Digital Insights •
Scroll to Read More

Membawa AI Ke Dalam Kelas: Kolaborasi Microsoft, Komdigi, dan BINAR Membekali Guru SMK dengan AI

Table of Content :

AI Mengubah Cara Kita Belajar – dan Mengajar

Dunia pendidikan terus berkembang, dan kecerdasan buatan (AI) menjadi katalis utama dalam transformasi ini. Bukan cuma siswa yang harus beradaptasi, tapi guru juga perlu membekali diri dengan keterampilan digital agar tetap relevan.

Menurut penelitian dari Jurnal Multidisiplin, integrasi AI dalam pendidikan mampu meningkatkan efisiensi pembelajaran, menganalisis data pendidikan dengan lebih akurat, dan mengotomatiskan tugas-tugas administratif yang selama ini menyita waktu guru. Dengan begitu, pendidik bisa lebih fokus pada interaksi langsung dengan siswa—sesuatu yang tetap tak tergantikan oleh teknologi.

Namun, seberapa siap tenaga pengajar di Indonesia menghadapi perubahan ini?

Urgensi AI dalam Kurikulum SMK

Indonesia sedang mengalami digitalisasi pesat. Data dari Kemendikbud-Ristek tahun 2023 mencatat ada 14.252 SMK di Indonesia, dengan lebih dari 5 juta siswa yang tengah menempuh pendidikan.

Tapi, ada satu tantangan besar: dunia kerja kini menuntut keterampilan AI. Berdasarkan Microsoft’s Work Trend Index 2024, 69% pemimpin perusahaan di Indonesia menyatakan tidak akan merekrut kandidat yang tidak memiliki keterampilan AI, apa pun latar belakangnya.

Lalu, bagaimana kita bisa menjembatani kesenjangan antara pendidikan dan industri?

Program ElevAIte: Misi 1 Juta Talenta Digital

Microsoft dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Komdigi) menjawab tantangan ini lewat program ElevAIte Indonesia—sebuah inisiatif yang menargetkan pelatihan 1 juta talenta digital pada tahun 2025.

Sebagai mitra strategis, BINAR berperan melatih 100.000 individu dalam bidang AI, termasuk ASN dan tenaga pengajar. Demi memperluas dampaknya, BINAR menggandeng Diskominfo Kabupaten Bogor untuk melatih 82 guru SMK, memberikan mereka keterampilan digital yang langsung bisa diterapkan di kelas.

Membawa AI ke Dalam Kelas: Belajar, Beradaptasi, Berinovasi

Pelatihan ini diikuti oleh 44 guru laki-laki dan 38 guru perempuan dengan rentang usia 20 hingga 50 tahun. Sebagian besar datang dengan pemahaman terbatas soal AI, tapi pulang dengan wawasan baru tentang bagaimana teknologi ini bisa mengubah cara mereka mengajar.

💡 Apa saja yang mereka pelajari?
✅ Menggunakan AI untuk membuat rencana pembelajaran & materi ajar personalisasi
✅ Mengotomatisasi tugas administratif, seperti penyusunan soal ujian
✅ Memahami etika & batasan AI, agar bisa dimanfaatkan dengan bijak

🗣 "Karena sekarang sudah zamannya teknologi, kita sebagai pendidik harus ikut berkembang!" - Ujar salah satu peserta.

Guru juga diperkenalkan dengan berbagai platform berbasis AI yang bisa mendukung kegiatan belajar-mengajar, seperti:
🔹 ChatGPT – untuk menyusun materi pelajaran
🔹 Google Bard – untuk analisis data pembelajaran
🔹 Aplikasi AI lainnya – untuk menyesuaikan metode pengajaran dengan kebutuhan siswa

Diskusi tentang etika penggunaan AI juga jadi sorotan utama. Bagaimana caranya agar teknologi ini tidak menggantikan peran guru, tapi justru memperkuat efektivitas mengajar?

🗣 "AI memang membantu dalam membuat bahan ajar, tapi tetap ada batasannya. Kita yang harus mengendalikan, bukan sebaliknya."

Menyiapkan Siswa SMK untuk Masa Depan Industri

Saat ini, lulusan SMK menghadapi tantangan besar dalam memasuki dunia kerja. Menurut data BPS Februari 2023, tingkat pengangguran terbuka (TPT) lulusan SMK mencapai 9,60%—tertinggi dibandingkan tingkat pendidikan lainnya.

Sementara itu, negara-negara maju telah lebih dulu mengadopsi AI dalam pendidikan vokasi:
🇩🇪 Jerman – Sedang mengembangkan kurikulum AI resmi dari tingkat sekolah dasar hingga menengah.
🇰🇷 Korea Selatan – Menerapkan SMART Education Initiative untuk menyesuaikan pendidikan dengan kebutuhan Generasi Alpha.

Bagaimana dengan Indonesia? Program ElevAIte ini menjadi langkah awal yang strategis agar siswa SMK siap memasuki industri digital, manufaktur, dan keuangan berbasis AI.

Membentuk Generasi Adaptif, Siap Hadapi Perubahan

Lebih dari sekadar pelatihan teknis, inisiatif ini membangun pola pikir adaptif bagi guru dan siswa. Mereka diajak untuk tidak hanya memahami AI, tapi juga berinovasi dengan teknologi ini.

🗣 "Saya jadi lebih paham bagaimana cara memanfaatkan AI dengan benar dan beretika."

Tak hanya itu, masa depan pendidikan juga mengarah ke integrasi teknologi interaktif seperti Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR). Bayangkan siswa belajar sejarah dengan "mengunjungi" peristiwa masa lalu lewat VR—pengalaman belajar yang jauh lebih mendalam dan menarik!

Transformasi digital bukan lagi pilihan, tapi keharusan. Kolaborasi antara Microsoft, Komdigi, dan BINAR membuktikan bahwa AI bukan sekadar tren, tapi solusi nyata untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

🚀 Ingin menghadirkan AI ke dalam institusimu?
📩 Hubungi BINAR sekarang dan diskusikan bagaimana AI bisa mengubah cara belajar di sekolahmu di elevaite.id/binar

AI Mengubah Cara Kita Belajar – dan Mengajar

Dunia pendidikan terus berkembang, dan kecerdasan buatan (AI) menjadi katalis utama dalam transformasi ini. Bukan cuma siswa yang harus beradaptasi, tapi guru juga perlu membekali diri dengan keterampilan digital agar tetap relevan.

Menurut penelitian dari Jurnal Multidisiplin, integrasi AI dalam pendidikan mampu meningkatkan efisiensi pembelajaran, menganalisis data pendidikan dengan lebih akurat, dan mengotomatiskan tugas-tugas administratif yang selama ini menyita waktu guru. Dengan begitu, pendidik bisa lebih fokus pada interaksi langsung dengan siswa—sesuatu yang tetap tak tergantikan oleh teknologi.

Namun, seberapa siap tenaga pengajar di Indonesia menghadapi perubahan ini?

Urgensi AI dalam Kurikulum SMK

Indonesia sedang mengalami digitalisasi pesat. Data dari Kemendikbud-Ristek tahun 2023 mencatat ada 14.252 SMK di Indonesia, dengan lebih dari 5 juta siswa yang tengah menempuh pendidikan.

Tapi, ada satu tantangan besar: dunia kerja kini menuntut keterampilan AI. Berdasarkan Microsoft’s Work Trend Index 2024, 69% pemimpin perusahaan di Indonesia menyatakan tidak akan merekrut kandidat yang tidak memiliki keterampilan AI, apa pun latar belakangnya.

Lalu, bagaimana kita bisa menjembatani kesenjangan antara pendidikan dan industri?

Program ElevAIte: Misi 1 Juta Talenta Digital

Microsoft dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Komdigi) menjawab tantangan ini lewat program ElevAIte Indonesia—sebuah inisiatif yang menargetkan pelatihan 1 juta talenta digital pada tahun 2025.

Sebagai mitra strategis, BINAR berperan melatih 100.000 individu dalam bidang AI, termasuk ASN dan tenaga pengajar. Demi memperluas dampaknya, BINAR menggandeng Diskominfo Kabupaten Bogor untuk melatih 82 guru SMK, memberikan mereka keterampilan digital yang langsung bisa diterapkan di kelas.

Membawa AI ke Dalam Kelas: Belajar, Beradaptasi, Berinovasi

Pelatihan ini diikuti oleh 44 guru laki-laki dan 38 guru perempuan dengan rentang usia 20 hingga 50 tahun. Sebagian besar datang dengan pemahaman terbatas soal AI, tapi pulang dengan wawasan baru tentang bagaimana teknologi ini bisa mengubah cara mereka mengajar.

💡 Apa saja yang mereka pelajari?
✅ Menggunakan AI untuk membuat rencana pembelajaran & materi ajar personalisasi
✅ Mengotomatisasi tugas administratif, seperti penyusunan soal ujian
✅ Memahami etika & batasan AI, agar bisa dimanfaatkan dengan bijak

🗣 "Karena sekarang sudah zamannya teknologi, kita sebagai pendidik harus ikut berkembang!" - Ujar salah satu peserta.

Guru juga diperkenalkan dengan berbagai platform berbasis AI yang bisa mendukung kegiatan belajar-mengajar, seperti:
🔹 ChatGPT – untuk menyusun materi pelajaran
🔹 Google Bard – untuk analisis data pembelajaran
🔹 Aplikasi AI lainnya – untuk menyesuaikan metode pengajaran dengan kebutuhan siswa

Diskusi tentang etika penggunaan AI juga jadi sorotan utama. Bagaimana caranya agar teknologi ini tidak menggantikan peran guru, tapi justru memperkuat efektivitas mengajar?

🗣 "AI memang membantu dalam membuat bahan ajar, tapi tetap ada batasannya. Kita yang harus mengendalikan, bukan sebaliknya."

Menyiapkan Siswa SMK untuk Masa Depan Industri

Saat ini, lulusan SMK menghadapi tantangan besar dalam memasuki dunia kerja. Menurut data BPS Februari 2023, tingkat pengangguran terbuka (TPT) lulusan SMK mencapai 9,60%—tertinggi dibandingkan tingkat pendidikan lainnya.

Sementara itu, negara-negara maju telah lebih dulu mengadopsi AI dalam pendidikan vokasi:
🇩🇪 Jerman – Sedang mengembangkan kurikulum AI resmi dari tingkat sekolah dasar hingga menengah.
🇰🇷 Korea Selatan – Menerapkan SMART Education Initiative untuk menyesuaikan pendidikan dengan kebutuhan Generasi Alpha.

Bagaimana dengan Indonesia? Program ElevAIte ini menjadi langkah awal yang strategis agar siswa SMK siap memasuki industri digital, manufaktur, dan keuangan berbasis AI.

Membentuk Generasi Adaptif, Siap Hadapi Perubahan

Lebih dari sekadar pelatihan teknis, inisiatif ini membangun pola pikir adaptif bagi guru dan siswa. Mereka diajak untuk tidak hanya memahami AI, tapi juga berinovasi dengan teknologi ini.

🗣 "Saya jadi lebih paham bagaimana cara memanfaatkan AI dengan benar dan beretika."

Tak hanya itu, masa depan pendidikan juga mengarah ke integrasi teknologi interaktif seperti Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR). Bayangkan siswa belajar sejarah dengan "mengunjungi" peristiwa masa lalu lewat VR—pengalaman belajar yang jauh lebih mendalam dan menarik!

Transformasi digital bukan lagi pilihan, tapi keharusan. Kolaborasi antara Microsoft, Komdigi, dan BINAR membuktikan bahwa AI bukan sekadar tren, tapi solusi nyata untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

🚀 Ingin menghadirkan AI ke dalam institusimu?
📩 Hubungi BINAR sekarang dan diskusikan bagaimana AI bisa mengubah cara belajar di sekolahmu di elevaite.id/binar

Find Another article

Table of Content

Connect With Us Here

Our representative team will contact you soon
BINAR Contribution to SDG’s Impact
Promenade 20, Unit L, Jl. Bangka Raya No.20,

Kec. Mampang Prapatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12720
021 397 11642
Promenade 20, Unit L, Jl. Bangka Raya No.20,

Kec. Mampang Prapatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12720
021 397 11642
© 2016 - 2024, PT. Lentera Bangsa Benderang
Follow us in Social Media
Hi! 👋🏼  
Kamu bisa konsultasi kebutuhanmu di BINAR via WhatsApp ya