Belum menemukan panduan membuat CV / Resume yang singkat padat dan mudah untuk langsung dipraktekan? Sini-sini, Sabrina akan kasih kamu cara menyususn CV / Resume langsung dari sumber yang valid yaitu Talent Acquisition & Employee Branding Lead Binar Academy, Kaulika Sabrina Dachlan.
Tapi mungkin kamu bertanya-tanya apa perbedaan CV dan Resume? Menurut Kaulika CV dan Resume sebenarnya sama. CV dan Resume adalah dokumen yang menceritakan secara singkat pengalaman selama bekerja dan pengalaman semasa studi. Sedikit perbedaannya, resume lebih digunakan sebagai catatan pengalaman bekerja, sedangkan CV hanya mencatat pengalaman semasa studi.
Jadi Resume / CV bisa dipahami sebagai dokumen untuk proses perekrutan yang mencakup informasi paling relevan tentang dirimu untuk pekerjaan yang kamu lamar. Tujuan dari CV / Resume adalah untuk mengomunikasikan secara singkat dan efektif, mengapa kamu memenuhi syarat untuk posisi tersebut berdasarkan keahlian dan pengalaman yang kamu punya.
Cara Membuat CV / Resume per Bagian
Kita akan bagi menjadi 6 bagian untuk merincikan cara penyusunanya. 6 bagian ini juga menjadi format isi CV / Resume kamu.
1. Informasi Diri
- Nama lengkap
- Nomor telfon aktif, lebih baik kalau nomor ini juga menjadi nomor WhatsApp agar HRD / TA punya alternatif untuk menghubungimu selain email
- Alamat email personal
- Social media, khususnya yang menunjukan portfoliomu seperti Instagram, Linkedin, Github. Atau bisa juga link website yang kamu gunakan sebagai media portofolio seperti Medium, Dribble, dan website pribadimu.
- Letakan bagian ini pada bagian paling atas sejelas mungkin agar recruiter tidak susah mencari. Susun dengan layout yang jelas dan jika diperlukan kamu bisa memakai font yang lebih besar.
2. Foto
- Foto sebenarnya bersifat opsional dan tergantung pada posisi yang dilamar. Untuk posisi non-tech seperti partnership, marketing, creative team ada baiknya untuk mencantumkan agar lebih impresif di mata user. Sedangkan untuk posisi tech sebenarnya penampilan tidak terlalu diperhatikan, sehingga bersifat opsional.
- Pilih foto dengan pakaian smart casual, yaitu rapi tapi tetap santai dan tidak terlalu kaku seperti pas foto. Pilih foto yang menunjukan pose friendly dan profesional.
- Pastikan latar foto tidak terlalu ramai, tidak harus background polos tapi pastikan latar belakangmu tidak menggangu penampilanmu.
- Perlihatkan muka dengan jelas dengan menghadap ke kamera, tapi jangan memakai foto selfie karena akan dinilai kurang profesional.
3. Edukasi & Kualifikasi
- Pilih 2 edukasi terakhir, seperti universitas dan SMA. Tidak perlu mencantumkan pendidikan dari SD.
- Susun dari yang paling baru ke paling lama
- Jika kamu punya sertifikat dari kursus / bootcamp yang relevan dengan posisi yang kamu lamar, cantumkan juga pada bagian ini dengan memberikan hyperlink yang mengarah ke sertifikat.
4. Pengalaman Kerja
- Susun dari yang terbaru hingga paling lama, cantumkan juga bulan dan tahun periode kerjamu
- Pastikan pengalaman kerja yang kamu sebutkan relevan dengan posisi yang ingin dilamar, agar kamu punya kredibilitas yang jelas. Jika kamu belum punya pengalaman yang relevan, kamu bisa ikuti bootcamp atau kursus untuk menunjang pengalamanmu.
- Sebutkan achievement mu dengan angka, lalu highlight atau bold bagian ini supaya terlihat menonjol
- Jangan hanya menjelaskan jobdesc, namun jelaskan juga kontribusi dan impact yang kamu berikan agar recruiter punya impresi positif terhadap pengalamanmu.
- Gunakan kata kerja untuk menjelaskan impact dan kontribusimu selama bekerja.
5. Interest & Goal
- Bagian ini bersifat opsional namun jika kamu ingin mencantumkan, pastikan bahwa interest dan goal itu relevan dengan posisi yang kamu lamar.
- Interest bertujuan untuk memperlihatkan bahwa kamu aktif selama menjadi job seeker. Contoh jika kamu menyebutkan bahwa kamu punya interest di bidang olahraga, maka tunjukan bahwa kamu adalah pribadi yang produktif. Jika kamu mencantumkan interest di bidang seni, maka tunjukan bahwa kamu adalah orang yang kreatif.
- Goal bertujuan untuk memperlihatkan visi jangka panjang atau capaian yang ingin kamu raih khususnya ketika bergabung di perusahaan yang ingin kamu lamar.
6. Skills
- Sesuaikan dengan skill yang dibutuhkan oleh recruiter pada postingan job vacancy
- Kamu cukup memberikan logo tools yang menunjukan skillmu, misalkan jika kamu punya skill mendesain cukup masukan logo Figma atau Adobe Photoshop atau tools yang biasa kamu gunakan.
- Hindari skala metrik yang subjektif, seperti diagram batang, prosentase, dan lainnya. Gunakan metrik yang objektif seperti skor hasil tes, sertifikat IELTS / TOEFL, dan sejenisnya.
Pro Tips dan Fun Fact untuk Membuat CV Makin Impresif
Beberapa tips dan fakta dari HRD yang membuat CV terlihat menarik
- CV ATS friendly tidak harus berformat Word dengan warna hitam putih, faktanya CV dengan desain estetika dan warna juga tergolong ATS friendly selama font yang digunakan dapat terbaca oleh sistem. CV dikatakan ATS Friendly atau bukan bergantung pada font yang digunakan, jadi hindari font custom atau dekoratif agar memudahkan sistem untuk membaca.
- Design CV / Resume sebenarnya bersifat subjektif. belum tentu CV tanpa desain dan warna selain hitam putih akan menarik dan begitu juga sebaliknya. Hal ini bergantung pada jabatan dan posisi yang dilamar. Semakin tinggi posisi yang dilamar, biasanya semakin sederhana desain yang digunakan karena CV manajer atau BOD (Board of Director) lebih menjelaskan detail capaian. Begitu juga dengan posisi, jika kamu melamar pada posisi non-tech ada baiknya menggunakan CV yang colorfull tapi tetap ringkas, sedangkan posisi non-tech lebih dipreferensikan menggunakan desain yang sederhana.
- Yang membuat CV / resume standout adalah bagian skillset, karena ini adalah bagian pertama yang dilihat rekruiter. Ketika skillset yang dicantumkan sesuai atau bahkan lebih dari yang dibutuhkan, maka rekruiter akan tertarik untuk melihat bagian lain seperti pengalaman kerja.
- Achievement atau kontribusi tidak sama dengan jobdesk. Pencapaian adalah hal yang kamu hasilkan dari job desk sehari-hari yang melebihi target. Sehingga pastikan kamu mencatat semua pencapaianmu selama bekerja agar membuat CV mu makin menarik.
- Pakai requirement pada postingan job vacancy sebagai benchmark atau arahan dalam membuat CV. Sehingga semua skill dan pengalaman yang kamu cantumkan benar-benar relevan.
- Gunakan format atau layout yang memudahkan rekruiter untuk membaca dan usahakan konsisten di setiap bagiannya. Gunakan font seperti Times New Roman, Arial, Calibri dan sejenisnya untuk memudahkan rekuriter maupun sistem membaca dokumen CV. Panjang CV untuk posisi staff cukup 1 halaman, sedangkan panjang CV untuk posisi manajer atau BOD bisa sepanjang 2 halaman bahkan lebih.
Sudah siap untuk membuat CV / Resume yang bisa membawamu ke perusahaan impian? Jangan takut jika kamu merasa masih belum punya pengalaman atau skill yang bisa dicantumkan dalam CV. Kamu bisa menambah skill dan pengalaman dengan mengikuti Bootcamp Binar sesuai dengan topik yang menarik perhatianmu!
Di sini kamu akan mengerjakan study case yang bisa digunakan sebagai portofolio, pastinya makin banyak juga skill yang bisa kamu kuasai. Masih ragu dan ingin tanya-tanya lebih lanjut? Klik Info Lebih Lanjut untuk dapatkan informasi selengkapnya.
Sumber:
Wawancara Lisan dengan SME: Kaulika Shabrina Dachlan
How to Make a Resume (With Examples)
Resume vs. Curriculum Vitae: What's the Difference?
Baca Juga:
15+ Contoh Deskripsi Diri dalam CV Profesional yang Dilirik HRD
Cara Membuat CV ATS Friendly Agar Lolos Saat Melamar Kerja
Belum menemukan panduan membuat CV / Resume yang singkat padat dan mudah untuk langsung dipraktekan? Sini-sini, Sabrina akan kasih kamu cara menyususn CV / Resume langsung dari sumber yang valid yaitu Talent Acquisition & Employee Branding Lead Binar Academy, Kaulika Sabrina Dachlan.
Tapi mungkin kamu bertanya-tanya apa perbedaan CV dan Resume? Menurut Kaulika CV dan Resume sebenarnya sama. CV dan Resume adalah dokumen yang menceritakan secara singkat pengalaman selama bekerja dan pengalaman semasa studi. Sedikit perbedaannya, resume lebih digunakan sebagai catatan pengalaman bekerja, sedangkan CV hanya mencatat pengalaman semasa studi.
Jadi Resume / CV bisa dipahami sebagai dokumen untuk proses perekrutan yang mencakup informasi paling relevan tentang dirimu untuk pekerjaan yang kamu lamar. Tujuan dari CV / Resume adalah untuk mengomunikasikan secara singkat dan efektif, mengapa kamu memenuhi syarat untuk posisi tersebut berdasarkan keahlian dan pengalaman yang kamu punya.
Cara Membuat CV / Resume per Bagian
Kita akan bagi menjadi 6 bagian untuk merincikan cara penyusunanya. 6 bagian ini juga menjadi format isi CV / Resume kamu.
1. Informasi Diri
- Nama lengkap
- Nomor telfon aktif, lebih baik kalau nomor ini juga menjadi nomor WhatsApp agar HRD / TA punya alternatif untuk menghubungimu selain email
- Alamat email personal
- Social media, khususnya yang menunjukan portfoliomu seperti Instagram, Linkedin, Github. Atau bisa juga link website yang kamu gunakan sebagai media portofolio seperti Medium, Dribble, dan website pribadimu.
- Letakan bagian ini pada bagian paling atas sejelas mungkin agar recruiter tidak susah mencari. Susun dengan layout yang jelas dan jika diperlukan kamu bisa memakai font yang lebih besar.
2. Foto
- Foto sebenarnya bersifat opsional dan tergantung pada posisi yang dilamar. Untuk posisi non-tech seperti partnership, marketing, creative team ada baiknya untuk mencantumkan agar lebih impresif di mata user. Sedangkan untuk posisi tech sebenarnya penampilan tidak terlalu diperhatikan, sehingga bersifat opsional.
- Pilih foto dengan pakaian smart casual, yaitu rapi tapi tetap santai dan tidak terlalu kaku seperti pas foto. Pilih foto yang menunjukan pose friendly dan profesional.
- Pastikan latar foto tidak terlalu ramai, tidak harus background polos tapi pastikan latar belakangmu tidak menggangu penampilanmu.
- Perlihatkan muka dengan jelas dengan menghadap ke kamera, tapi jangan memakai foto selfie karena akan dinilai kurang profesional.
3. Edukasi & Kualifikasi
- Pilih 2 edukasi terakhir, seperti universitas dan SMA. Tidak perlu mencantumkan pendidikan dari SD.
- Susun dari yang paling baru ke paling lama
- Jika kamu punya sertifikat dari kursus / bootcamp yang relevan dengan posisi yang kamu lamar, cantumkan juga pada bagian ini dengan memberikan hyperlink yang mengarah ke sertifikat.
4. Pengalaman Kerja
- Susun dari yang terbaru hingga paling lama, cantumkan juga bulan dan tahun periode kerjamu
- Pastikan pengalaman kerja yang kamu sebutkan relevan dengan posisi yang ingin dilamar, agar kamu punya kredibilitas yang jelas. Jika kamu belum punya pengalaman yang relevan, kamu bisa ikuti bootcamp atau kursus untuk menunjang pengalamanmu.
- Sebutkan achievement mu dengan angka, lalu highlight atau bold bagian ini supaya terlihat menonjol
- Jangan hanya menjelaskan jobdesc, namun jelaskan juga kontribusi dan impact yang kamu berikan agar recruiter punya impresi positif terhadap pengalamanmu.
- Gunakan kata kerja untuk menjelaskan impact dan kontribusimu selama bekerja.
5. Interest & Goal
- Bagian ini bersifat opsional namun jika kamu ingin mencantumkan, pastikan bahwa interest dan goal itu relevan dengan posisi yang kamu lamar.
- Interest bertujuan untuk memperlihatkan bahwa kamu aktif selama menjadi job seeker. Contoh jika kamu menyebutkan bahwa kamu punya interest di bidang olahraga, maka tunjukan bahwa kamu adalah pribadi yang produktif. Jika kamu mencantumkan interest di bidang seni, maka tunjukan bahwa kamu adalah orang yang kreatif.
- Goal bertujuan untuk memperlihatkan visi jangka panjang atau capaian yang ingin kamu raih khususnya ketika bergabung di perusahaan yang ingin kamu lamar.
6. Skills
- Sesuaikan dengan skill yang dibutuhkan oleh recruiter pada postingan job vacancy
- Kamu cukup memberikan logo tools yang menunjukan skillmu, misalkan jika kamu punya skill mendesain cukup masukan logo Figma atau Adobe Photoshop atau tools yang biasa kamu gunakan.
- Hindari skala metrik yang subjektif, seperti diagram batang, prosentase, dan lainnya. Gunakan metrik yang objektif seperti skor hasil tes, sertifikat IELTS / TOEFL, dan sejenisnya.
Pro Tips dan Fun Fact untuk Membuat CV Makin Impresif
Beberapa tips dan fakta dari HRD yang membuat CV terlihat menarik
- CV ATS friendly tidak harus berformat Word dengan warna hitam putih, faktanya CV dengan desain estetika dan warna juga tergolong ATS friendly selama font yang digunakan dapat terbaca oleh sistem. CV dikatakan ATS Friendly atau bukan bergantung pada font yang digunakan, jadi hindari font custom atau dekoratif agar memudahkan sistem untuk membaca.
- Design CV / Resume sebenarnya bersifat subjektif. belum tentu CV tanpa desain dan warna selain hitam putih akan menarik dan begitu juga sebaliknya. Hal ini bergantung pada jabatan dan posisi yang dilamar. Semakin tinggi posisi yang dilamar, biasanya semakin sederhana desain yang digunakan karena CV manajer atau BOD (Board of Director) lebih menjelaskan detail capaian. Begitu juga dengan posisi, jika kamu melamar pada posisi non-tech ada baiknya menggunakan CV yang colorfull tapi tetap ringkas, sedangkan posisi non-tech lebih dipreferensikan menggunakan desain yang sederhana.
- Yang membuat CV / resume standout adalah bagian skillset, karena ini adalah bagian pertama yang dilihat rekruiter. Ketika skillset yang dicantumkan sesuai atau bahkan lebih dari yang dibutuhkan, maka rekruiter akan tertarik untuk melihat bagian lain seperti pengalaman kerja.
- Achievement atau kontribusi tidak sama dengan jobdesk. Pencapaian adalah hal yang kamu hasilkan dari job desk sehari-hari yang melebihi target. Sehingga pastikan kamu mencatat semua pencapaianmu selama bekerja agar membuat CV mu makin menarik.
- Pakai requirement pada postingan job vacancy sebagai benchmark atau arahan dalam membuat CV. Sehingga semua skill dan pengalaman yang kamu cantumkan benar-benar relevan.
- Gunakan format atau layout yang memudahkan rekruiter untuk membaca dan usahakan konsisten di setiap bagiannya. Gunakan font seperti Times New Roman, Arial, Calibri dan sejenisnya untuk memudahkan rekuriter maupun sistem membaca dokumen CV. Panjang CV untuk posisi staff cukup 1 halaman, sedangkan panjang CV untuk posisi manajer atau BOD bisa sepanjang 2 halaman bahkan lebih.
Sudah siap untuk membuat CV / Resume yang bisa membawamu ke perusahaan impian? Jangan takut jika kamu merasa masih belum punya pengalaman atau skill yang bisa dicantumkan dalam CV. Kamu bisa menambah skill dan pengalaman dengan mengikuti Bootcamp Binar sesuai dengan topik yang menarik perhatianmu!
Di sini kamu akan mengerjakan study case yang bisa digunakan sebagai portofolio, pastinya makin banyak juga skill yang bisa kamu kuasai. Masih ragu dan ingin tanya-tanya lebih lanjut? Klik Info Lebih Lanjut untuk dapatkan informasi selengkapnya.
Sumber:
Wawancara Lisan dengan SME: Kaulika Shabrina Dachlan
How to Make a Resume (With Examples)
Resume vs. Curriculum Vitae: What's the Difference?
Baca Juga:
15+ Contoh Deskripsi Diri dalam CV Profesional yang Dilirik HRD
Cara Membuat CV ATS Friendly Agar Lolos Saat Melamar Kerja