Selesai
Tetapi, tahukah kamu, algoritma tidak hanya terjadi dan dipakai dalam kedua contoh perhitungan matematis seperti di atas. Karena algoritma pada dasarnya bertujuan untuk memberikan urutan logis dalam menyelesaikan masalah, maka di kehidupan sehari-hari pun, algoritma juga kita terapkan lho tanpa sadar!
Beberapa contoh penerapan algoritma dalam kehidupan sehari-hari adalah: urutan memasak mie instan, tahapan mengikat tali sepatu, persiapan berangkat kerja / sekolah, dan lain sebagainya. Kita ambil contoh algoritma dari aktifitas memasak mie instan yaa di bawah ini
Bagaimana cara memasak mie instan (goreng)?
Algoritmanya adalah:
- Siapkan 1 bungkus mie instan
- Siapkan 400 ml air
- Gunakan alat panci, mangkok, sendok, dan garpu
- Masukkan 400 ml air kedalam panci
- Masak air hingga mendidih
- Masukkan mie kedalam panci yang sudah berisi air mendidih
- Tunggu dan aduk hingga 3 menit hingga mie matang
- Tiriskan / saring air rebus mie instan
- Masukkan bumbu ke dalam piring dan aduk hingga rata
- Sajikan mie di atas bumbu yang merata
- Mie siap dihidangkan
Dari berbagai contoh di atas, dapat kita simpulkan cara kerja algoritma pemrograman berasal dari deskripsi sebuah proses / urutan mengerjakan sesuatu yang disusun dengan sederet aksi. Sederhananya cara kerja algoritma di pemrograman melalui 3 tahap yaitu, input - proses - output. Input berisikan notasi bahasa pemrograman atau yang dinamakan program. Proses terjadi pada komputer yang mengidentifikasi bahasa pemrograman tersebut. Output nya adalah jawaban / hasil dari pemrosesan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa, algoritma merupakan langkah-langkah menyelesaikan masalah, sedangkan program adalah implementasi / realisasi algoritma dalam bahasa pemrograman.
Dua Cara Menyusun Algoritma: Flowchart & Pseucode
Ada dua cara untuk menyusun algoritma pemrograman yaitu menggunakan flowchart dan pseucode.
Flowchart adalah bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan proses secara mendetail dan hubungan antara suatu proses (instruksi) dengan proses lainnya dalam suatu program. Keuntungan menggunakan flowchart pada penyusunan algoritma adalah, sederhana, menyajikan kontrol flow algoritma secara visual, memudahkan mencari kesalahan atau ketidakakuratan dengan rinci.
Berikut adalah beberapa simbol yang biasa digunakan dalam flowchart:
Pseucode adalah representasi tekstual dari suatu algoritma yang mendekati source code akhir, atau code contoh yang sifatnya sementara. Karena sesuai namanya, pseudo yang berarti semu, palsu, bukan sebenarnya jadi pseucode hanya berisi fundamental dari suatu kode. Kegunaan pseucode ini dipakai untuk menulis representasi algoritma dengan cepat.
Kesimpulan
Jika kamu ingin mengetahui lebih lanjut detail cara menyusun algoritma dengan flowchart dan pseucode, kamu bisa temukan di Silver Materials Bootcamp Android Development BINAR secara GRATIS di aplikasi!
Download aplikasi BINAR untuk temukan tutorial penyusunan algoritma secara mendetail secara GRATIS di sini.
Jika kamu tertarik untuk menjadi Android Developer, kamu juga bisa belajar dan mengasah skill di Bootcamp Android Development BINAR yang memberikan materi dari dasar sampai advance untuk mempersiapkanmu jadi Android Developer!
Kamu juga bisa tanya-tanya ataupun konsultasi dulu ke tim academic Binar untuk mendapatkan info lebih lanjut seputar Bootcamp Android Development
Cari Tau Kecocokanmu untuk Menjadi DevOps Engineer!
Masih belum yakin apakah kamu cocok menjadi DevOps Engineer? Atau masih pingin explore bidang lain, tapi gatau apaa?
Tenang, BINAR punya Potensi Quiz yang bantu kamu mengenali bakat terpendam dari kepribadianmu. Kamu bisa temukan bidang atau profesi digital sesuai kemampuanmu.
Gratis, ga pake lama cuma 3 menit, tinggal klik-klik, langsung keluar hasilnya di akhir quiz. Yuk cobain sekarang di sini
Header photo by Jacob Miller on Unsplash
Buat Binarian yang ingin menjadi programmer, langkah pertama sebelum mempelajari bahasa pemrograman adalah memahami algoritma pemrograman. Tenang, algoritma pemrograman bukanlah hal yang rumit untuk dipahami. Justru algoritma pemrograman ini sederhananya adalah, cara berpikir atau logika dalam bentuk langkah-langkah sistematis untuk menyelesaikan masalah pada suatu pemrograman komputer.
Kita akan membahas apa itu algoritma pemrograman, fungsi algoritma pemrograman, 2 cara menyusun algoritma menggunakan Flowchart & Pseucode, contoh dan cara kerja algoritma pemrograman. Semuanya akan kita kupas tuntas dengan bahasa yang mudah, jadi pastikan kamu menyimak hingga akhir yaa!
Apa itu Algoritma dan Algoritma Pemrograman
Secara tunggal, algoritma memang erat kaitannya dengan matematika dan ilmu komputer. Algoritma secara umum dipahami sebagai instruksi yang dirancang sistematis untuk menyelesaikan masalah. Sedangkan, Algoritma Pemrograman adalah dasar / fondasi suatu program pada komputer berupa langkah sistmematis dalam menyelesaikan masalah.
Algoritma pemrograman adalah serangkaian langkah atau instruksi yang ditetapkan untuk menyelesaikan masalah atau tugas tertentu. Algoritma ini dirancang secara logis dan sistematis, dengan tujuan agar mudah diikuti dan diimplementasikan oleh komputer atau sistem pemrosesan data lainnya.
Dengan kata lain, algoritma pemrograman adalah dasar logika dalam menciptakan suatu program pada komputer agar bisa berjalan sesuai perintah.
Algoritma pemrograman digunakan dalam berbagai bidang, termasuk komputasi, matematika, dan ilmu data, untuk memecahkan masalah yang bervariasi dari sederhana hingga kompleks.
Fungsi Algoritma Pemrograman
Algoritma bertujuan untuk menyelesaikan berbagai macam kendala, mulai dari yang sederhana hingga yang kompleks. Dengan menggunakan algoritma, kita dapat memecahkan masalah dengan cara yang lebih terstruktur dan sistematis, sehingga memudahkan kita dalam mencari solusi.
Fungsi utama dari algoritma pemrograman adalah membantu programmer untuk merancang dan menulis kode yang efektif, efisien, dan mudah dipahami. Namun lebih dari itu adapun beberapa fungsi lainnya dari algoritma pemrograman:
- Menyelesaikan permasalahan rumit dalam program dan meminimalisir kesalahan pada perhitungan matematis tingkat tinggi
- Mampu menyederhanakan program yang besar menjadi program yang sederhana, sehingga penggunaannya lebih efektif dan efisien.
- Dapat digunakan secara berulang, kita tidak perlu report menuliskan lagi program yang sama sehingga memudahkan kita dalam pembuatan program.
- Memudahkan mencari kesalahan pada program jika terjadi eror, serta dapat diperbaiki dalam waktu yang singkat, karena alurnya yang runtut dan jelas (definiteness).
- Mempermudah proses modifikasi tanpa perlu mengubah seluruh modul, cukup mengubah modul yang berkaitan.
- Memudahkankan proses pengembangan (development) karena script telah dibuat secara urut dan sistematis.
- Terdapat 2 pendekatan dalam algoritma pemrograman yaitu top down dan divide & conquer, untuk memudahkan proses pembuatan program.
Contoh Dan Cara Kerja Algoritma Pemrograman
Berbagai kendala dapat diselesaikan lewat penyusunan algoritma, salah satu contoh permasalahan yang sering menggunakan algoritma adalah permasalahan matematis seperti:
Temukan nilai X dari persamaan X = 10 + 5Y
Algoritmanya adalah:
- Mulai
- Tentukan nilai X
- Hitung nilai X = 10 + 5Y
- Cetak nilai x dan y
- Selesai
Contoh penggunaan algoritma dalam penghitungan matematis yang lebih praktikal seperti menghitung rapot atau kelulusan nilai murid dalam data nilai satu kelas.
Contohnya, jika terdapat data dengan nama dan nilai ujian murid dari skala 0-100, berapa jumlah murid yang dinyatakan lulus dan tidak lulus jika batas minimum kelulusannya adalah 75. Jika nilai siswa sama dengan atau lebih besar dari 75 maka siswa dinyatakan lulus, tetapi jika nilai siswa di bawah 75 maka dinyatakan tidak lulus.
Algoritmanya adalah:
- Baca nama dan nilai siswa
- Jika nilai >= 75 maka
- Keterangan = lulus
- Tetapi jika
- Keterangan <75 = tidak lulus
- Tulis nama dan keterangan
- Selesai
Tetapi, tahukah kamu, algoritma tidak hanya terjadi dan dipakai dalam kedua contoh perhitungan matematis seperti di atas. Karena algoritma pada dasarnya bertujuan untuk memberikan urutan logis dalam menyelesaikan masalah, maka di kehidupan sehari-hari pun, algoritma juga kita terapkan lho tanpa sadar!
Beberapa contoh penerapan algoritma dalam kehidupan sehari-hari adalah: urutan memasak mie instan, tahapan mengikat tali sepatu, persiapan berangkat kerja / sekolah, dan lain sebagainya. Kita ambil contoh algoritma dari aktifitas memasak mie instan yaa di bawah ini
Bagaimana cara memasak mie instan (goreng)?
Algoritmanya adalah:
- Siapkan 1 bungkus mie instan
- Siapkan 400 ml air
- Gunakan alat panci, mangkok, sendok, dan garpu
- Masukkan 400 ml air kedalam panci
- Masak air hingga mendidih
- Masukkan mie kedalam panci yang sudah berisi air mendidih
- Tunggu dan aduk hingga 3 menit hingga mie matang
- Tiriskan / saring air rebus mie instan
- Masukkan bumbu ke dalam piring dan aduk hingga rata
- Sajikan mie di atas bumbu yang merata
- Mie siap dihidangkan
Dari berbagai contoh di atas, dapat kita simpulkan cara kerja algoritma pemrograman berasal dari deskripsi sebuah proses / urutan mengerjakan sesuatu yang disusun dengan sederet aksi. Sederhananya cara kerja algoritma di pemrograman melalui 3 tahap yaitu, input - proses - output. Input berisikan notasi bahasa pemrograman atau yang dinamakan program. Proses terjadi pada komputer yang mengidentifikasi bahasa pemrograman tersebut. Output nya adalah jawaban / hasil dari pemrosesan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa, algoritma merupakan langkah-langkah menyelesaikan masalah, sedangkan program adalah implementasi / realisasi algoritma dalam bahasa pemrograman.
Dua Cara Menyusun Algoritma: Flowchart & Pseucode
Ada dua cara untuk menyusun algoritma pemrograman yaitu menggunakan flowchart dan pseucode.
Flowchart adalah bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan proses secara mendetail dan hubungan antara suatu proses (instruksi) dengan proses lainnya dalam suatu program. Keuntungan menggunakan flowchart pada penyusunan algoritma adalah, sederhana, menyajikan kontrol flow algoritma secara visual, memudahkan mencari kesalahan atau ketidakakuratan dengan rinci.
Berikut adalah beberapa simbol yang biasa digunakan dalam flowchart:
Pseucode adalah representasi tekstual dari suatu algoritma yang mendekati source code akhir, atau code contoh yang sifatnya sementara. Karena sesuai namanya, pseudo yang berarti semu, palsu, bukan sebenarnya jadi pseucode hanya berisi fundamental dari suatu kode. Kegunaan pseucode ini dipakai untuk menulis representasi algoritma dengan cepat.
Kesimpulan
Jika kamu ingin mengetahui lebih lanjut detail cara menyusun algoritma dengan flowchart dan pseucode, kamu bisa temukan di Silver Materials Bootcamp Android Development BINAR secara GRATIS di aplikasi!
Download aplikasi BINAR untuk temukan tutorial penyusunan algoritma secara mendetail secara GRATIS di sini.
Jika kamu tertarik untuk menjadi Android Developer, kamu juga bisa belajar dan mengasah skill di Bootcamp Android Development BINAR yang memberikan materi dari dasar sampai advance untuk mempersiapkanmu jadi Android Developer!
Kamu juga bisa tanya-tanya ataupun konsultasi dulu ke tim academic Binar untuk mendapatkan info lebih lanjut seputar Bootcamp Android Development
Cari Tau Kecocokanmu untuk Menjadi DevOps Engineer!
Masih belum yakin apakah kamu cocok menjadi DevOps Engineer? Atau masih pingin explore bidang lain, tapi gatau apaa?
Tenang, BINAR punya Potensi Quiz yang bantu kamu mengenali bakat terpendam dari kepribadianmu. Kamu bisa temukan bidang atau profesi digital sesuai kemampuanmu.
Gratis, ga pake lama cuma 3 menit, tinggal klik-klik, langsung keluar hasilnya di akhir quiz. Yuk cobain sekarang di sini
Header photo by Jacob Miller on Unsplash