Scrum adalah metode yang wajib dipahami oleh seorang Product Manager. Metode ini tidak hanya bisa digunakan oleh Product Manager dalam mengembangkan aplikasi, prinsip-prinsipnya bisa digunakan juga untuk project management karena sangat efektif untuk meningkatkan produktivitas.
Cari tahu pengertian tentang scrum, fokus dan tujuan penggunaannya, manfaat scrum, komponen, dan cara implementasinya di bawah ini!
Pengertian Scrum
Agile adalah konsep pengembangan produk secara iteratif. Sedangkan, Scrum adalah metodologi spesifik yang digunakan untuk menerapkan konsep Agile.
Bisa dibilang bahwa Scrum ini adalah “turunan” dari konsep Agile. Maksudnya, apabila kita ingin menerapkan metodologi Agile, kita bisa menggunakan Scrum sebagai dasar implementasinya.
Scrum adalah metode spesifik untuk mengimplementasikan konsep Agile dalam bentuk kerangka kerja. Ilustrasi scrum bisa kamu lihat di gambar bawah ini.
Belum Paham Apa itu Scrum? Kita Jelaskan dengan Contoh Pengandaian
Ibaratnya seperti membuat roti.
Agile adalah resep roti. Nah, kita bisa bikin roti itu dengan bermacam cara atau teknik. Misalnya, apakah kita mau menguleni pakai tangan atau pakai mesin. Atau, kita bisa membentuk rotinya dengan bermacam-macam bentuk dan ukuran.
Nah, Scrum ini ibaratnya salah satu cara atau teknik itu!
Seperti cara dan teknik bikin roti yang beragam, Scrum juga hanya salah satu dari sekian banyak turunan metodologi Agile. Contohnya ada XP, FDD, Kanban, dan lain-lain.
Fokus dan Tujuan Penggunaan Scrum
Scrum sangat membantu proses pengembangan produk, karena Scrum ini membantu kinerja tim dan menekankan produktivitas hingga adaptasi.
Fokus dari scrum adalah membantu kinerja tim untuk menjadi produktif, kreatif, adaptif, dan fleksibel
Dibanding kerangka kerja lainnya, Scrum lebih sederhana dan mudah diimplementasikan di berbagai bidang, nggak cuma produk yang berkaitan dengan teknologi aja.
Selain itu, dalam Scrum pembagian peran dan kegiatan setiap anggota tim juga sudah tergambar jelas.
Manfaat Scrum
Scrum punya banyak manfaat, Scrum bermanfaat membantu organisasi untuk:
- Menghemat waktu dan biaya
- Mendorong tim terus-menerus
- Mengembangkan produk menyesuaikan dengan perusahaan
- Mudah diimplementasikan
- Kolaborasi langsung dengan stakeholders
- Tes fungsional secara berkala
- Memberikan respon cepat terkait perubahan
Komponen Scrum: Actors, Artifacts, Events
Actors
- Scrum Master: berperan untuk memimpin tim dalam proses Scrum.
- Product Owner: bertanggung jawab untuk memaksimalkan nilai bisnis dengan berfokus pada elemen yang akan dikembangkan sesuai visi produk.
- Development Team: mengeksekusi dan menyelesaikan tugas-tugas setiap Sprint. Terdiri atas Software Engineer, Quality Assurance, UI/UX Designer, Data Analyst, dan lain-lain.
Artifacts
- Product backlog: list item requirements dari software product yang sudah diurutkan menjadi PBI (Product Backlog Items)
- Sprint backlog: PBI yang dipilih untuk dikerjakan di dalam sprint
- Increment: Versi terbaru produk yang sudah stabil dan dapat digunakan.
Events
- Sprint: bagian utama dari aktivitas Scrum berupa aktivitas-aktivitas pengembangan produk yang terdiri dari Sprint Planning, Daily Scrum, Sprint Review, dan Sprint Retrospective.
- Sprint Planning: perencanaan sebelum sprint untuk Menentukan goal sprint, memecah sprint goal menjadi task kecil, dan mengestimasi tingkat kesulitan tiap task.
- Daily Scrum: setiap hari tim akan melihat progress satu sama lain dan saling membantu lewat meeting daily scrum ini, tim juga akan menyampaikan pencapaian dan blockers (halangan) yang ada selama proses bekerja.
- Sprint Review: membahas hasil yang didapat selama sprint dengan mengundang stakeholder di luar tim Scrum untuk mendapatkan feedback
- Sprint Retrospective: merefleksikan proses sprint yang sudah berjalan untuk menjawab pertanyaan seperti, “Apa yang berhasil?”, “Apa yang perlu dikembangkan lagi?”, “Apa yang perlu diperbaiki?”
Implementasi Scrum dengan Scrum Board
Setelah memahami Scrum, serta menentukan goals, metode, dan metrics saat Spring Planning, waktunya kita menerapkan Scrum pada project pengembangan produk. Tapi, gimana ya cara kita bisa memantau progress implementasi project yang dilakukan?
Supaya lebih mudah memantaunya, kita perlu alat atau media yang dalam konteks product management dinamakan Scrum Board!
Dengan Scrum Board, kita bisa mengelola dan mengatur sprint melalui media atau tools tertentu.
3 komponen utama pada Scrum Board
Scrum Board terdiri dari:
- Product backlog: terdiri dari User Story yang nantinya bakal dikerjakan dan sudah diurutkan berdasarkan prioritas sprint ke berapa aja.
- Sprint backlog: berisi User Story yang sudah diambil/dipindahkan dari Product Backlog dan bakal dikerjakan di sprint yang berjalan.
- Sprint task: breakdown dari sprint backlog yang dirangkai menjadi aktivitas dengan status seperti To Do, In progress, In review / testing, ready to deploy, blocker, finished. Penamaan status bisa berbeda tergantung dari perusahaan masing-masing.
Gambaran tentang bentuk dari Scrum Board bisa kamu lihat di ilustrasi ini. Kamu juga bisa mengimplementasikan Scrum Board menggunakan tools seperti Jira dan Trello!
Scrum adalah metode yang wajib dipahami oleh seorang Product Manager. Metode ini tidak hanya bisa digunakan oleh Product Manager dalam mengembangkan aplikasi, prinsip-prinsipnya bisa digunakan juga untuk project management karena sangat efektif untuk meningkatkan produktivitas.
Cari tahu pengertian tentang scrum, fokus dan tujuan penggunaannya, manfaat scrum, komponen, dan cara implementasinya di bawah ini!
Pengertian Scrum
Agile adalah konsep pengembangan produk secara iteratif. Sedangkan, Scrum adalah metodologi spesifik yang digunakan untuk menerapkan konsep Agile.
Bisa dibilang bahwa Scrum ini adalah “turunan” dari konsep Agile. Maksudnya, apabila kita ingin menerapkan metodologi Agile, kita bisa menggunakan Scrum sebagai dasar implementasinya.
Scrum adalah metode spesifik untuk mengimplementasikan konsep Agile dalam bentuk kerangka kerja. Ilustrasi scrum bisa kamu lihat di gambar bawah ini.
Belum Paham Apa itu Scrum? Kita Jelaskan dengan Contoh Pengandaian
Ibaratnya seperti membuat roti.
Agile adalah resep roti. Nah, kita bisa bikin roti itu dengan bermacam cara atau teknik. Misalnya, apakah kita mau menguleni pakai tangan atau pakai mesin. Atau, kita bisa membentuk rotinya dengan bermacam-macam bentuk dan ukuran.
Nah, Scrum ini ibaratnya salah satu cara atau teknik itu!
Seperti cara dan teknik bikin roti yang beragam, Scrum juga hanya salah satu dari sekian banyak turunan metodologi Agile. Contohnya ada XP, FDD, Kanban, dan lain-lain.
Fokus dan Tujuan Penggunaan Scrum
Scrum sangat membantu proses pengembangan produk, karena Scrum ini membantu kinerja tim dan menekankan produktivitas hingga adaptasi.
Fokus dari scrum adalah membantu kinerja tim untuk menjadi produktif, kreatif, adaptif, dan fleksibel
Dibanding kerangka kerja lainnya, Scrum lebih sederhana dan mudah diimplementasikan di berbagai bidang, nggak cuma produk yang berkaitan dengan teknologi aja.
Selain itu, dalam Scrum pembagian peran dan kegiatan setiap anggota tim juga sudah tergambar jelas.
Manfaat Scrum
Scrum punya banyak manfaat, Scrum bermanfaat membantu organisasi untuk:
- Menghemat waktu dan biaya
- Mendorong tim terus-menerus
- Mengembangkan produk menyesuaikan dengan perusahaan
- Mudah diimplementasikan
- Kolaborasi langsung dengan stakeholders
- Tes fungsional secara berkala
- Memberikan respon cepat terkait perubahan
Komponen Scrum: Actors, Artifacts, Events
Actors
- Scrum Master: berperan untuk memimpin tim dalam proses Scrum.
- Product Owner: bertanggung jawab untuk memaksimalkan nilai bisnis dengan berfokus pada elemen yang akan dikembangkan sesuai visi produk.
- Development Team: mengeksekusi dan menyelesaikan tugas-tugas setiap Sprint. Terdiri atas Software Engineer, Quality Assurance, UI/UX Designer, Data Analyst, dan lain-lain.
Artifacts
- Product backlog: list item requirements dari software product yang sudah diurutkan menjadi PBI (Product Backlog Items)
- Sprint backlog: PBI yang dipilih untuk dikerjakan di dalam sprint
- Increment: Versi terbaru produk yang sudah stabil dan dapat digunakan.
Events
- Sprint: bagian utama dari aktivitas Scrum berupa aktivitas-aktivitas pengembangan produk yang terdiri dari Sprint Planning, Daily Scrum, Sprint Review, dan Sprint Retrospective.
- Sprint Planning: perencanaan sebelum sprint untuk Menentukan goal sprint, memecah sprint goal menjadi task kecil, dan mengestimasi tingkat kesulitan tiap task.
- Daily Scrum: setiap hari tim akan melihat progress satu sama lain dan saling membantu lewat meeting daily scrum ini, tim juga akan menyampaikan pencapaian dan blockers (halangan) yang ada selama proses bekerja.
- Sprint Review: membahas hasil yang didapat selama sprint dengan mengundang stakeholder di luar tim Scrum untuk mendapatkan feedback
- Sprint Retrospective: merefleksikan proses sprint yang sudah berjalan untuk menjawab pertanyaan seperti, “Apa yang berhasil?”, “Apa yang perlu dikembangkan lagi?”, “Apa yang perlu diperbaiki?”
Implementasi Scrum dengan Scrum Board
Setelah memahami Scrum, serta menentukan goals, metode, dan metrics saat Spring Planning, waktunya kita menerapkan Scrum pada project pengembangan produk. Tapi, gimana ya cara kita bisa memantau progress implementasi project yang dilakukan?
Supaya lebih mudah memantaunya, kita perlu alat atau media yang dalam konteks product management dinamakan Scrum Board!
Dengan Scrum Board, kita bisa mengelola dan mengatur sprint melalui media atau tools tertentu.
3 komponen utama pada Scrum Board
Scrum Board terdiri dari:
- Product backlog: terdiri dari User Story yang nantinya bakal dikerjakan dan sudah diurutkan berdasarkan prioritas sprint ke berapa aja.
- Sprint backlog: berisi User Story yang sudah diambil/dipindahkan dari Product Backlog dan bakal dikerjakan di sprint yang berjalan.
- Sprint task: breakdown dari sprint backlog yang dirangkai menjadi aktivitas dengan status seperti To Do, In progress, In review / testing, ready to deploy, blocker, finished. Penamaan status bisa berbeda tergantung dari perusahaan masing-masing.
Gambaran tentang bentuk dari Scrum Board bisa kamu lihat di ilustrasi ini. Kamu juga bisa mengimplementasikan Scrum Board menggunakan tools seperti Jira dan Trello!