Binar Academy - Seorang back end developer tentu harus punya skills bahasa pemrograman supaya bisa menjalankan tugasnya. Ada banyak bahasa pemrograman back end developer yang saat ini populer dan banyak digunakan.
Apa saja bahasa pemrograman yang dimaksud? Ayo, simak penjelasan selengkapnya yang ada di bawah ini. Pastikan kamu baca sampai akhir, ya, supaya tidak ada informasi penting yang terlewat.
Bahasa Pemrograman yang Harus Dikuasai Seorang Back End Developer
Di bawah ini terdapat 8 jenis bahasa pemrograman yang memang dirancang untuk pengembangan server side. Penasaran? Yuk, simak penjelasan selengkapnya.
1. SQL
Bahasa pemrograman pertama yang digunakan di dunia back end adalah SQL atau Structured Query Language. Bahasa ini merupakan salah satu standar industri yang umumnya dipakai dalam manajemen basis data.
Penggunaan SQL yang paling sering dijumpai di back end adalah untuk update data yang disimpan di database. Selain itu, SQL juga dipakai untuk pengambilan data dari database guna ditransfer ke aplikasi maupun website.
SQL sudah digunakan pada sistem database populer seperti Oracle Server, Microsoft SQL, Sybase, dan masih banyak lagi. Karena penggunaannya yang luas, kamu wajib untuk mempelajari SQL kalau ingin jadi back end developer, khususnya web back end developer.
2. PHP
Bahasa pemrograman back end developer yang kedua adalah Hypertext Preprocessor atau lebih dikenal dengan PHP. Bahasa ini sangat populer. Bahkan saking populernya, lebih dari 60% website yang ada di internet dikembangkan menggunakan bahasa yang satu ini.
PHP adalah jenis bahasa pemrograman open source. Artinya, semua orang bisa melakukan modifikasi terhadapnya. Itulah mengapa banyak sekali framework berbasis PHP seperti CodeIgniter, Laravel, Yii, dan masih banyak lagi. Semua framework tersebut bisa membantu kamu ketika coding berulang.
Salah satu keuntungan menggunakan bahasa pemrograman satu ini adalah sintaksnya mudah dipahami. PHP juga menawarkan banyak modul seperti PDF dan grafik.
3. Java
Selain PHP, Java juga cukup populer di kalangan programmer. Bahkan Java sudah sejak lama digunakan untuk membangun aplikasi-aplikasi mobile. Beberapa keuntungan menggunakan Java antara lain
- Tergolong aman
- Pemeliharaan atau maintenance yang mudah
- Portabel
- Dilengkapi dengan alat konkurensi tingkat tinggi
Bahasa Java bisa kamu pakai untuk menjalankan banyak tugas seperti mengembangkan aplikasi desktop, pengolahan citra, pengelolaan database, pengembangan web, dan pengembangan mobile app.
4. JavaScript
Meski namanya punya kemiripan, Java dan JavaScript atau JS adalah bahasa pemrograman yang sama sekali berbeda. JavaScript dikembangkan dari basis bahasa C. Sementara Java dikembangkan menggunakan C++.
JavaScript juga lebih fleksibel karena kamu bisa menggunakannya untuk back end maupun front end development. Menariknya, JS ini termasuk salah satu jenis bahasa yang universal dan bisa dijalankan di browser jenis apa pun.
Tak kalah fleksibel, JS juga bisa kamu manfaatkan untuk mengembangkan berbagai hal. Mulai dari website, mobile apps, desktop apps, games, dan web server.
5. Phyton
Bahasa pemrograman Phyton pertama kali dirilis ke publik pada 1991. Bahasa ini juga sama fleksibelnya dengan 2 bahasa sebelumnya. Kamu bisa menggunakannya untuk platform apa pun.
Phyton punya beberapa keunggulan seperti bahasa yang lebih mudah dipahami serta library yang luas. Selain itu, kamu tidak perlu menambahkan titik koma (;) di akhir baris kode seperti bahasa lainnya.
Penggunaan Phyton sangat luas. Kamu bisa mengaplikasikan bahasa ini untuk pengembangan aplikasi desktop, website, web framework, serta Machine Learning dan Artificial Intelligence.
6. Ruby
Ruby menjadi bahasa pemrograman back end developer yang mulai banyak digunakan belakangan ini. Biasanya, Ruby sering digunakan bersamaan dengan Rails. Sama halnya seperti Phyton yang sangat sering dipadukan dengan Django.
Bahasa pemrograman satu ini lebih memprioritaskan konvensi dibandingkan konfigurasi. Dengan begitu, back end developer tidak perlu menghabiskan waktu untuk konfigurasi file. Sehingga proses pengembangan bisa segera dimulai.
7. NET (C#, VB)
Microsoft menciptakan ASP.NET untuk menyaingi Sun Microsystem (sekarang Oracle) milik Java. Framework tersebut umumnya dipakai untuk merancang website menggunakan bahasa seperti Visual Basic, C#, dan F#.
.NET menggunakan pola arsitektur Model View Controller (MVC), Arsitektur tersebut memungkinkan controller mengambil alih tugas pengembangan back end dan berinteraksi dengan model pemrosesan data.
Sejak 2016 lalu, .NET akhirnya diubah menjadi open source. Sejak saat itu, .NET jauh lebih stabil dan bisa terintegrasi dengan Android, iOS, dan Linux.
8. REST/SOAP
Representational State Transfer (REST) dan Simple Object Access Protocol (SOAP) adalah teknologi website yang berhubungan dengan API.
Keduanya bisa kamu pakai untuk menghubungkan satu aplikasi dengan aplikasi lainnya. REST/SOAP lebih sering dipakai untuk pembangunan dan pengelolaan API.
Baca Juga : 8 Tugas Back End Developer dan Skills yang Dibutuhkan
Masih bingung memilih bahasa pemrograman mana yang harus dikuasai terlebih dahulu? Yuk, simak tips-tips memilihnya di bawah ini.
- Apa yang Sudah Dipelajari di Kampus?
Di kampus jurusan IT, ada beberapa bahasa yang dipelajari. Contohnya Java, PHP, dan .NET. Sebaiknya memanfaatkan masa kuliah untuk mempelajari semua bahasa tersebut secara mendalam.
- Ketahui Bahasa yang Dipakai Perusahaan
Kalau kamu sudah masuk ke dunia kerja, cari tahu bahasa yang digunakan di sana. Kamu bisa mengetahuinya melalui kualifikasi lowongan kerja. Biasanya, perusahaan membutuhkan back end developer yang menguasai PHP, NodeJS, Phyton, Java, dan lain sebagainya.
- Cari Tahu Lebih Banyak tentang Bahasa Pemrograman
Setelah mengetahui jenis bahasa yang dibutuhkan. Cari tahu lebih banyak informasi mengenai bahasa tersebut. Di internet ada banyak sekali situs yang membahasnya. Kamu juga bisa mengambil online course.
- Teknologi Apa yang Berkaitan?
Jangan hanya mempelajari dasar-dasar bahasa pemrograman. Pelajari juga teknologi-teknologi yang berkaitan dengan bahasa tersebut.
Di awal, sebaiknya kamu fokus mempelajari salah satu bahasa pemrograman back end developer. Jika sudah menguasai, kamu bisa mempelajari bahasa lainnya sehingga bisa menguasai beberapa bahasa sekaligus.
Baca Juga : Belajar Bahasa Pemrograman Lewat Game? Tentu Saja Bisa!
Binar Academy - Seorang back end developer tentu harus punya skills bahasa pemrograman supaya bisa menjalankan tugasnya. Ada banyak bahasa pemrograman back end developer yang saat ini populer dan banyak digunakan.
Apa saja bahasa pemrograman yang dimaksud? Ayo, simak penjelasan selengkapnya yang ada di bawah ini. Pastikan kamu baca sampai akhir, ya, supaya tidak ada informasi penting yang terlewat.
Bahasa Pemrograman yang Harus Dikuasai Seorang Back End Developer
Di bawah ini terdapat 8 jenis bahasa pemrograman yang memang dirancang untuk pengembangan server side. Penasaran? Yuk, simak penjelasan selengkapnya.
1. SQL
Bahasa pemrograman pertama yang digunakan di dunia back end adalah SQL atau Structured Query Language. Bahasa ini merupakan salah satu standar industri yang umumnya dipakai dalam manajemen basis data.
Penggunaan SQL yang paling sering dijumpai di back end adalah untuk update data yang disimpan di database. Selain itu, SQL juga dipakai untuk pengambilan data dari database guna ditransfer ke aplikasi maupun website.
SQL sudah digunakan pada sistem database populer seperti Oracle Server, Microsoft SQL, Sybase, dan masih banyak lagi. Karena penggunaannya yang luas, kamu wajib untuk mempelajari SQL kalau ingin jadi back end developer, khususnya web back end developer.
2. PHP
Bahasa pemrograman back end developer yang kedua adalah Hypertext Preprocessor atau lebih dikenal dengan PHP. Bahasa ini sangat populer. Bahkan saking populernya, lebih dari 60% website yang ada di internet dikembangkan menggunakan bahasa yang satu ini.
PHP adalah jenis bahasa pemrograman open source. Artinya, semua orang bisa melakukan modifikasi terhadapnya. Itulah mengapa banyak sekali framework berbasis PHP seperti CodeIgniter, Laravel, Yii, dan masih banyak lagi. Semua framework tersebut bisa membantu kamu ketika coding berulang.
Salah satu keuntungan menggunakan bahasa pemrograman satu ini adalah sintaksnya mudah dipahami. PHP juga menawarkan banyak modul seperti PDF dan grafik.
3. Java
Selain PHP, Java juga cukup populer di kalangan programmer. Bahkan Java sudah sejak lama digunakan untuk membangun aplikasi-aplikasi mobile. Beberapa keuntungan menggunakan Java antara lain
- Tergolong aman
- Pemeliharaan atau maintenance yang mudah
- Portabel
- Dilengkapi dengan alat konkurensi tingkat tinggi
Bahasa Java bisa kamu pakai untuk menjalankan banyak tugas seperti mengembangkan aplikasi desktop, pengolahan citra, pengelolaan database, pengembangan web, dan pengembangan mobile app.
4. JavaScript
Meski namanya punya kemiripan, Java dan JavaScript atau JS adalah bahasa pemrograman yang sama sekali berbeda. JavaScript dikembangkan dari basis bahasa C. Sementara Java dikembangkan menggunakan C++.
JavaScript juga lebih fleksibel karena kamu bisa menggunakannya untuk back end maupun front end development. Menariknya, JS ini termasuk salah satu jenis bahasa yang universal dan bisa dijalankan di browser jenis apa pun.
Tak kalah fleksibel, JS juga bisa kamu manfaatkan untuk mengembangkan berbagai hal. Mulai dari website, mobile apps, desktop apps, games, dan web server.
5. Phyton
Bahasa pemrograman Phyton pertama kali dirilis ke publik pada 1991. Bahasa ini juga sama fleksibelnya dengan 2 bahasa sebelumnya. Kamu bisa menggunakannya untuk platform apa pun.
Phyton punya beberapa keunggulan seperti bahasa yang lebih mudah dipahami serta library yang luas. Selain itu, kamu tidak perlu menambahkan titik koma (;) di akhir baris kode seperti bahasa lainnya.
Penggunaan Phyton sangat luas. Kamu bisa mengaplikasikan bahasa ini untuk pengembangan aplikasi desktop, website, web framework, serta Machine Learning dan Artificial Intelligence.
6. Ruby
Ruby menjadi bahasa pemrograman back end developer yang mulai banyak digunakan belakangan ini. Biasanya, Ruby sering digunakan bersamaan dengan Rails. Sama halnya seperti Phyton yang sangat sering dipadukan dengan Django.
Bahasa pemrograman satu ini lebih memprioritaskan konvensi dibandingkan konfigurasi. Dengan begitu, back end developer tidak perlu menghabiskan waktu untuk konfigurasi file. Sehingga proses pengembangan bisa segera dimulai.
7. NET (C#, VB)
Microsoft menciptakan ASP.NET untuk menyaingi Sun Microsystem (sekarang Oracle) milik Java. Framework tersebut umumnya dipakai untuk merancang website menggunakan bahasa seperti Visual Basic, C#, dan F#.
.NET menggunakan pola arsitektur Model View Controller (MVC), Arsitektur tersebut memungkinkan controller mengambil alih tugas pengembangan back end dan berinteraksi dengan model pemrosesan data.
Sejak 2016 lalu, .NET akhirnya diubah menjadi open source. Sejak saat itu, .NET jauh lebih stabil dan bisa terintegrasi dengan Android, iOS, dan Linux.
8. REST/SOAP
Representational State Transfer (REST) dan Simple Object Access Protocol (SOAP) adalah teknologi website yang berhubungan dengan API.
Keduanya bisa kamu pakai untuk menghubungkan satu aplikasi dengan aplikasi lainnya. REST/SOAP lebih sering dipakai untuk pembangunan dan pengelolaan API.
Baca Juga : 8 Tugas Back End Developer dan Skills yang Dibutuhkan
Masih bingung memilih bahasa pemrograman mana yang harus dikuasai terlebih dahulu? Yuk, simak tips-tips memilihnya di bawah ini.
- Apa yang Sudah Dipelajari di Kampus?
Di kampus jurusan IT, ada beberapa bahasa yang dipelajari. Contohnya Java, PHP, dan .NET. Sebaiknya memanfaatkan masa kuliah untuk mempelajari semua bahasa tersebut secara mendalam.
- Ketahui Bahasa yang Dipakai Perusahaan
Kalau kamu sudah masuk ke dunia kerja, cari tahu bahasa yang digunakan di sana. Kamu bisa mengetahuinya melalui kualifikasi lowongan kerja. Biasanya, perusahaan membutuhkan back end developer yang menguasai PHP, NodeJS, Phyton, Java, dan lain sebagainya.
- Cari Tahu Lebih Banyak tentang Bahasa Pemrograman
Setelah mengetahui jenis bahasa yang dibutuhkan. Cari tahu lebih banyak informasi mengenai bahasa tersebut. Di internet ada banyak sekali situs yang membahasnya. Kamu juga bisa mengambil online course.
- Teknologi Apa yang Berkaitan?
Jangan hanya mempelajari dasar-dasar bahasa pemrograman. Pelajari juga teknologi-teknologi yang berkaitan dengan bahasa tersebut.
Di awal, sebaiknya kamu fokus mempelajari salah satu bahasa pemrograman back end developer. Jika sudah menguasai, kamu bisa mempelajari bahasa lainnya sehingga bisa menguasai beberapa bahasa sekaligus.
Baca Juga : Belajar Bahasa Pemrograman Lewat Game? Tentu Saja Bisa!