Binar Academy – Pemrograman adalah salah satu tahapan yang wajib dilewati ketika akan membuat sebuah aplikasi. Dan pastinya, dalam tahapan tersebut dibutuhkan ketelitian dan juga ketelatenan dalam mengkoding bahasa pemrograman yang ada.
Seringkali yang menjadi blockers atau hambatan dalam programming terdapat pada proses pemecahan kodingnya. Di mana kita sendiri tahu bahwa bahasa pemrograman mengandung kode-kode rumit yang sulit untuk dipahami.
Nah, maka dari itu terdapat salah satu solusi yang biasa digunakan oleh para programmer, yaitu design pattern.
Pengertian Design Pattern yang Wajib Kamu Dipahami
Design pattern dikenal sebagai metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang muncul secara berulang dalam pengembangan aplikasi.
Pola masalah yang timbul dalam pengembangan atau pembuatan aplikasi biasanya memiliki pola yang sama. Pola tersebut kemudian melahirkan metode ini namun tidak bisa digunakan secara langsung.
Metode ini berisi pola dasar atau disebut sebagai template dari beberapa metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Masalah yang muncul pun juga beragam dan muncul dalam situasi yang berbeda-beda pula. Dampak positif dari metode ini adalah dapat menyelesaikan pembuatan atau pengembangan aplikasi secara lebih cepat.
Pola dalam Design Pattern
Masalah-masalah yang muncul memang beragam. Namun keberagaman tersebut bisa saja dipelajari dan dikategorikan dalam pola yang sama. Dengan begitu, maka penyelesaian masalah dalam suatu kategori tertentu bisa diselesaikan secara cepat dan tepat. Terdapat setidaknya 3 pola yang menjadi kategori dan menjadi sebuah penyelesaian yang akan melahirkan metode-metode lainnya. Tiga pola tersebut antara lain:
1. Creational Pattern
Pola ini lebih dikenal dengan pola pembuatan. Maksud dari pola pembuatan sendiri merupakan pola yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan saat melakukan pembuatan. Baik pembuatan atau suatu objek tertentu atau instance tertentu.
Terdapat dua kategori dalam pola ini yakni class creational patterns dan object creational patterns.
Pada object creational patterns penyelesaian masalah menggunakan teknik pendelegasian. Sebaliknya untuk class creational patterns metodenya merupakan suatu pewarisan (inheritance). Untuk creational pattern sendiri terbagi dalam beberapa pola lainnya yang jumlahnya ada 5 yakni:
- Factory Method, pada pola ini pembuatan instance class merupakan tanggung jawab dari subclass. Subclass bisa melakukan pengubahan terhadap objek yang akan dibuat walaupun interface yang disediakan dalam pembuatan project adalah superclass.
- Prototype, pola ini membuat kemungkinan bahwa tanpa adanya kode pun proses menyalin existing objects bisa dilakukan. Artinya kegiatan semacam ini tidak bergantung pada class-nya.
- Abstract Factory, menggunakan teknik ini akan membuat kamu bisa menghasilkan berbagai objek yang berkumpul jadi satu tanpa harus menentukan class konkretnya.
- Builder, membantu kamu membuat suatu objek yang kompleks. Langkah yang disediakan builder selangkah demi selangkah, sehingga kamu dapat memahaminya dengan mudah.
- Singleton, satu class harus berisi single instance dan yang dapat digunakan oleh semua class hanyalah single object.
2. Behavioral Pattern
Jenis ini merupakan pola perilaku di mana penyelesaian masalah dilakukan dengan melakukan komunikasi sesama objek. Pola ini terbagi dalam berbagai jenis pola yang bisa membantu kamu dalam menyelesaikan masalah pemrograman.
3. Structural Pattern
Structural pattern merupakan pola yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan komposisi kelas dan objek. Terdapat beberapa pola yang bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan kategori ini, yaitu:
- Adapter, digunakan untuk melakukan perubahan terhadap class interface sesuai keinginan client. Kemungkinan yang terjadi ialah objek yang mungkin tidak kompatibel sebelumnya bisa saling berinteraksi.
- Bridge, menyelesaikan permasalahan tentang class dengan ukuran besar yang bisa dibagi menjadi implementasi dan abstraksi. Dengan pemisahan ini maka pengembangan bisa dilakukan secara independen.
- Composite, merupakan pola yang memberikan susunan berupa objek berupa struktur pohon. Walaupun berbentuk pohon namun objek tersebut tetap terlihat objek yang individual.
Pola-pola design pattern di atas bisa kamu gunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah pemrograman. Dengan adanya pola-pola penyelesaian di atas, kamu dapat terbantu terpecahkan masalahnya dalam proses pemrograman yang rumit.
Pelajari terlebih dahulu beberapa pola di atas dan macam-macam jenisnya sebelum kamu melakukan pemrograman. Untuk mendapatkan pemahaman lebih dalam seputar dunia programming, kamu dapat mengakses materi Freemium bootcamp Full-Stack Web Development atau bootcamp Android Engineering.
Untuk dapat mengakses materi Freemium dari Binar Academy, kamu dapat mengunduh aplikasi Binar Academy melalui AppStore/PlayStore. Selamat belajar!
Baca juga: 9 Situs Belajar Coding Online Gratis Terbaik untuk Pemula
Binar Academy – Pemrograman adalah salah satu tahapan yang wajib dilewati ketika akan membuat sebuah aplikasi. Dan pastinya, dalam tahapan tersebut dibutuhkan ketelitian dan juga ketelatenan dalam mengkoding bahasa pemrograman yang ada.
Seringkali yang menjadi blockers atau hambatan dalam programming terdapat pada proses pemecahan kodingnya. Di mana kita sendiri tahu bahwa bahasa pemrograman mengandung kode-kode rumit yang sulit untuk dipahami.
Nah, maka dari itu terdapat salah satu solusi yang biasa digunakan oleh para programmer, yaitu design pattern.
Pengertian Design Pattern yang Wajib Kamu Dipahami
Design pattern dikenal sebagai metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang muncul secara berulang dalam pengembangan aplikasi.
Pola masalah yang timbul dalam pengembangan atau pembuatan aplikasi biasanya memiliki pola yang sama. Pola tersebut kemudian melahirkan metode ini namun tidak bisa digunakan secara langsung.
Metode ini berisi pola dasar atau disebut sebagai template dari beberapa metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Masalah yang muncul pun juga beragam dan muncul dalam situasi yang berbeda-beda pula. Dampak positif dari metode ini adalah dapat menyelesaikan pembuatan atau pengembangan aplikasi secara lebih cepat.
Pola dalam Design Pattern
Masalah-masalah yang muncul memang beragam. Namun keberagaman tersebut bisa saja dipelajari dan dikategorikan dalam pola yang sama. Dengan begitu, maka penyelesaian masalah dalam suatu kategori tertentu bisa diselesaikan secara cepat dan tepat. Terdapat setidaknya 3 pola yang menjadi kategori dan menjadi sebuah penyelesaian yang akan melahirkan metode-metode lainnya. Tiga pola tersebut antara lain:
1. Creational Pattern
Pola ini lebih dikenal dengan pola pembuatan. Maksud dari pola pembuatan sendiri merupakan pola yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan saat melakukan pembuatan. Baik pembuatan atau suatu objek tertentu atau instance tertentu.
Terdapat dua kategori dalam pola ini yakni class creational patterns dan object creational patterns.
Pada object creational patterns penyelesaian masalah menggunakan teknik pendelegasian. Sebaliknya untuk class creational patterns metodenya merupakan suatu pewarisan (inheritance). Untuk creational pattern sendiri terbagi dalam beberapa pola lainnya yang jumlahnya ada 5 yakni:
- Factory Method, pada pola ini pembuatan instance class merupakan tanggung jawab dari subclass. Subclass bisa melakukan pengubahan terhadap objek yang akan dibuat walaupun interface yang disediakan dalam pembuatan project adalah superclass.
- Prototype, pola ini membuat kemungkinan bahwa tanpa adanya kode pun proses menyalin existing objects bisa dilakukan. Artinya kegiatan semacam ini tidak bergantung pada class-nya.
- Abstract Factory, menggunakan teknik ini akan membuat kamu bisa menghasilkan berbagai objek yang berkumpul jadi satu tanpa harus menentukan class konkretnya.
- Builder, membantu kamu membuat suatu objek yang kompleks. Langkah yang disediakan builder selangkah demi selangkah, sehingga kamu dapat memahaminya dengan mudah.
- Singleton, satu class harus berisi single instance dan yang dapat digunakan oleh semua class hanyalah single object.
2. Behavioral Pattern
Jenis ini merupakan pola perilaku di mana penyelesaian masalah dilakukan dengan melakukan komunikasi sesama objek. Pola ini terbagi dalam berbagai jenis pola yang bisa membantu kamu dalam menyelesaikan masalah pemrograman.
3. Structural Pattern
Structural pattern merupakan pola yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan komposisi kelas dan objek. Terdapat beberapa pola yang bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan kategori ini, yaitu:
- Adapter, digunakan untuk melakukan perubahan terhadap class interface sesuai keinginan client. Kemungkinan yang terjadi ialah objek yang mungkin tidak kompatibel sebelumnya bisa saling berinteraksi.
- Bridge, menyelesaikan permasalahan tentang class dengan ukuran besar yang bisa dibagi menjadi implementasi dan abstraksi. Dengan pemisahan ini maka pengembangan bisa dilakukan secara independen.
- Composite, merupakan pola yang memberikan susunan berupa objek berupa struktur pohon. Walaupun berbentuk pohon namun objek tersebut tetap terlihat objek yang individual.
Pola-pola design pattern di atas bisa kamu gunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah pemrograman. Dengan adanya pola-pola penyelesaian di atas, kamu dapat terbantu terpecahkan masalahnya dalam proses pemrograman yang rumit.
Pelajari terlebih dahulu beberapa pola di atas dan macam-macam jenisnya sebelum kamu melakukan pemrograman. Untuk mendapatkan pemahaman lebih dalam seputar dunia programming, kamu dapat mengakses materi Freemium bootcamp Full-Stack Web Development atau bootcamp Android Engineering.
Untuk dapat mengakses materi Freemium dari Binar Academy, kamu dapat mengunduh aplikasi Binar Academy melalui AppStore/PlayStore. Selamat belajar!