Dunia bisnis saat ini bergerak begitu cepat. Teknologi baru terus bermunculan, hal ini mengubah cara kita bekerja dan berinteraksi dengan customers. Untuk tetap kompetitif, perusahaan tidak hanya perlu berinovasi dalam produk atau layanan, tetapi juga dalam mengembangkan sumber daya manusianya. Upskilling dan reskilling adalah dua strategi kunci yang dapat membantu perusahaan mencapai tujuan tersebut.
Apa Itu Upskilling dan Reskilling?
- Upskilling: Proses meningkatkan keterampilan karyawan yang sudah ada untuk meningkatkan kinerja mereka dalam peran saat ini atau mempersiapkan mereka untuk peran yang lebih senior. Misalnya, seorang programmer yang mengikuti kursus pemrograman bahasa baru atau seorang manajer yang belajar tentang kepemimpinan transformasional.
- Reskilling: Proses mengajarkan karyawan keterampilan baru yang memungkinkan mereka untuk beralih ke peran yang berbeda atau mengadopsi teknologi baru. Contohnya, seorang desainer grafis yang mempelajari ilmu data atau seorang akuntan yang beralih menjadi konsultan keuangan.
Mengapa Upskilling dan Reskilling Penting untuk Bisnis?
- Meningkatkan Produktivitas: Sebuah studi dari McKinsey menunjukkan bahwa perusahaan yang menginvestasikan dalam pengembangan keterampilan karyawan dapat meningkatkan produktivitas hingga 20%. (1)
- Fostering Innovation: Karyawan yang terus belajar lebih terbuka terhadap ide-ide baru dan mampu berkontribusi pada inovasi perusahaan. Hal ini dapat menghasilkan produk atau layanan baru yang dapat memenangkan persaingan.
- Meningkatkan Retensi Karyawan: Karyawan yang merasa didukung untuk tumbuh dan berkembang cenderung lebih loyal pada perusahaan.
- Mempersiapkan Perusahaan untuk Masa Depan: Dengan tenaga kerja yang adaptif dan terampil, perusahaan lebih siap menghadapi perubahan pasar dan disrupsi teknologi.
Contoh Kasus Sukses
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah contoh sukses dalam melakukan program upskilling karyawannya. Dengan meluncurkan program upskilling bersama BINAR yang fokus mengembangkan kemampuan Stakeholder Analysis, Data Visualization & Storytelling, Designing an Effective Reporting.
Dampaknya, 54,1% karyawan yang mengikuti pelatihan atau program telah menunjukkan peningkatan dalam skill mereka.
Tidak hanya KPK, Danone juga berhasil melakukan program upskilling dan reskilling untuk karyawannya yang menghasilkan dampak besar untuk proses bisnisnya.
Contohnya, selesai melakukan program Bootcamp Product Management dari BINAR, mereka mampu mengotomatiskan proses data acquisition, data processing, dan membuat laporan data B2B yang lebih cepat & handal. Selain itu, karyawan bisa mengubah churn behavior menjadi retention strategy yang efektif berdasarkan data & attribute-based.
Bagaimana Memulai Program Upskilling dan Reskilling?
- Identifikasi Kebutuhan Keterampilan: Lakukan analisis menyeluruh untuk mengidentifikasi gap antara keterampilan yang dimiliki karyawan saat ini dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan bisnis di masa depan.
- Desain Program yang Komprehensif: Buat program pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik perusahaan dan karyawan. Pertimbangkan berbagai metode pelatihan, seperti pelatihan online, workshop, mentoring, atau bahkan rotasi jabatan.
- Pilih Mitra yang Tepat: Bekerja sama dengan penyedia pelatihan yang berpengalaman dapat membantu memastikan keberhasilan program. Seperti BINAR dengan layanan digital talent accelerator bisa membantu Anda menjadi mitra yang tepat untuk melakukan program upskilling dan reskilling di perusahaan atau organisasi Anda.
- Ukur Dampak: Gunakan metrik yang relevan untuk mengukur dampak program terhadap kinerja individu dan perusahaan secara keseluruhan.
Tips Tambahan untuk Para Leaders Perusahaan
- Jadilah Role Model: Tunjukkan komitmen Anda untuk terus belajar dengan mengikuti mini MDBA (Master Digital Business Administration) dari BINAR X UI dan mengembangkan diri atau meningkatkan skill digital leadership.
- Buat Budaya Belajar: Ciptakan lingkungan kerja yang mendorong karyawan untuk terus belajar dan mengembangkan diri.
- Alokasikan Anggaran yang Cukup: Investasi dalam pengembangan karyawan adalah investasi jangka panjang yang akan memberikan keuntungan yang signifikan bagi perusahaan.
Kesimpulan
Upskilling dan reskilling bukanlah sekadar tren, melainkan keharusan bagi perusahaan yang ingin bertahan dan berkembang di era digital. Dengan menginvestasikan dalam pengembangan talenta, perusahaan tidak hanya akan meningkatkan kinerja bisnis saat ini, tetapi juga memastikan keberlangsungan bisnis di masa depan.
Program upskilling dan reskilling harus menjadi bagian integral dari strategi bisnis jangka panjang perusahaan. Dengan perencanaan yang matang dan komitmen yang kuat, perusahaan dapat membangun tenaga kerja yang tangguh, adaptif, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Temukan program upskilling dan reskilling terbaik yang disesuaikan kebutuhan perusahaan atau organisasi mu dengan bantuan layanan Digital Talent Accelerator dari BINAR! Hubungi kami untuk dapatkan gratis konsultasi.
Source.
(1) https://www.mckinsey.com/capabilities/mckinsey-digital/our-insights/the-social-economy
Dunia bisnis saat ini bergerak begitu cepat. Teknologi baru terus bermunculan, hal ini mengubah cara kita bekerja dan berinteraksi dengan customers. Untuk tetap kompetitif, perusahaan tidak hanya perlu berinovasi dalam produk atau layanan, tetapi juga dalam mengembangkan sumber daya manusianya. Upskilling dan reskilling adalah dua strategi kunci yang dapat membantu perusahaan mencapai tujuan tersebut.
Apa Itu Upskilling dan Reskilling?
- Upskilling: Proses meningkatkan keterampilan karyawan yang sudah ada untuk meningkatkan kinerja mereka dalam peran saat ini atau mempersiapkan mereka untuk peran yang lebih senior. Misalnya, seorang programmer yang mengikuti kursus pemrograman bahasa baru atau seorang manajer yang belajar tentang kepemimpinan transformasional.
- Reskilling: Proses mengajarkan karyawan keterampilan baru yang memungkinkan mereka untuk beralih ke peran yang berbeda atau mengadopsi teknologi baru. Contohnya, seorang desainer grafis yang mempelajari ilmu data atau seorang akuntan yang beralih menjadi konsultan keuangan.
Mengapa Upskilling dan Reskilling Penting untuk Bisnis?
- Meningkatkan Produktivitas: Sebuah studi dari McKinsey menunjukkan bahwa perusahaan yang menginvestasikan dalam pengembangan keterampilan karyawan dapat meningkatkan produktivitas hingga 20%. (1)
- Fostering Innovation: Karyawan yang terus belajar lebih terbuka terhadap ide-ide baru dan mampu berkontribusi pada inovasi perusahaan. Hal ini dapat menghasilkan produk atau layanan baru yang dapat memenangkan persaingan.
- Meningkatkan Retensi Karyawan: Karyawan yang merasa didukung untuk tumbuh dan berkembang cenderung lebih loyal pada perusahaan.
- Mempersiapkan Perusahaan untuk Masa Depan: Dengan tenaga kerja yang adaptif dan terampil, perusahaan lebih siap menghadapi perubahan pasar dan disrupsi teknologi.
Contoh Kasus Sukses
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah contoh sukses dalam melakukan program upskilling karyawannya. Dengan meluncurkan program upskilling bersama BINAR yang fokus mengembangkan kemampuan Stakeholder Analysis, Data Visualization & Storytelling, Designing an Effective Reporting.
Dampaknya, 54,1% karyawan yang mengikuti pelatihan atau program telah menunjukkan peningkatan dalam skill mereka.
Tidak hanya KPK, Danone juga berhasil melakukan program upskilling dan reskilling untuk karyawannya yang menghasilkan dampak besar untuk proses bisnisnya.
Contohnya, selesai melakukan program Bootcamp Product Management dari BINAR, mereka mampu mengotomatiskan proses data acquisition, data processing, dan membuat laporan data B2B yang lebih cepat & handal. Selain itu, karyawan bisa mengubah churn behavior menjadi retention strategy yang efektif berdasarkan data & attribute-based.
Bagaimana Memulai Program Upskilling dan Reskilling?
- Identifikasi Kebutuhan Keterampilan: Lakukan analisis menyeluruh untuk mengidentifikasi gap antara keterampilan yang dimiliki karyawan saat ini dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan bisnis di masa depan.
- Desain Program yang Komprehensif: Buat program pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik perusahaan dan karyawan. Pertimbangkan berbagai metode pelatihan, seperti pelatihan online, workshop, mentoring, atau bahkan rotasi jabatan.
- Pilih Mitra yang Tepat: Bekerja sama dengan penyedia pelatihan yang berpengalaman dapat membantu memastikan keberhasilan program. Seperti BINAR dengan layanan digital talent accelerator bisa membantu Anda menjadi mitra yang tepat untuk melakukan program upskilling dan reskilling di perusahaan atau organisasi Anda.
- Ukur Dampak: Gunakan metrik yang relevan untuk mengukur dampak program terhadap kinerja individu dan perusahaan secara keseluruhan.
Tips Tambahan untuk Para Leaders Perusahaan
- Jadilah Role Model: Tunjukkan komitmen Anda untuk terus belajar dengan mengikuti mini MDBA (Master Digital Business Administration) dari BINAR X UI dan mengembangkan diri atau meningkatkan skill digital leadership.
- Buat Budaya Belajar: Ciptakan lingkungan kerja yang mendorong karyawan untuk terus belajar dan mengembangkan diri.
- Alokasikan Anggaran yang Cukup: Investasi dalam pengembangan karyawan adalah investasi jangka panjang yang akan memberikan keuntungan yang signifikan bagi perusahaan.
Kesimpulan
Upskilling dan reskilling bukanlah sekadar tren, melainkan keharusan bagi perusahaan yang ingin bertahan dan berkembang di era digital. Dengan menginvestasikan dalam pengembangan talenta, perusahaan tidak hanya akan meningkatkan kinerja bisnis saat ini, tetapi juga memastikan keberlangsungan bisnis di masa depan.
Program upskilling dan reskilling harus menjadi bagian integral dari strategi bisnis jangka panjang perusahaan. Dengan perencanaan yang matang dan komitmen yang kuat, perusahaan dapat membangun tenaga kerja yang tangguh, adaptif, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Temukan program upskilling dan reskilling terbaik yang disesuaikan kebutuhan perusahaan atau organisasi mu dengan bantuan layanan Digital Talent Accelerator dari BINAR! Hubungi kami untuk dapatkan gratis konsultasi.
Source.
(1) https://www.mckinsey.com/capabilities/mckinsey-digital/our-insights/the-social-economy