Digital Insights • Web Development
Scroll to Read More

Metode Agile: Pengertian, Tujuan, dan Prinsipnya

Table of Content :

Binar Academy - Sebagian orang yang berkecimpung di dunia IT mungkin sudah familiar dengan istilah Agile development. Metode Agile adalah salah satu metode yang cukup banyak digunakan dalam pengembangan suatu software, seperti pada aplikasi mobile, desktop, maupun web.

Kebanyakan dari proyek IT di suatu perusahaan lebih memilih menggunakan Metode Agile karena dinilai lebih terjangkau serta dianggap dapat meningkatkan reputasi perusahaan. 

Di BINAR sendiri, kami telah mengadakan ratusan kelas berupa workshop, bootcamp, maupun seminar mengenai Metode Agile. Klik di sini untuk mengundang BINAR membawakan materi Metode Agile di perusahaan atau universitas Anda.

Lalu, Apa Itu Metode Agile?

pengertian metode Agile
Sumber: Bitrix24

Sebelum membahas lebih jauh, yuk mari kita ulas terlebih dahulu tentang apa itu metode Agile.

Metode Agile adalah sebuah metodologi dalam pengembangan software yang didasarkan pada proses pengerjaan berulang yang terdiri dari aturan dan solusi yang sudah disepakati. Metode ini juga dilakukan dengan sistem kolaborasi antar tim secara terstruktur dan terorganisir. 

Metode Agile sangat cocok untuk proyek jangka pendek. Dikarenakan metode ini akan sangat mudah beradaptasi apabila terjadi perubahan dalam suatu proyek. Dalam Agile Development, nilai terpentingnya terdapat pada tim yang bisa memutuskan suatu hal dengan cepat dan tepat.

Keputusan yang diambil tidak hanya cepat dari segi waktu, namun juga memiliki kualitas prediksi yang baik. Sehingga keputusan tersebut dapat mengatasi permasalahan yang ada tanpa menimbulkan masalah baru.

Proses Agile development ini mengacu pada konsep yang digagas oleh Agile Manifesto. Konsep tersebut diciptakan oleh 14 tokoh penting dalam dunia software development.

Tujuan Agile Development

tujuan agile development
Sumber: USF Health

Agile Development memiliki 7 tujuan sebagai berikut.

1. High Value & Working App System

Tujuan yang pertama adalah high value and working app system. Artinya, untuk menghasilkan sebuah software yang punya nilai jual tinggi namun menggunakan biaya pembuatan yang serendah mungkin. Namun kualitas produk tetap menjadi prioritas utama dan tidak boleh disepelekan.

2. Iterative, Incremental, Evolutionary

Agile merupakan metode pengembangan software yang dijalankan secara iteratif, berulang, serta bisa diubah di tengah jalan bila perlu. Dengan istilah lain, metode ini fleksibel dan bisa dipakai dalam proyek IT jangka pendek.

3. Cost Control & Value Driven Development

Proses software development bisa disesuaikan dengan kebutuhan user atau pengguna. Di samping itu, tim pengembang juga bisa mengontrol biaya serta waktu yang dibutuhkan untuk proses software development sesuai kebutuhan.

4. High Quality Production

Meskipun menggunakan biaya seminimal mungkin, produk berupa software atau perangkat lunak akan tetap terjaga kualitasnya.

5. Flexible & Risk Management

Tujuan fleksibel berkaitan dengan jadwal pertemuan dengan klien yang bisa diatur kapan saja. Dengan begitu, fungsi perangkat lunak yang sedang dikembangkan tetap terjaga. Cara ini juga dilakukan untuk mengurangi kesalahan program sebelum akhirnya dilakukan proses deploy aplikasi.

6. Collaboration

Kolaborasi sangat penting dilakukan oleh tim developer untuk membahas feedback dari klien. Oleh karena itu diperlukan koordinasi serta komunikasi yang baik dengan seluruh anggota tim.

7. Self Organizing, Self Managing Teams

Tujuan akhir dari metode Agile yaitu developer diberi akses untuk mengatur sendiri urusan software development. Tugas seorang manajer yaitu menjadi penghubung antara developer dan klien. Dengan begitu, kemungkinan miss communication bisa dikurangi.

Baca Juga: Wireframe: Pengertian, Tools, dan Contohnya

Faktor Manusia dalam Metode Agile

faktor manusia dalam metode agile
Sumber: Weblog - Wemanity

Setelah mengetahui tujuan agile, faktor manusia dalam metode agile juga sangat penting untuk diketahui, berikut beberapa poinnya. 

  1. Kompetensi yang meliputi pengetahuan serta keterampilan dalam proses software development.
  2. Fokus, artinya setiap anggota dalam tim harus fokus pada satu tujuan meski masing-masing memiliki pembagian tugas berbeda.
  3. Kolaborasi antara anggota tim dengan manajer, serta dengan klien.
  4. Kemampuan mengambil keputusan dengan cepat dan tepat untuk mengatasi permasalahan yang ada.
  5. Fuzzy problem solving untuk menentukan prioritas masalah yang harus diselesaikan lebih dulu.
  6. Saling percaya dan menghormati antar anggota sehingga menjadi tim menjadi solid.
  7. Manajemen diri pada setiap anggota tim untuk menyelesaikan project, mengatur proses pengembangan sesuai dengan lingkungan, serta disiplin menyerahkan hasil sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

Prinsip Utama Agile Development

prinsip utama agile development
Sumber: Krasamo

Pengembangan software menggunakan metode Agile mempunyai 12 prinsip utama. Prinsip inilah yang dikenal sebagai Agile Manifesto dan inilah rinciannya.

  1. Mengutamakan kepuasan klien dan menjadikannya sebagai prioritas utama.
  2. Dalam proses development, semua bentuk perubahan diterima.
  3. Software bisa diproduksi dalam jangka waktu pendek (14 – 60 hari) namun kualitasnya teruji.
  4. Ada proses kerja sama antara developer dengan pebisnis selama proyek berjalan.
  5. Menciptakan lingkungan dengan orang-orang bermotivasi tinggi agar proyek bisa selesai dengan efektif dan efisien.
  6. Komunikasi langsung sangat diperlukan dalam proses pengembangan software
  7. Kemajuan proyek dinilai dari software yang mampu bekerja dengan baik sesuai harapan.
  8. Pengembangan software secara kontinu bisa berlangsung apabila ada dukungan dari semua pihak termasuk developer, sponsor, dan user.
  9. Keutamaan dalam metode Agile adalah keunggulan dari segi teknis.
  10. Sumber daya atau resource yang ada harus dimaksimalkan dengan kesederhanaan.
  11. Manajemen semua tim developer sangat mempengaruhi kebutuhan arsitektur dan software.
  12. Untuk mengatur pola kerja sehingga lebih efektif, tim pengembang melakukan refleksi dan evaluasi secara berkala.

Sekarang kamu sudah bisa menyimpulkan bahwa metode Agile adalah suatu model pengembangan software yang mementingkan tiga hal. Yaitu efisiensi sumber daya, kecepatan bekerja, dan kualitas yang prima. 

Tujuan metode ini mengarahkan seorang tim developer untuk mempunyai komunikasi yang baik dengan tim untuk menciptakan software dengan kualitas baik. Sehingga, manfaat yang didapat dengan menggunakan metode agile akan dirasakan oleh semua pihak termasuk klien dan user. Adapun 12 prinsip dasar yang perlu kamu pahami sebelum menggunakan metode agile, hal ini akan membantu kamu untuk menerapkan metode ini dengan efektif dan efisien. 

Baca Juga: Data Pipilene: Pengertian, Proses, dan Jenisnya

Binar Academy - Sebagian orang yang berkecimpung di dunia IT mungkin sudah familiar dengan istilah Agile development. Metode Agile adalah salah satu metode yang cukup banyak digunakan dalam pengembangan suatu software, seperti pada aplikasi mobile, desktop, maupun web.

Kebanyakan dari proyek IT di suatu perusahaan lebih memilih menggunakan Metode Agile karena dinilai lebih terjangkau serta dianggap dapat meningkatkan reputasi perusahaan. 

Di BINAR sendiri, kami telah mengadakan ratusan kelas berupa workshop, bootcamp, maupun seminar mengenai Metode Agile. Klik di sini untuk mengundang BINAR membawakan materi Metode Agile di perusahaan atau universitas Anda.

Lalu, Apa Itu Metode Agile?

pengertian metode Agile
Sumber: Bitrix24

Sebelum membahas lebih jauh, yuk mari kita ulas terlebih dahulu tentang apa itu metode Agile.

Metode Agile adalah sebuah metodologi dalam pengembangan software yang didasarkan pada proses pengerjaan berulang yang terdiri dari aturan dan solusi yang sudah disepakati. Metode ini juga dilakukan dengan sistem kolaborasi antar tim secara terstruktur dan terorganisir. 

Metode Agile sangat cocok untuk proyek jangka pendek. Dikarenakan metode ini akan sangat mudah beradaptasi apabila terjadi perubahan dalam suatu proyek. Dalam Agile Development, nilai terpentingnya terdapat pada tim yang bisa memutuskan suatu hal dengan cepat dan tepat.

Keputusan yang diambil tidak hanya cepat dari segi waktu, namun juga memiliki kualitas prediksi yang baik. Sehingga keputusan tersebut dapat mengatasi permasalahan yang ada tanpa menimbulkan masalah baru.

Proses Agile development ini mengacu pada konsep yang digagas oleh Agile Manifesto. Konsep tersebut diciptakan oleh 14 tokoh penting dalam dunia software development.

Tujuan Agile Development

tujuan agile development
Sumber: USF Health

Agile Development memiliki 7 tujuan sebagai berikut.

1. High Value & Working App System

Tujuan yang pertama adalah high value and working app system. Artinya, untuk menghasilkan sebuah software yang punya nilai jual tinggi namun menggunakan biaya pembuatan yang serendah mungkin. Namun kualitas produk tetap menjadi prioritas utama dan tidak boleh disepelekan.

2. Iterative, Incremental, Evolutionary

Agile merupakan metode pengembangan software yang dijalankan secara iteratif, berulang, serta bisa diubah di tengah jalan bila perlu. Dengan istilah lain, metode ini fleksibel dan bisa dipakai dalam proyek IT jangka pendek.

3. Cost Control & Value Driven Development

Proses software development bisa disesuaikan dengan kebutuhan user atau pengguna. Di samping itu, tim pengembang juga bisa mengontrol biaya serta waktu yang dibutuhkan untuk proses software development sesuai kebutuhan.

4. High Quality Production

Meskipun menggunakan biaya seminimal mungkin, produk berupa software atau perangkat lunak akan tetap terjaga kualitasnya.

5. Flexible & Risk Management

Tujuan fleksibel berkaitan dengan jadwal pertemuan dengan klien yang bisa diatur kapan saja. Dengan begitu, fungsi perangkat lunak yang sedang dikembangkan tetap terjaga. Cara ini juga dilakukan untuk mengurangi kesalahan program sebelum akhirnya dilakukan proses deploy aplikasi.

6. Collaboration

Kolaborasi sangat penting dilakukan oleh tim developer untuk membahas feedback dari klien. Oleh karena itu diperlukan koordinasi serta komunikasi yang baik dengan seluruh anggota tim.

7. Self Organizing, Self Managing Teams

Tujuan akhir dari metode Agile yaitu developer diberi akses untuk mengatur sendiri urusan software development. Tugas seorang manajer yaitu menjadi penghubung antara developer dan klien. Dengan begitu, kemungkinan miss communication bisa dikurangi.

Baca Juga: Wireframe: Pengertian, Tools, dan Contohnya

Faktor Manusia dalam Metode Agile

faktor manusia dalam metode agile
Sumber: Weblog - Wemanity

Setelah mengetahui tujuan agile, faktor manusia dalam metode agile juga sangat penting untuk diketahui, berikut beberapa poinnya. 

  1. Kompetensi yang meliputi pengetahuan serta keterampilan dalam proses software development.
  2. Fokus, artinya setiap anggota dalam tim harus fokus pada satu tujuan meski masing-masing memiliki pembagian tugas berbeda.
  3. Kolaborasi antara anggota tim dengan manajer, serta dengan klien.
  4. Kemampuan mengambil keputusan dengan cepat dan tepat untuk mengatasi permasalahan yang ada.
  5. Fuzzy problem solving untuk menentukan prioritas masalah yang harus diselesaikan lebih dulu.
  6. Saling percaya dan menghormati antar anggota sehingga menjadi tim menjadi solid.
  7. Manajemen diri pada setiap anggota tim untuk menyelesaikan project, mengatur proses pengembangan sesuai dengan lingkungan, serta disiplin menyerahkan hasil sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

Prinsip Utama Agile Development

prinsip utama agile development
Sumber: Krasamo

Pengembangan software menggunakan metode Agile mempunyai 12 prinsip utama. Prinsip inilah yang dikenal sebagai Agile Manifesto dan inilah rinciannya.

  1. Mengutamakan kepuasan klien dan menjadikannya sebagai prioritas utama.
  2. Dalam proses development, semua bentuk perubahan diterima.
  3. Software bisa diproduksi dalam jangka waktu pendek (14 – 60 hari) namun kualitasnya teruji.
  4. Ada proses kerja sama antara developer dengan pebisnis selama proyek berjalan.
  5. Menciptakan lingkungan dengan orang-orang bermotivasi tinggi agar proyek bisa selesai dengan efektif dan efisien.
  6. Komunikasi langsung sangat diperlukan dalam proses pengembangan software
  7. Kemajuan proyek dinilai dari software yang mampu bekerja dengan baik sesuai harapan.
  8. Pengembangan software secara kontinu bisa berlangsung apabila ada dukungan dari semua pihak termasuk developer, sponsor, dan user.
  9. Keutamaan dalam metode Agile adalah keunggulan dari segi teknis.
  10. Sumber daya atau resource yang ada harus dimaksimalkan dengan kesederhanaan.
  11. Manajemen semua tim developer sangat mempengaruhi kebutuhan arsitektur dan software.
  12. Untuk mengatur pola kerja sehingga lebih efektif, tim pengembang melakukan refleksi dan evaluasi secara berkala.

Sekarang kamu sudah bisa menyimpulkan bahwa metode Agile adalah suatu model pengembangan software yang mementingkan tiga hal. Yaitu efisiensi sumber daya, kecepatan bekerja, dan kualitas yang prima. 

Tujuan metode ini mengarahkan seorang tim developer untuk mempunyai komunikasi yang baik dengan tim untuk menciptakan software dengan kualitas baik. Sehingga, manfaat yang didapat dengan menggunakan metode agile akan dirasakan oleh semua pihak termasuk klien dan user. Adapun 12 prinsip dasar yang perlu kamu pahami sebelum menggunakan metode agile, hal ini akan membantu kamu untuk menerapkan metode ini dengan efektif dan efisien. 

Baca Juga: Data Pipilene: Pengertian, Proses, dan Jenisnya

Find Another article

Table of Content

Connect With Us Here

Our representative team will contact you soon
BINAR Contribution to SDG’s Impact
Promenade 20, Unit L, Jl. Bangka Raya No.20,

Kec. Mampang Prapatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12720
021 397 11642
Promenade 20, Unit L, Jl. Bangka Raya No.20,

Kec. Mampang Prapatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12720
021 397 11642
© 2016 - 2024, PT. Lentera Bangsa Benderang
Follow us in Social Media
Hi! 👋🏼  
Kamu bisa konsultasi kebutuhanmu di BINAR via WhatsApp ya