Binar Academy - Teknologi pemasaran atau marketing mengalami perkembangan yang sangat pesat beberapa tahun ke belakang. Ada banyak jenis marketing baru yang dipraktikkan. Belakangan ini, performance marketing atau pemasaran berbasis performa sedang menjadi perbincangan hangat.
Marketing yang satu ini adalah gabungan dari dua strategi yang sudah pernah ada sebelumnya, yaitu brand marketing dan paid advertising. Penasaran dengan pemasaran berbasis performa tersebut? Simak penjelasan lengkap yang akan disampaikan di bawah ini, ya.
Pengertian Performance Marketing
Sebagai pendahuluan, mari pahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan marketing berbasis performa? Istilah ini bisa didefinisikan sebagai strategi pemasaran online dan periklanan yang mengharuskan para pengiklan untuk membayar setelah tujuan bisnisnya tercapai.
Salah satu contoh tujuan bisnis yang paling sering ditemui adalah penjualan. Asumsikan kamu adalah seorang pebisnis yang menjalankan strategi performance marketing. Kamu baru akan membayar iklan apabila sudah ada produk kami yang benar-benar terjual.
Dengan strategi seperti ini, aktivitas periklanan bisa memberikan dampak secara langsung dan signifikan terhadap performa dan tujuan bisnis secara menyeluruh.
Kamu akan fokus untuk melakukan optimasi campaign supaya bisa menghasilkan konversi dalam jumlah yang lebih banyak melalui uji coba dan mengambil keputusan berdasarkan data.
Keunggulan dan Manfaat dari Performance Marketing
Yang menjadi pertanyaan adalah kenapa strategi marketing yang satu ini diperbincangkan begitu banyak orang? Tentu karena memiliki banyak keunggulan serta mampu memberikan manfaat yang besar kepada performance marketer.
Berikut ini adalah beberapa keunggulan serta manfaat yang bisa kamu dapatkan dengan menjalankan marketing berbasis performa.
1. Iklan Bertarget
Keunggulan yang akan kamu rasakan pertama kali ketika mengaplikasikan marketing yang satu ini adalah iklan yang lebih bertarget. Artinya, kamu tidak menayangkan iklan kepada semua orang yang ada di internet.
Namun ada beberapa kriteria tertentu dari orang-orang yang akan melihat iklan produk milikmu. Kriteria seperti apa yang dimaksud?
Tentu disesuaikan dengan target pasar yang kamu mau. Penayangan bisa diatur targetnya berdasarkan minat dan perilaku calon konsumen, jenis gadget yang dipakai, jenis kelas, usia, dan lokasi.
2. Performa Terukur
Ketika kamu sudah menayangkan iklan yang bertarget, aktivitas dari iklan tersebut jelas akan lebih terukur. Kamu bisa memantau data performanya, mulai dari jumlah orang yang melihat tayangan iklan, jumlah klik, hingga jumlah sales atau penjualan yang terjadi dari iklan tersebut.
Data yang ditampilkan begitu lengkap, bahkan kamu bisa mengetahui berapa banyak orang yang menonton iklan melebihi 75% durasi total. Adanya data ini memudahkan kamu untuk melakukan pengukuran terhadap keberhasilan iklan tersebut.
Selanjutnya kamu bisa melalukan evaluasi untuk mengetahui berbagai kekurangan dari iklan yang sudah tayang. Tentu setelah itu kamu bisa mengambil keputusan yang tepat untuk melakukan optimasi supaya hasilnya lebih maksimal.
3. Dibayar Setelah Terjadi Aksi
Keuntungan menerapkan marketing berbasis performa adalah lebih hemat budget. Pasalnya, kamu hanya akan berkewajiban melakukan pembayaran jika terjadi aksi yang diinginkan. Ini tergantung pada jenis aksi yang kamu pilih.
Berbeda dengan media periklanan tradisional seperti iklan TV, radio, atau billboard yang mengharuskan kamu membayar di awal. Tidak peduli apakah akan terjadi konversi atau tidak dari iklan tersebut.
Baca Juga : Cara Membuat Marketing Campaign yang Efektif
Cara Kerja Performance Marketing
Marketing berbasis performa bisa diaplikasikan di berbagai platform. Tapi yang paling sering adalah di search engine seperti Google serta media sosial seperti Instagram dan Facebook. Umumnya, masing-masing platform akan memilah iklan mana yang akan ditampilkan. Ini dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor tersebut antara lain conversion rate, relevansi, kualitas, serta penawaran yang kamu berikan. Ambil contoh Facebook. Sistem penayangan iklan di sini sangat mementingkan relevansi dan kualitas iklan, jumlah penawaran, serta outcome yang diharapkan oleh pengiklan.
Kamu perlu mengetahui bahwa dalam praktiknya, ada empat buah grup yang harus berjalan bersamaan dalam operasi performance marketing. Berikut penjelasannya.
- Advertiser atau Retailer
Grup yang pertama adalah advertiser atau retailer. Yang termasuk dalam kelompok atau grup ini adalah para pemilik bisnis yang ingin mempromosikan produk atau jasanya melalui affiliate partner atau publisher.
- Affiliate
Affiliate merupakan grup kedua dalam strategi marketing ini yang perannya adalah mempromosikan jasa atau produk milik advertiser. Ada berbagai macam bentuk affiliate, mulai dari media sosial yang dikelola oleh influencer, situs review produk, hingga blog.
- Affiliate Network
Berikutnya ada affiliate network atau bisa disebut juga dengan third party tracking platform. Peran dari platform ini tidak kalah penting karena menjadi penghubung atau jembatan antara para retailer dengan affiliate.
- Affiliate Manager
Grup yang terakhir bernama affiliate manager atau outsourced program management companies (OPM). Biasanya berupa perusahaan agensi yang menyediakan dan mempersiapkan kebutuhan advertiser maupun affiliate.
Terdapat beberapa strategi yang biasanya dijalankan pada marketing berbasis performance. Berikut detailnya.
- Cost per Acquisition (CPA) atau pay per sale mengharuskan para retailer atau advertiser membayar kepada publisher jika ada orang yang mengklik iklan dan melakukan tindakan seperti pembelian atau pengisian form.
- Cost per Leads (CPL) adalah strategi di mana pemasang iklan harus melakukan pembayaran ketika terdapat lead baru. Contoh tindakan yang dikategorikan sebagai lead adalah saat ada pengguna yang mengisi data seperti nomor telepon, email, dan sebagainya.
- Cost per Click (CPC) merupakan strategi yang paling banyak dipraktikkan. Ini mengharuskan advertiser melakukan pembayaran ke publisher jika ada pengguna yang mengklik iklan.
- Cost per Impression (CPM) juga cukup populer. Jika memilih sistem ini, advertiser harus membayar biaya per penayangan iklan. Biasanya pembayaran dilakukan per 1.000x penayangan.
Performance marketing merupakan strategi pemasaran paling populer yang memiliki banyak kelebihan. Jika kamu memiliki bisnis atau usaha, tidak ada salahnya untuk mencoba menerapkan strategi pemasaran yang satu ini.
Baca Juga : Cara Belajar Digital Marketing Untuk Pemula
Binar Academy - Teknologi pemasaran atau marketing mengalami perkembangan yang sangat pesat beberapa tahun ke belakang. Ada banyak jenis marketing baru yang dipraktikkan. Belakangan ini, performance marketing atau pemasaran berbasis performa sedang menjadi perbincangan hangat.
Marketing yang satu ini adalah gabungan dari dua strategi yang sudah pernah ada sebelumnya, yaitu brand marketing dan paid advertising. Penasaran dengan pemasaran berbasis performa tersebut? Simak penjelasan lengkap yang akan disampaikan di bawah ini, ya.
Pengertian Performance Marketing
Sebagai pendahuluan, mari pahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan marketing berbasis performa? Istilah ini bisa didefinisikan sebagai strategi pemasaran online dan periklanan yang mengharuskan para pengiklan untuk membayar setelah tujuan bisnisnya tercapai.
Salah satu contoh tujuan bisnis yang paling sering ditemui adalah penjualan. Asumsikan kamu adalah seorang pebisnis yang menjalankan strategi performance marketing. Kamu baru akan membayar iklan apabila sudah ada produk kami yang benar-benar terjual.
Dengan strategi seperti ini, aktivitas periklanan bisa memberikan dampak secara langsung dan signifikan terhadap performa dan tujuan bisnis secara menyeluruh.
Kamu akan fokus untuk melakukan optimasi campaign supaya bisa menghasilkan konversi dalam jumlah yang lebih banyak melalui uji coba dan mengambil keputusan berdasarkan data.
Keunggulan dan Manfaat dari Performance Marketing
Yang menjadi pertanyaan adalah kenapa strategi marketing yang satu ini diperbincangkan begitu banyak orang? Tentu karena memiliki banyak keunggulan serta mampu memberikan manfaat yang besar kepada performance marketer.
Berikut ini adalah beberapa keunggulan serta manfaat yang bisa kamu dapatkan dengan menjalankan marketing berbasis performa.
1. Iklan Bertarget
Keunggulan yang akan kamu rasakan pertama kali ketika mengaplikasikan marketing yang satu ini adalah iklan yang lebih bertarget. Artinya, kamu tidak menayangkan iklan kepada semua orang yang ada di internet.
Namun ada beberapa kriteria tertentu dari orang-orang yang akan melihat iklan produk milikmu. Kriteria seperti apa yang dimaksud?
Tentu disesuaikan dengan target pasar yang kamu mau. Penayangan bisa diatur targetnya berdasarkan minat dan perilaku calon konsumen, jenis gadget yang dipakai, jenis kelas, usia, dan lokasi.
2. Performa Terukur
Ketika kamu sudah menayangkan iklan yang bertarget, aktivitas dari iklan tersebut jelas akan lebih terukur. Kamu bisa memantau data performanya, mulai dari jumlah orang yang melihat tayangan iklan, jumlah klik, hingga jumlah sales atau penjualan yang terjadi dari iklan tersebut.
Data yang ditampilkan begitu lengkap, bahkan kamu bisa mengetahui berapa banyak orang yang menonton iklan melebihi 75% durasi total. Adanya data ini memudahkan kamu untuk melakukan pengukuran terhadap keberhasilan iklan tersebut.
Selanjutnya kamu bisa melalukan evaluasi untuk mengetahui berbagai kekurangan dari iklan yang sudah tayang. Tentu setelah itu kamu bisa mengambil keputusan yang tepat untuk melakukan optimasi supaya hasilnya lebih maksimal.
3. Dibayar Setelah Terjadi Aksi
Keuntungan menerapkan marketing berbasis performa adalah lebih hemat budget. Pasalnya, kamu hanya akan berkewajiban melakukan pembayaran jika terjadi aksi yang diinginkan. Ini tergantung pada jenis aksi yang kamu pilih.
Berbeda dengan media periklanan tradisional seperti iklan TV, radio, atau billboard yang mengharuskan kamu membayar di awal. Tidak peduli apakah akan terjadi konversi atau tidak dari iklan tersebut.
Baca Juga : Cara Membuat Marketing Campaign yang Efektif
Cara Kerja Performance Marketing
Marketing berbasis performa bisa diaplikasikan di berbagai platform. Tapi yang paling sering adalah di search engine seperti Google serta media sosial seperti Instagram dan Facebook. Umumnya, masing-masing platform akan memilah iklan mana yang akan ditampilkan. Ini dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor tersebut antara lain conversion rate, relevansi, kualitas, serta penawaran yang kamu berikan. Ambil contoh Facebook. Sistem penayangan iklan di sini sangat mementingkan relevansi dan kualitas iklan, jumlah penawaran, serta outcome yang diharapkan oleh pengiklan.
Kamu perlu mengetahui bahwa dalam praktiknya, ada empat buah grup yang harus berjalan bersamaan dalam operasi performance marketing. Berikut penjelasannya.
- Advertiser atau Retailer
Grup yang pertama adalah advertiser atau retailer. Yang termasuk dalam kelompok atau grup ini adalah para pemilik bisnis yang ingin mempromosikan produk atau jasanya melalui affiliate partner atau publisher.
- Affiliate
Affiliate merupakan grup kedua dalam strategi marketing ini yang perannya adalah mempromosikan jasa atau produk milik advertiser. Ada berbagai macam bentuk affiliate, mulai dari media sosial yang dikelola oleh influencer, situs review produk, hingga blog.
- Affiliate Network
Berikutnya ada affiliate network atau bisa disebut juga dengan third party tracking platform. Peran dari platform ini tidak kalah penting karena menjadi penghubung atau jembatan antara para retailer dengan affiliate.
- Affiliate Manager
Grup yang terakhir bernama affiliate manager atau outsourced program management companies (OPM). Biasanya berupa perusahaan agensi yang menyediakan dan mempersiapkan kebutuhan advertiser maupun affiliate.
Terdapat beberapa strategi yang biasanya dijalankan pada marketing berbasis performance. Berikut detailnya.
- Cost per Acquisition (CPA) atau pay per sale mengharuskan para retailer atau advertiser membayar kepada publisher jika ada orang yang mengklik iklan dan melakukan tindakan seperti pembelian atau pengisian form.
- Cost per Leads (CPL) adalah strategi di mana pemasang iklan harus melakukan pembayaran ketika terdapat lead baru. Contoh tindakan yang dikategorikan sebagai lead adalah saat ada pengguna yang mengisi data seperti nomor telepon, email, dan sebagainya.
- Cost per Click (CPC) merupakan strategi yang paling banyak dipraktikkan. Ini mengharuskan advertiser melakukan pembayaran ke publisher jika ada pengguna yang mengklik iklan.
- Cost per Impression (CPM) juga cukup populer. Jika memilih sistem ini, advertiser harus membayar biaya per penayangan iklan. Biasanya pembayaran dilakukan per 1.000x penayangan.
Performance marketing merupakan strategi pemasaran paling populer yang memiliki banyak kelebihan. Jika kamu memiliki bisnis atau usaha, tidak ada salahnya untuk mencoba menerapkan strategi pemasaran yang satu ini.
Baca Juga : Cara Belajar Digital Marketing Untuk Pemula