Binar Academy - Istilah user research mungkin sudah nggak asing lagi buat kamu yang bekerja di dunia startup. Ada berbagai metode user research yang bisa digunakan. Pada kesempatan kali akan dibedah satu per satu metode tersebut.
User research sangat penting untuk dilakukan untuk bisa memahami para pengguna atau user. Dengan begitu, kamu bisa memberikan solusi untuk kebutuhan pengguna melalui produk yang sedang dikembangkan.
Apa Itu User Research
Sebaiknya kamu memahami pengertiannya terlebih dahulu sebelum membahas tentang metode user research.
User atau pengguna sendiri merupakan pengguna dari produk yang sedang kamu kembangkan. Kalau dilihat dari sudut pandang yang lebih luas, user diartikan sebagai seluruh pihak yang terkait dengan proses pelayanan, di dalamnya termasuk rekan kerja yang interaksi langsung dengan user.
Sedangkan istilah research atau riset mengacu pada proses pengumpulan data. Jadi, bisa diartikan secara sederhana bahwa user research merupakan proses pengumpulan data dari para pengguna atau user.
Tujuan User Research
Setelah memahami pengertiannya, apakah kamu tahu apa tujuan dari user research? Tujuan utamanya adalah mengetahui dan memahami permasalahan yang sedang dihadapi oleh pengguna. Sehingga kamu bisa menghadirkan solusi melalui sebuah produk. Misalnya produk berupa aplikasi.
Lebih detail, user research memiliki beberapa tujuan berikut ini.
- Melibatkan user atau pengguna dalam proses pengembangan produk maupun jasa.
- Meningkatkan jumlah pengguna dari produk atau jasa yang sudah dikembangkan.
- Mendapatkan profit atau keuntungan sesuai dengan perkiraan.
Tujuan-tujuan di atas sangat penting dan berpengaruh langsung terhadap bisnis. Jadi, user research memang sudah seharusnya dilakukan oleh semua pebisnis dan perusahaan. Bukan hanya perusahaan startup.
Baca Juga: Mockup: Pengertian, Manfaat, Kelebihan, dan Kekurangan
Metode User Research
Sejauh ini, sudah ada 5 jenis metode yang digunakan dalam user research, khususnya dalam pengembangan produk aplikasi.
1. Attitudinal Research
Metode yang satu ini bertumpu pada pertanyaan “apa yang pengguna pikirkan terhadap aplikasi tersebut?”. Attitudinal research diharapkan mampu membantu kamu untuk mengetahui cara pandang pengguna terhadap aplikasi.
Attitudinal research bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu user interview dan survei. User interview merupakan interaksi langsung dengan user berupa tanya jawab. Saat interview, kamu punya kesempatan untuk melihat faktor-faktor yang bisa memuaskan pengguna.
Sedangkan survei merupakan metode menghimpun serta menganalisis informasi dari jumlah data yang besar. Informasi tersebut berkaitan dengan persepsi, karakteristik, perasaan, dan tindakan user.
2. Behavioral Research
Berbeda dengan attitudinal research, behavioral research dilakukan untuk menggali “apa yang user lakukan di aplikasi tersebut?”. Hasil dari riset ini adalah pemahaman akan kriteria aplikasi yang cocok bagi pengguna sesuai dengan permasalahan yang dihadapinya.
Behavioral research bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu field observation dan a/b testing. Berikut ini detailnya.
- Field Observation
Perhatikan aktivitas sehari-hari user. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa tujuan aplikasi yang akan kamu buat relevan dengan mereka.
- A/B Testing
Pada cara ini, kamu harus punya dua versi aplikasi yang berbeda. Mintalah kepada pengguna untuk mencoba dan memutuskan pilihan mereka. Cara ini sangat efektif untuk mendapatkan data preferensi pengguna.
3. Quantitative Reserach
Metode user research yang satu ini lebih cocok buat kamu yang sangat suka pendekatan dengan angka. Quantitative research bisa menjawab semua pertanyaan kamu yang diawali dengan “berapa”.
Misalnya pertanyaan seperti “berapa persentase menu ini diklik oleh user?”. Quantitative research bisa dilakukan menggunakan cara A/B testing. Sebagai alternatif, kamu juga bisa memakai Analytics.
4. Qualitative Research
Penelitian atau riset kualitatif merupakan gabungan antara dua metode pertama tadi, yaitu attitudinal dan behavioral research. Metode kualitatif ini bertujuan untuk memahami pola pikir serta tindakan pengguna terhadap suatu aplikasi.
Untuk melakukan riset kualitatif, ada dua cara yang bisa dipakai, yaitu diary studies dan usability testing. Diary studies merupakan upaya memahami user secara mendalam dengan cara merekam seluruh detail dalam kesehariannya. Tujuannya adalah melihat lingkungan dan mengetahui kebiasaan user.
Usability testing merupakan upaya meminta serta mendampingi pengguna untuk menjalankan beberapa tasks di dalam aplikasi. Percobaan ini berguna untuk memahami proses penggunaan aplikasi oleh pengguna dan mencari celah tampilan aplikasi yang masih bisa diperbaiki.
5. Mixed Method
Mixed method menggabungkan antara quantitative dengan qualitative research. Metode campuran ini perlu diterapkan untuk menyiasati masalah yang semakin kompleks dari hari ke hari.
Untuk menggunakannya, kamu bisa melakukan riset kualitatif terlebih dahulu disusul riset kuantitatif. Bisa juga dilakukan sebaliknya. Pemilihan urutan metode bisa disesuaikan dengan kebutuhan serta permasalahan yang sedang dihadapi.
Metode campuran ini diterapkan untuk mengetahui permasalahan utama yang dihadapi pengguna sekaligus mengetahui secara pasti ada berapa orang yang juga mengalami masalah tersebut.
Tips dan Waktu yang Tepat Untuk User Research
Ada satu tips yang perlu kamu pahami sebelum melakukan user research. Selalu lakukan research berdasarkan data. Jangan mengedepankan asumsi dalam melakukan riset. Pasalnya, asumsi belum tentu merepresentasikan fakta yang sesungguhnya terjadi.
Sebenarnya sah saja menggunakan asumsi, tapi kamu harus menguji kebenaran dari asumsi tersebut.
Lalu, kapan waktu yang tepat untuk melakukan user research? User research sebenarnya bisa dilakukan kapan saja. Yang terpenting adalah melakukan riset sesuai dengan fase pengembangan produknya.
Kamu nggak akan pernah tahu apa yang akan terjadi dengan produk tersebut. Oleh karena itu, setiap proses yang sedang terjadi saat ini merupakan waktu yang tepat untuk melakukan user research.
Kesimpulan yang bisa diambil dari penjelasan di atas adalah terdapat 5 metode user research yang bisa dilakukan. Secara garis besar tujuannya sama, yaitu mendapatkan data dari pengguna untuk mengembangkan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Baca Juga: Wireframe: Pengertian, Tools, dan Contohnya
Binar Academy - Istilah user research mungkin sudah nggak asing lagi buat kamu yang bekerja di dunia startup. Ada berbagai metode user research yang bisa digunakan. Pada kesempatan kali akan dibedah satu per satu metode tersebut.
User research sangat penting untuk dilakukan untuk bisa memahami para pengguna atau user. Dengan begitu, kamu bisa memberikan solusi untuk kebutuhan pengguna melalui produk yang sedang dikembangkan.
Apa Itu User Research
Sebaiknya kamu memahami pengertiannya terlebih dahulu sebelum membahas tentang metode user research.
User atau pengguna sendiri merupakan pengguna dari produk yang sedang kamu kembangkan. Kalau dilihat dari sudut pandang yang lebih luas, user diartikan sebagai seluruh pihak yang terkait dengan proses pelayanan, di dalamnya termasuk rekan kerja yang interaksi langsung dengan user.
Sedangkan istilah research atau riset mengacu pada proses pengumpulan data. Jadi, bisa diartikan secara sederhana bahwa user research merupakan proses pengumpulan data dari para pengguna atau user.
Tujuan User Research
Setelah memahami pengertiannya, apakah kamu tahu apa tujuan dari user research? Tujuan utamanya adalah mengetahui dan memahami permasalahan yang sedang dihadapi oleh pengguna. Sehingga kamu bisa menghadirkan solusi melalui sebuah produk. Misalnya produk berupa aplikasi.
Lebih detail, user research memiliki beberapa tujuan berikut ini.
- Melibatkan user atau pengguna dalam proses pengembangan produk maupun jasa.
- Meningkatkan jumlah pengguna dari produk atau jasa yang sudah dikembangkan.
- Mendapatkan profit atau keuntungan sesuai dengan perkiraan.
Tujuan-tujuan di atas sangat penting dan berpengaruh langsung terhadap bisnis. Jadi, user research memang sudah seharusnya dilakukan oleh semua pebisnis dan perusahaan. Bukan hanya perusahaan startup.
Baca Juga: Mockup: Pengertian, Manfaat, Kelebihan, dan Kekurangan
Metode User Research
Sejauh ini, sudah ada 5 jenis metode yang digunakan dalam user research, khususnya dalam pengembangan produk aplikasi.
1. Attitudinal Research
Metode yang satu ini bertumpu pada pertanyaan “apa yang pengguna pikirkan terhadap aplikasi tersebut?”. Attitudinal research diharapkan mampu membantu kamu untuk mengetahui cara pandang pengguna terhadap aplikasi.
Attitudinal research bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu user interview dan survei. User interview merupakan interaksi langsung dengan user berupa tanya jawab. Saat interview, kamu punya kesempatan untuk melihat faktor-faktor yang bisa memuaskan pengguna.
Sedangkan survei merupakan metode menghimpun serta menganalisis informasi dari jumlah data yang besar. Informasi tersebut berkaitan dengan persepsi, karakteristik, perasaan, dan tindakan user.
2. Behavioral Research
Berbeda dengan attitudinal research, behavioral research dilakukan untuk menggali “apa yang user lakukan di aplikasi tersebut?”. Hasil dari riset ini adalah pemahaman akan kriteria aplikasi yang cocok bagi pengguna sesuai dengan permasalahan yang dihadapinya.
Behavioral research bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu field observation dan a/b testing. Berikut ini detailnya.
- Field Observation
Perhatikan aktivitas sehari-hari user. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa tujuan aplikasi yang akan kamu buat relevan dengan mereka.
- A/B Testing
Pada cara ini, kamu harus punya dua versi aplikasi yang berbeda. Mintalah kepada pengguna untuk mencoba dan memutuskan pilihan mereka. Cara ini sangat efektif untuk mendapatkan data preferensi pengguna.
3. Quantitative Reserach
Metode user research yang satu ini lebih cocok buat kamu yang sangat suka pendekatan dengan angka. Quantitative research bisa menjawab semua pertanyaan kamu yang diawali dengan “berapa”.
Misalnya pertanyaan seperti “berapa persentase menu ini diklik oleh user?”. Quantitative research bisa dilakukan menggunakan cara A/B testing. Sebagai alternatif, kamu juga bisa memakai Analytics.
4. Qualitative Research
Penelitian atau riset kualitatif merupakan gabungan antara dua metode pertama tadi, yaitu attitudinal dan behavioral research. Metode kualitatif ini bertujuan untuk memahami pola pikir serta tindakan pengguna terhadap suatu aplikasi.
Untuk melakukan riset kualitatif, ada dua cara yang bisa dipakai, yaitu diary studies dan usability testing. Diary studies merupakan upaya memahami user secara mendalam dengan cara merekam seluruh detail dalam kesehariannya. Tujuannya adalah melihat lingkungan dan mengetahui kebiasaan user.
Usability testing merupakan upaya meminta serta mendampingi pengguna untuk menjalankan beberapa tasks di dalam aplikasi. Percobaan ini berguna untuk memahami proses penggunaan aplikasi oleh pengguna dan mencari celah tampilan aplikasi yang masih bisa diperbaiki.
5. Mixed Method
Mixed method menggabungkan antara quantitative dengan qualitative research. Metode campuran ini perlu diterapkan untuk menyiasati masalah yang semakin kompleks dari hari ke hari.
Untuk menggunakannya, kamu bisa melakukan riset kualitatif terlebih dahulu disusul riset kuantitatif. Bisa juga dilakukan sebaliknya. Pemilihan urutan metode bisa disesuaikan dengan kebutuhan serta permasalahan yang sedang dihadapi.
Metode campuran ini diterapkan untuk mengetahui permasalahan utama yang dihadapi pengguna sekaligus mengetahui secara pasti ada berapa orang yang juga mengalami masalah tersebut.
Tips dan Waktu yang Tepat Untuk User Research
Ada satu tips yang perlu kamu pahami sebelum melakukan user research. Selalu lakukan research berdasarkan data. Jangan mengedepankan asumsi dalam melakukan riset. Pasalnya, asumsi belum tentu merepresentasikan fakta yang sesungguhnya terjadi.
Sebenarnya sah saja menggunakan asumsi, tapi kamu harus menguji kebenaran dari asumsi tersebut.
Lalu, kapan waktu yang tepat untuk melakukan user research? User research sebenarnya bisa dilakukan kapan saja. Yang terpenting adalah melakukan riset sesuai dengan fase pengembangan produknya.
Kamu nggak akan pernah tahu apa yang akan terjadi dengan produk tersebut. Oleh karena itu, setiap proses yang sedang terjadi saat ini merupakan waktu yang tepat untuk melakukan user research.
Kesimpulan yang bisa diambil dari penjelasan di atas adalah terdapat 5 metode user research yang bisa dilakukan. Secara garis besar tujuannya sama, yaitu mendapatkan data dari pengguna untuk mengembangkan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka.