Seiring Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045, kemampuan bangsa ini untuk memanfaatkan Kecerdasan Buatan (AI) demi ketahanan nasional—khususnya di bidang pertahanan dan keberlanjutan—akan menjadi kunci penentu posisi Indonesia di panggung global. Adopsi AI diprediksi akan menyumbang hingga $15,7 triliun bagi ekonomi global pada tahun 2030. Negara-negara yang tidak mampu mengembangkan kemampuan AI berisiko tertinggal, menjadikan ini bukan sekadar persaingan ekonomi, tetapi juga soal kedaulatan teknologi, ketahanan pangan, dan kesehatan generasi mendatang.
Dalam menghadapi ancaman perang siber dan tantangan digital lainnya, AI semakin penting untuk memperkuat pertahanan negara dan memastikan kemandirian strategis. Di sinilah peran Aparatur Sipil Negara (ASN) dan talenta masa depan Indonesia sebagai agen perubahan dalam transformasi digital menjadi sangat krusial.
Meningkatkan keterampilan ASN, terutama dalam literasi AI dan pemahaman dasar tentang AI, adalah langkah penting. Pengetahuan tentang AI di kalangan ASN memiliki peran besar dalam:
- Meningkatkan Pelayanan Publik: Literasi AI akan mendorong pelayanan publik yang lebih baik, yang pada akhirnya berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat.
- Pembuatan Kebijakan Publik yang Lebih Baik: ASN memegang peran sentral dalam merancang kebijakan publik yang relevan, termasuk mengurangi ancaman siber dan melindungi data pribadi warga.
Saat ini, Indonesia menempati peringkat ke-38 dari 120 negara dalam hal kinerja aparatur sipil negara. Oleh karena itu, membekali ASN dengan keterampilan AI adalah langkah strategis untuk memperkuat ketahanan nasional dan memastikan Indonesia bisa bersaing di tingkat global.
Kolaborasi GARUDA: Gerakan AI Untuk Resiliensi Kedaulatan Nasional yang digagas oleh BINAR dan Yayasan BUMN, bertujuan untuk mengajak 100.000 aparatur negara untuk mempelajari materi AI dari Microsoft secara mandiri. Peserta juga akan mengikuti serangkaian webinar bersama ahli AI Indonesia dan berkesempatan mengajukan ide-ide inovatif dalam kompetisi Pikiran Terbaik Negeri yang diselenggarakan oleh Yayasan BUMN. Kolaborasi ini merupakan bagian dari elevAIte Indonesia, inisiatif pelatihan AI dari Kementerian Komunikasi dan Digital dengan Microsoft, untuk membekali 1 juta talenta Indonesia dengan keterampilan yang relevan di era transformasi digital.
Pikiran Terbaik Negeri adalah kompetisi hibah yang diinisiasi oleh Yayasan BUMN, bekerja sama dengan ekosistem investasi berdampak, seperti Modal Ventura (VC) dari dalam dan luar ekosistem BUMN. Program ini juga didukung oleh mitra media global untuk memperluas jangkauannya, serta komunitas penggerak kewirausahaan sosial dan inovasi di seluruh Indonesia.
Tujuan program Pikiran Terbaik Negeri adalah menemukan, membina, dan mengembangkan wirausaha sosial yang mampu memberikan dampak signifikan, tidak hanya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan. Tiga wirausaha sosial terbaik dengan ide berbasis AI akan menerima hibah untuk mewujudkan inovasi mereka.
“Visi BINAR adalah menjadi fasilitator dalam transformasi AI. Program GARUDA ini adalah langkah nyata mewujudkan cita-cita tersebut! Kami tentunya excited dan bangga, bisa menjadi bagian dari gerakan besar yang akan membekali 100.000 aparatur negara dengan keterampilan AI”, ujar Alamanda Shantika Santoso, Presiden Direktur BINAR.
“Kami sangat mengapresiasi kolaborasi antara Microsoft, BINAR, Kemkomdigi, dan Yayasan BUMN dalam program GARUDA. Program ini bukan hanya tentang meningkatkan literasi AI bagi ASN, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk transformasi digital nasional, yang sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045”, ungkap Arief Suseno, Director of AI National Skills, Microsoft Indonesia.
Sekilas tentang BINAR
BINAR adalah platform pembelajaran kecerdasan buatan (AI) yang didirikan pada tahun 2017 oleh Alamanda Shantika bersama dua alumnus Gojek, Dita Aisyah dan Seto Lareno. Sebagai pelopor di bidang pengembangan talenta AI bagi badan pemerintah maupun swasta, BINAR menawarkan metode pembelajaran inovatif seperti Experiential Learning, Flipped Learning, dan Project-Based Learning, yang tidak hanya membekali peserta dengan keterampilan teknis, tetapi juga soft skill. Melalui layanan unggulannya—Tech Consulting (pendampingan oleh tim digital untuk bisnis Anda), Capacity Building (program pelatihan terpersonalisasi), dan Tech Talent Solutions (program perekrutan talenta digital)—BINAR berkomitmen untuk menciptakan generasi talenta digital yang mampu menghadirkan inovasi berbasis AI untuk menyelesaikan masalah sosial dan ekonomi. Dengan kolaborasi bersama pemerintah, swasta, dan lembaga pendidikan, BINAR turut mendorong transformasi digital Indonesia serta mempersiapkan SDM yang kompeten dan siap bersaing di era digital.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:
Asyana Eka Putri
Marketing Manager, BINAR
E : sasyana@binar.co.id
Seiring Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045, kemampuan bangsa ini untuk memanfaatkan Kecerdasan Buatan (AI) demi ketahanan nasional—khususnya di bidang pertahanan dan keberlanjutan—akan menjadi kunci penentu posisi Indonesia di panggung global. Adopsi AI diprediksi akan menyumbang hingga $15,7 triliun bagi ekonomi global pada tahun 2030. Negara-negara yang tidak mampu mengembangkan kemampuan AI berisiko tertinggal, menjadikan ini bukan sekadar persaingan ekonomi, tetapi juga soal kedaulatan teknologi, ketahanan pangan, dan kesehatan generasi mendatang.
Dalam menghadapi ancaman perang siber dan tantangan digital lainnya, AI semakin penting untuk memperkuat pertahanan negara dan memastikan kemandirian strategis. Di sinilah peran Aparatur Sipil Negara (ASN) dan talenta masa depan Indonesia sebagai agen perubahan dalam transformasi digital menjadi sangat krusial.
Meningkatkan keterampilan ASN, terutama dalam literasi AI dan pemahaman dasar tentang AI, adalah langkah penting. Pengetahuan tentang AI di kalangan ASN memiliki peran besar dalam:
- Meningkatkan Pelayanan Publik: Literasi AI akan mendorong pelayanan publik yang lebih baik, yang pada akhirnya berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat.
- Pembuatan Kebijakan Publik yang Lebih Baik: ASN memegang peran sentral dalam merancang kebijakan publik yang relevan, termasuk mengurangi ancaman siber dan melindungi data pribadi warga.
Saat ini, Indonesia menempati peringkat ke-38 dari 120 negara dalam hal kinerja aparatur sipil negara. Oleh karena itu, membekali ASN dengan keterampilan AI adalah langkah strategis untuk memperkuat ketahanan nasional dan memastikan Indonesia bisa bersaing di tingkat global.
Kolaborasi GARUDA: Gerakan AI Untuk Resiliensi Kedaulatan Nasional yang digagas oleh BINAR dan Yayasan BUMN, bertujuan untuk mengajak 100.000 aparatur negara untuk mempelajari materi AI dari Microsoft secara mandiri. Peserta juga akan mengikuti serangkaian webinar bersama ahli AI Indonesia dan berkesempatan mengajukan ide-ide inovatif dalam kompetisi Pikiran Terbaik Negeri yang diselenggarakan oleh Yayasan BUMN. Kolaborasi ini merupakan bagian dari elevAIte Indonesia, inisiatif pelatihan AI dari Kementerian Komunikasi dan Digital dengan Microsoft, untuk membekali 1 juta talenta Indonesia dengan keterampilan yang relevan di era transformasi digital.
Pikiran Terbaik Negeri adalah kompetisi hibah yang diinisiasi oleh Yayasan BUMN, bekerja sama dengan ekosistem investasi berdampak, seperti Modal Ventura (VC) dari dalam dan luar ekosistem BUMN. Program ini juga didukung oleh mitra media global untuk memperluas jangkauannya, serta komunitas penggerak kewirausahaan sosial dan inovasi di seluruh Indonesia.
Tujuan program Pikiran Terbaik Negeri adalah menemukan, membina, dan mengembangkan wirausaha sosial yang mampu memberikan dampak signifikan, tidak hanya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan. Tiga wirausaha sosial terbaik dengan ide berbasis AI akan menerima hibah untuk mewujudkan inovasi mereka.
“Visi BINAR adalah menjadi fasilitator dalam transformasi AI. Program GARUDA ini adalah langkah nyata mewujudkan cita-cita tersebut! Kami tentunya excited dan bangga, bisa menjadi bagian dari gerakan besar yang akan membekali 100.000 aparatur negara dengan keterampilan AI”, ujar Alamanda Shantika Santoso, Presiden Direktur BINAR.
“Kami sangat mengapresiasi kolaborasi antara Microsoft, BINAR, Kemkomdigi, dan Yayasan BUMN dalam program GARUDA. Program ini bukan hanya tentang meningkatkan literasi AI bagi ASN, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk transformasi digital nasional, yang sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045”, ungkap Arief Suseno, Director of AI National Skills, Microsoft Indonesia.
Sekilas tentang BINAR
BINAR adalah platform pembelajaran kecerdasan buatan (AI) yang didirikan pada tahun 2017 oleh Alamanda Shantika bersama dua alumnus Gojek, Dita Aisyah dan Seto Lareno. Sebagai pelopor di bidang pengembangan talenta AI bagi badan pemerintah maupun swasta, BINAR menawarkan metode pembelajaran inovatif seperti Experiential Learning, Flipped Learning, dan Project-Based Learning, yang tidak hanya membekali peserta dengan keterampilan teknis, tetapi juga soft skill. Melalui layanan unggulannya—Tech Consulting (pendampingan oleh tim digital untuk bisnis Anda), Capacity Building (program pelatihan terpersonalisasi), dan Tech Talent Solutions (program perekrutan talenta digital)—BINAR berkomitmen untuk menciptakan generasi talenta digital yang mampu menghadirkan inovasi berbasis AI untuk menyelesaikan masalah sosial dan ekonomi. Dengan kolaborasi bersama pemerintah, swasta, dan lembaga pendidikan, BINAR turut mendorong transformasi digital Indonesia serta mempersiapkan SDM yang kompeten dan siap bersaing di era digital.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:
Asyana Eka Putri
Marketing Manager, BINAR
E : sasyana@binar.co.id