Binarian yang ingin memulai karier sebagai DevOps Engineer wajib menguasai berbagai tools yang digunakan tim DevOps. Sayangnya jika kita mencari di browser maupun media sosial, ada banyak tools DevOps yang bermunculan, tanpa tahu persis apakah tools ini essensial dipakai setiap hari dan harus dikuasai sebagai pemula.
Maka dari itu, Binar memberikan list 8 tools DevOps yang sudah pasti dipakai sehari-hari oleh DevOps Engineer langsung dari Antonius Bonni Febrianto, DevOps Engineer BINAR. Setelah membaca artikel ini hingga selesai, proses belajarmu akan lebih terarah dan hemat waktu. Yuk baca sampai tuntas untuk temukan rekomendasi tempat belajar DevOps Engineering!
Terraform By Hashicorp
Terraform adalah IAC (infrastructure-as-code) tools yang dapat membantumu untuk membuat, merubah, dan menggabungkan infrastruktur di berbagai platform cloud seperti AWS, Azure, GCP dan lainnya dengan aman dan lebih efisien.
Mengapa terraform sangat membantu devops engineer? Karena jika kamu menggunakan berbagai platform cloud tadi dan ingin membuat multiple server, tentu kamu harus melalui beberapa tahap yang panjang dan merepotkan. Sehingga terraform berguna untuk membantu membuat sejumlah server sekaligus dalam waktu singkat, dengan serangkaian kode yang telah kamu tentukan.
Ansible
Ansible adalah open source IAC dan automation tools dalam provisioning (membuat dan menghapus) server, manajemen konfigurasi, dan melakukan pencatatan setia proses deployment pada server. Dengan menggunakan Ansible kamu tidak perlu repot melakukan konfigurasi berulang kali pada banyak server, karena kamu hanya perlu membuat 1 file konfigurasi dan menjalankannya di multiple server sekaligus melalui Ansible.
Kubernetes
Kubernetes dalam DevOps berfungsi untuk mengelola kumpulan kontainer dalam cluster server. Kontainer adalah “pembungkus” suatu aplikasi secara virtual yang didalamnya terdapat environment berisikan sumber daya, CPU, dan sistem file agar aplikasi tidak rentan mengalami downtime. Nah, Kubernetes sebagai platform open source ini digunakan untuk mengautomasi penempatan aplikasi, penjadwalan aplikasi, load balancing server, dan pengskalaan atau peningkatan kapasitas kontainer.
Pada intinya Kubernetes digunakan untuk manajemen workload dan mengelola berbagai kontainer, sehingga kamu tidak perlu risau jika membutuhkan upgrade maupun downgrade untuk menyimpan data dalam pengelolaan aplikasi.
Jira
Jika kamu masuk dalam tim product atau engineer, tentu kamu tidak akan asing dengan tools project management ini. Jira merupakan salah satu project management tools yang paling banyak digunakan untuk merencanakan, melacak, menetapkan, mengelola workflow, melaporkan progress, dan mengintegrasikan pekerjaan antar tim dalam satu platform.
Kamu akan banyak menggunakan Jira terutama di fase planning atau ideation dalam DevOps untuk melacak siapa saja developer dan stakeholder yang terlibat, prioritazing dan pembagian tingkat kesulitan setiap development sebuah fitur, dan detail perencanaan lainnya.
Passbolt
Passbolt adalah open-source password management untuk merekam setiap password atau credentials setiap akses yang digunakan dalam kolaborasi tim. Ada banyak password manager yang kita temui sehari-hari seperti Google My Password salah satu contohnya, atau mungkin kamu menggunakan spread sheet untuk mendokumentasikan username dan password tiap akses. Sayangnya cara ini belum tentu aman karena rentan dengan kebocoran data karena kita menyerahkan password kita pada pihak ketiga. Passbolt memiliki keunggulan untuk melakukan sharing password dengan mudah dan terenkripsi, sehingga lebih aman untuk menyimpan data kredensial ini untuk kolaborasi tim.
DevOps engineer membutuhkan pengelola kata sandi tidak hanya untuk menyimpan kata sandi reguler, tetapi juga untuk mengelola server-side secret dan mengintegrasikannya sebagai bagian dari infrastruktur. Passbolt mengintegrasikan kedua use case ini dalam satu alat, di mana tim yang berbeda berkolaborasi dan memecah silo data buatan sesuai keinginan mereka.
Gitlab
Gitlab adalah Source Code Management tools yang bersifat open source yang me-maintain source code version yang memungkinkan developers untuk melacak progres development, sehingga memudahkan untuk restore versi sebelumnya kapan pun diperlukan. Pengelola repository ini juga memungkinkan para penggunanya untuk berkolaborasi dalam mengerjakan task atau kode.
Ada banyak fitur Gitlab yang berguna meringankan pekerjaan developer, pada dasarnya fitur-fitur ini mencakup seluruh cycle DevOps mulai dari proses perencanaan, pengembangan, peluncuran, sampai pembaharuan.
Datadog
Datadog adalah Application Performance Monitoring (APM) atau platform pemantau dan analytics untuk aplikasi skala besar, yang menyediakan pelacakan terdistribusi secara end-to-end dari perangkat frontend ke database. Datadog memungkinkan kita untuk memantau performa atau kinerja secara real time di seluruh infrastruktur, termasuk server, jaringan, penyebaran cloud, dan aplikasi.
Datadog banyak digunakan sebagai source of truth untuk problem solving, mengoptimalkan performa, kolaborasi antar tim, memantau dependensi layanan, mengurangi latensi, dan menghilangkan kesalahan sehingga user mendapatkan user experience terbaik.
Elastic Search
ElasticSearch adalah mesin pencarian dan analitik terdistribusi yang bersifat fault tolerant yang ditenagai oleh Apache Lucene Project. ElasticSearch dirancang khusus untuk mencari indeks kumpulan data masif dalam urutan Petabyte (unit memori yang satuannya berisi 1.024 terabytes). Elasticsearch telah menjadi mesin pencari paling populer dan biasa digunakan untuk analisis log, pencarian teks lengkap, inteligensi keamanan, analisis bisnis, dan kasus penggunaan inteligensi operasional.
Itulah beberapa tools devops yang esensial digunakan sehari-hari untuk membantu pekerjaan mereka. Sebagai pemula, kamu bisa mulai mencari informasi lebih lanjut untuk mempelajari masing-masing tools. Salah satunya dengan mengikuti Bootcamp DevOps Engineer BINAR yang akan memberikan pengalaman belajar menyeluruh dan praktis dari awam sampai mahir.
Kamu bisa mengakses materi Bootcamp DevOps gratis di aplikasi BINAR agar bisa mencicipi serunya belajar di Bootcamp BINAR. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai bootcamp BINAR kamu bisa mengisi form ini untuk kemudian dihubungi tim dari BINAR!
Belum yakin Mau Jadi DevOps Engineer? Coba Potensi Quiz untuk Temukan Potensimu!
Tenangg ada banyak cara mudah untuk menemukan potensi dan peluang karier dari minat dan kepribadianmu, salah satunya dengan Potensi Quiz!
Cuma butuh 3 menit, tinggal klik-klik sampai akhir, rekomendasi bootcamp yang sesuai dengan kepribadianmu akan muncul di akhir!
Binarian yang ingin memulai karier sebagai DevOps Engineer wajib menguasai berbagai tools yang digunakan tim DevOps. Sayangnya jika kita mencari di browser maupun media sosial, ada banyak tools DevOps yang bermunculan, tanpa tahu persis apakah tools ini essensial dipakai setiap hari dan harus dikuasai sebagai pemula.
Maka dari itu, Binar memberikan list 8 tools DevOps yang sudah pasti dipakai sehari-hari oleh DevOps Engineer langsung dari Antonius Bonni Febrianto, DevOps Engineer BINAR. Setelah membaca artikel ini hingga selesai, proses belajarmu akan lebih terarah dan hemat waktu. Yuk baca sampai tuntas untuk temukan rekomendasi tempat belajar DevOps Engineering!
Terraform By Hashicorp
Terraform adalah IAC (infrastructure-as-code) tools yang dapat membantumu untuk membuat, merubah, dan menggabungkan infrastruktur di berbagai platform cloud seperti AWS, Azure, GCP dan lainnya dengan aman dan lebih efisien.
Mengapa terraform sangat membantu devops engineer? Karena jika kamu menggunakan berbagai platform cloud tadi dan ingin membuat multiple server, tentu kamu harus melalui beberapa tahap yang panjang dan merepotkan. Sehingga terraform berguna untuk membantu membuat sejumlah server sekaligus dalam waktu singkat, dengan serangkaian kode yang telah kamu tentukan.
Ansible
Ansible adalah open source IAC dan automation tools dalam provisioning (membuat dan menghapus) server, manajemen konfigurasi, dan melakukan pencatatan setia proses deployment pada server. Dengan menggunakan Ansible kamu tidak perlu repot melakukan konfigurasi berulang kali pada banyak server, karena kamu hanya perlu membuat 1 file konfigurasi dan menjalankannya di multiple server sekaligus melalui Ansible.
Kubernetes
Kubernetes dalam DevOps berfungsi untuk mengelola kumpulan kontainer dalam cluster server. Kontainer adalah “pembungkus” suatu aplikasi secara virtual yang didalamnya terdapat environment berisikan sumber daya, CPU, dan sistem file agar aplikasi tidak rentan mengalami downtime. Nah, Kubernetes sebagai platform open source ini digunakan untuk mengautomasi penempatan aplikasi, penjadwalan aplikasi, load balancing server, dan pengskalaan atau peningkatan kapasitas kontainer.
Pada intinya Kubernetes digunakan untuk manajemen workload dan mengelola berbagai kontainer, sehingga kamu tidak perlu risau jika membutuhkan upgrade maupun downgrade untuk menyimpan data dalam pengelolaan aplikasi.
Jira
Jika kamu masuk dalam tim product atau engineer, tentu kamu tidak akan asing dengan tools project management ini. Jira merupakan salah satu project management tools yang paling banyak digunakan untuk merencanakan, melacak, menetapkan, mengelola workflow, melaporkan progress, dan mengintegrasikan pekerjaan antar tim dalam satu platform.
Kamu akan banyak menggunakan Jira terutama di fase planning atau ideation dalam DevOps untuk melacak siapa saja developer dan stakeholder yang terlibat, prioritazing dan pembagian tingkat kesulitan setiap development sebuah fitur, dan detail perencanaan lainnya.
Passbolt
Passbolt adalah open-source password management untuk merekam setiap password atau credentials setiap akses yang digunakan dalam kolaborasi tim. Ada banyak password manager yang kita temui sehari-hari seperti Google My Password salah satu contohnya, atau mungkin kamu menggunakan spread sheet untuk mendokumentasikan username dan password tiap akses. Sayangnya cara ini belum tentu aman karena rentan dengan kebocoran data karena kita menyerahkan password kita pada pihak ketiga. Passbolt memiliki keunggulan untuk melakukan sharing password dengan mudah dan terenkripsi, sehingga lebih aman untuk menyimpan data kredensial ini untuk kolaborasi tim.
DevOps engineer membutuhkan pengelola kata sandi tidak hanya untuk menyimpan kata sandi reguler, tetapi juga untuk mengelola server-side secret dan mengintegrasikannya sebagai bagian dari infrastruktur. Passbolt mengintegrasikan kedua use case ini dalam satu alat, di mana tim yang berbeda berkolaborasi dan memecah silo data buatan sesuai keinginan mereka.
Gitlab
Gitlab adalah Source Code Management tools yang bersifat open source yang me-maintain source code version yang memungkinkan developers untuk melacak progres development, sehingga memudahkan untuk restore versi sebelumnya kapan pun diperlukan. Pengelola repository ini juga memungkinkan para penggunanya untuk berkolaborasi dalam mengerjakan task atau kode.
Ada banyak fitur Gitlab yang berguna meringankan pekerjaan developer, pada dasarnya fitur-fitur ini mencakup seluruh cycle DevOps mulai dari proses perencanaan, pengembangan, peluncuran, sampai pembaharuan.
Datadog
Datadog adalah Application Performance Monitoring (APM) atau platform pemantau dan analytics untuk aplikasi skala besar, yang menyediakan pelacakan terdistribusi secara end-to-end dari perangkat frontend ke database. Datadog memungkinkan kita untuk memantau performa atau kinerja secara real time di seluruh infrastruktur, termasuk server, jaringan, penyebaran cloud, dan aplikasi.
Datadog banyak digunakan sebagai source of truth untuk problem solving, mengoptimalkan performa, kolaborasi antar tim, memantau dependensi layanan, mengurangi latensi, dan menghilangkan kesalahan sehingga user mendapatkan user experience terbaik.
Elastic Search
ElasticSearch adalah mesin pencarian dan analitik terdistribusi yang bersifat fault tolerant yang ditenagai oleh Apache Lucene Project. ElasticSearch dirancang khusus untuk mencari indeks kumpulan data masif dalam urutan Petabyte (unit memori yang satuannya berisi 1.024 terabytes). Elasticsearch telah menjadi mesin pencari paling populer dan biasa digunakan untuk analisis log, pencarian teks lengkap, inteligensi keamanan, analisis bisnis, dan kasus penggunaan inteligensi operasional.
Itulah beberapa tools devops yang esensial digunakan sehari-hari untuk membantu pekerjaan mereka. Sebagai pemula, kamu bisa mulai mencari informasi lebih lanjut untuk mempelajari masing-masing tools. Salah satunya dengan mengikuti Bootcamp DevOps Engineer BINAR yang akan memberikan pengalaman belajar menyeluruh dan praktis dari awam sampai mahir.
Kamu bisa mengakses materi Bootcamp DevOps gratis di aplikasi BINAR agar bisa mencicipi serunya belajar di Bootcamp BINAR. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai bootcamp BINAR kamu bisa mengisi form ini untuk kemudian dihubungi tim dari BINAR!
Belum yakin Mau Jadi DevOps Engineer? Coba Potensi Quiz untuk Temukan Potensimu!
Tenangg ada banyak cara mudah untuk menemukan potensi dan peluang karier dari minat dan kepribadianmu, salah satunya dengan Potensi Quiz!
Cuma butuh 3 menit, tinggal klik-klik sampai akhir, rekomendasi bootcamp yang sesuai dengan kepribadianmu akan muncul di akhir!