Pernahkah kamu kebingungan untuk menilai apakah desain UI atau produk yang sudah kamu buat bisa dikatakan berhasil? Atau kamu belum menemukan metode yang efektif untuk mengevaluasi desain UI dan produkmu? Nah resource ini akan membantumu untuk mengukur keberhasilan UI design atau fitur dalam produkmu sebelum dikembangkan lebih lanjut oleh developer. Yuk kenalan dengan Usability Testing!
Usability testing adalah proses evaluasi suatu produk / fitur untuk melihat tingkat kemudahan suatu interface bagi user, sebelum UI design didelegasikan pada developer. Hal ini juga sama dengan pengertian menurut Nielsen yang mengatakan usability testing adalah metode UX research yang populer digunakan untuk berbagai tujuan, namun biasanya sering ditujukan untuk
- Mengidentifikasi masalah dari UI design atau produk yang sudah dirancang
- Menemukan peluang dan kesempatan untuk meningkatkan produk
- Memahami perilaku dan preferensi user
Unsur yang harus ada dalam usability testing:
- Fasilitator: bertugas memandu dan mendokumentasikan proses testing
- Tugas: aktivitas / skenario yang akan dilakukan pada prototype produk berdasarkan kehidupan nyata user dalam menggunakan produk
- Partisipan: target user yang diundang untuk diamati dalam proses testing
Beberapa cara atau metode dalam Usability Testing menurut Nielsen:
- Remote: Partisipan dapat berada dimana saja karena seluruh proses testing dilakukan secara daring
- Unmoderated: Partisipan menyelesaikan studi mereka sendiri, tanpa fasilitator yang membimbing sesi.
- Task Based: Partisipan menerima instruksi untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu.
- Behaviour: Tindakan partisipan dicatat oleh alat untuk mengetahui apa yang dilakukan partisipan dan apakah mereka berhasil menyelesaikan tugas.
- Interactive: Partisipan menguji di situs langsung atau prototipe interaktif yang bukan berupa gambar statis.
Tahapan Usability Testing
- Merencanakan tugas:
Menentukan variabel tes, target partisipan, dan metode dokumentasi yang digunakan untuk menilai / mengukur tes.
- Melakukan pilot test:
Testing prototype yang dilakukan tim internal sebelum hari-H usability testing, untuk menghindari kesalahan teknis.
- Mengundang partisipan:
Setelah persiapan beres, undang 3-5 orang partisipan yang karakternya sesuai dengan produk atau yang paling mendekati.
- Mengujikan prototype design
Ada 3 tahap pengujian yakni pretesting, testing, dan post testing. Tugas fasilitator disini merekam segala bentuk respon yang diberikan partisipan. Berikan instruksi yang jelas pada tahap pretesting dan berikan kesempatan partisipan untuk bertanya pada tahap post testing. Kamu bisa melihat alur pemberian instruksi dan feedback ketika partisipan mengerjakan tugas dalam pengujian ini melalui ilustrasi di bawah ini
- Mendokumentasikan hasil riset
Setelah mendapatkan data dari hasil riset, dokumentasikan data tersebut dalam metode pengukuran yang sudah ditentukan dan sesuai dengan variabel yang diuji. Kamu bisa mempertimbangkan penilaian dari segi efektifitas, efisiensi, dan kepuasan. Jangan lupa untuk mengumpulkan feedback dari para partisipan juga!
- Revisi design sebelum didelegasikan ke developer
Setelah mendapatkan data dan feedback, langkah terakhir sebelum mendelegasikan ke tim developer adalah merevisi desain atau produk yang sudah kamu buat.
Tahukah kamu, setelah menyelesaikan serangkaian proses dan revisi yang sudah kamu buat, itu artinya kamu telah menyelesaikan 1 proses iterasi dalam mendesain interface produk!
Nah kabar baiknya kamu bisa mendapatkan detail tahapan usability testing yang meliputi:
- Metode dokumentasi hasil riset
- Detail tahapan pre testing-testing-post testing
- Dan seluruh ilmu proses iterasi yang berguna untuk mengembangkan produkmu.
Pernahkah kamu kebingungan untuk menilai apakah desain UI atau produk yang sudah kamu buat bisa dikatakan berhasil? Atau kamu belum menemukan metode yang efektif untuk mengevaluasi desain UI dan produkmu? Nah resource ini akan membantumu untuk mengukur keberhasilan UI design atau fitur dalam produkmu sebelum dikembangkan lebih lanjut oleh developer. Yuk kenalan dengan Usability Testing!
Usability testing adalah proses evaluasi suatu produk / fitur untuk melihat tingkat kemudahan suatu interface bagi user, sebelum UI design didelegasikan pada developer. Hal ini juga sama dengan pengertian menurut Nielsen yang mengatakan usability testing adalah metode UX research yang populer digunakan untuk berbagai tujuan, namun biasanya sering ditujukan untuk
- Mengidentifikasi masalah dari UI design atau produk yang sudah dirancang
- Menemukan peluang dan kesempatan untuk meningkatkan produk
- Memahami perilaku dan preferensi user
Unsur yang harus ada dalam usability testing:
- Fasilitator: bertugas memandu dan mendokumentasikan proses testing
- Tugas: aktivitas / skenario yang akan dilakukan pada prototype produk berdasarkan kehidupan nyata user dalam menggunakan produk
- Partisipan: target user yang diundang untuk diamati dalam proses testing
Beberapa cara atau metode dalam Usability Testing menurut Nielsen:
- Remote: Partisipan dapat berada dimana saja karena seluruh proses testing dilakukan secara daring
- Unmoderated: Partisipan menyelesaikan studi mereka sendiri, tanpa fasilitator yang membimbing sesi.
- Task Based: Partisipan menerima instruksi untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu.
- Behaviour: Tindakan partisipan dicatat oleh alat untuk mengetahui apa yang dilakukan partisipan dan apakah mereka berhasil menyelesaikan tugas.
- Interactive: Partisipan menguji di situs langsung atau prototipe interaktif yang bukan berupa gambar statis.
Tahapan Usability Testing
- Merencanakan tugas:
Menentukan variabel tes, target partisipan, dan metode dokumentasi yang digunakan untuk menilai / mengukur tes.
- Melakukan pilot test:
Testing prototype yang dilakukan tim internal sebelum hari-H usability testing, untuk menghindari kesalahan teknis.
- Mengundang partisipan:
Setelah persiapan beres, undang 3-5 orang partisipan yang karakternya sesuai dengan produk atau yang paling mendekati.
- Mengujikan prototype design
Ada 3 tahap pengujian yakni pretesting, testing, dan post testing. Tugas fasilitator disini merekam segala bentuk respon yang diberikan partisipan. Berikan instruksi yang jelas pada tahap pretesting dan berikan kesempatan partisipan untuk bertanya pada tahap post testing. Kamu bisa melihat alur pemberian instruksi dan feedback ketika partisipan mengerjakan tugas dalam pengujian ini melalui ilustrasi di bawah ini
- Mendokumentasikan hasil riset
Setelah mendapatkan data dari hasil riset, dokumentasikan data tersebut dalam metode pengukuran yang sudah ditentukan dan sesuai dengan variabel yang diuji. Kamu bisa mempertimbangkan penilaian dari segi efektifitas, efisiensi, dan kepuasan. Jangan lupa untuk mengumpulkan feedback dari para partisipan juga!
- Revisi design sebelum didelegasikan ke developer
Setelah mendapatkan data dan feedback, langkah terakhir sebelum mendelegasikan ke tim developer adalah merevisi desain atau produk yang sudah kamu buat.
Tahukah kamu, setelah menyelesaikan serangkaian proses dan revisi yang sudah kamu buat, itu artinya kamu telah menyelesaikan 1 proses iterasi dalam mendesain interface produk!
Nah kabar baiknya kamu bisa mendapatkan detail tahapan usability testing yang meliputi:
- Metode dokumentasi hasil riset
- Detail tahapan pre testing-testing-post testing
- Dan seluruh ilmu proses iterasi yang berguna untuk mengembangkan produkmu.